Virus Corona
Persiapan Indonesia Terhadap Gelombang Kedua Virus Corona, WHO: Tak Ada Negara yang Tak Terancam
Mustahil di Indonesia terbebas dari virus corona - Menkes Terawan: Indonesia bebas virus corona karena doa, WHO: tak ada negara yang tak terancam.
Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: Suli Hanna
Hingga kini pemerintah Indonesia telah melakukan apapun yang mereka bisa untuk mencegah mewabahnya virus corona di negara ini.

• 5 Penyakit yang Memiliki Gejala Mirip dengan Virus Corona, dari Flu Biasa hingga Tuberculosis
• Bayi Berusia 17 Hari Terinfeksi Virus Corona Ini Jadi Pasien Termuda yang Berhasil Sembuh Tanpa Obat
Gelombang kedua virus corona
Dan kini sudah berbeda lagi dengan kisah sepuluh hari yang lalu itu.
Kini gelombang kedua wabah Covid-19 telah dimulai di kancah Internasional.
Setelah China yang telah dirundung virus corona sejak bulan Desember 2019 itu.
Kasus baru pun terus bermunculan di sejumlah negara, Asia, Eropa, Timur Tengah, seperti Korea Selatan, Italia, dan Iran.
Tidak ada negara di dunia ini yang terbebas dari ancaman wabah virus korona jenis baru (Covid-19).
Untuk itu, semua negara harus bersiap menghadapi dan mengendalikan wabah ini.
Hal itu ditegaskan oleh Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, Kamis (27/2/2020), di Geneva, Swiss, lapor Kompas.
Bahkan, seiring dengan kasus-kasus baru di luar China yang jumlahnya lebih banyak dari kasus baru di China, negara-negara kaya pun harus siap-siap.
”Tidak satu pun negara boleh berasumsi mereka akan terbebas dari wabah."
• Setelah China & Asia, Kini Eropa Dihantui Virus Corona - Tragedi Liburan di Hotel Neraka Spanyol
• Ambil Tisu Banyak & Usap Keringat Berkali-kali Saat Pidato, Menteri di Iran Ini Kena Virus Corona

"Ini akan menjadi kesalahan fatal, benar-benar fatal,” kata Tedros, yang merujuk pada kasus Italia di mana 17 orang meninggal akibat wabah Covid-19.
Ini merupakan wabah terburuk yang terjadi di Eropa.
Pemerintah Italia pun menambah alat-alat medis yang diperlukan, menutup sekolah, dan membatalkan acara besar di mana orang akan berkumpul, termasuk acara olahraga.
”Virus ini berpotensi menjadi pandemi,” kata Tedros.