Breaking News:

Kesha Ratuliu Idap Tumor di Payudara, Ini Deteksi Dini Kanker Payudara dengan Pemeriksaan Dokter

Kesha Ratuliu dikabarkan idap kanker payudara yang dikabarkan melalui story Instagram, berikut cara deteksi dini kanker payudara bantuan dokter

Kolase TribunStyle.com/@kesharatuliu05/hellosehat.com
Kesha Ratuliu idap tumor di payudara, ini cara mendeteksi benjolan di payudara wanita melalui pemeriksaan dokter 

TRIBUNSTYLE.COM - Ada berbagai cara untuk mendeteksi dini kanker payudara di awal kemunculannya seperti yang diderita oleh Kesha Ratuliu.

Baru-baru ini artis Kesha Ratuliu memberikan kabar tentang kondisi kesehatannya di story Instagram.

Perempuan berusia 21 tahun ini didiagnosa menderita tumor payudara.

Kabar tersebut sontak membuat publik terkejut.

Melalui akun Instagram pribadinya, ia mengunggah hasil USG dari payudaranya.

Di story tersebut memperlihatkan terdapat tumor di bagian payudara sebelah kanannya.

Hasil USG Kesha Ratuliu
Hasil USG Kesha Ratuliu (Kolase TribunStyle, Instagram @kesharatuliu05)

Diketahui besar tumor tersebut berukuran 3 cm.

Selain itu, pada unggahan story Instagramnya, Kesha juga mengimbau pada pengguna Instagram lainnya untuk peduli terhadap tumor payudara.

Terdapat beragam cara untuk mengetahui kanker payudara sejak dini di awal kemunculannya.

Dikutip langsung dari hellosehat.com, Kebanyakan wanita baru tersadar memiliki kanker payudara saat sudah stadium lanjut.

Padahal, kanker yang sudah menyebar dan masuk stadium 4 akan lebih sulit diobati.

Itu sebabnya, deteksi dini kanker payudara sangat penting dilakukan untuk mencegah kanker payudara.

Kanker payudara bisa dideteksi sejak awal kemunculannya dengan berbagai metode pemeriksaan.

Baik pemeriksaan mandiri maupun dengan bantuan dokter.

Semakin dini deteksi keberadaan sel kanker payudara diketahui, semakin cepat pula dokter bisa melakukan tindakan untuk mencegah penyebarannya.

Deteksi dini kanker payudara dengan pemeriksaan dokter.

5 Manfaat Makanan Pedas untuk Kesehatan, Bisa Memperpanjang Umur hingga Mencegah Kanker

Agar lebih yakin dan tidak sembarang mendiagnosis lewat deteksi dini kanker payudara sendiri, bisa melakukan berbagai tes berikut untuk mendeteksi kanker payudara:

1. Pemeriksaan payudara klinis (SADANIS)

Jika merasa belum yakin setelah periksa sendiri lewat SADARI, pergilah ke dokter.

Cara pemeriksaan payudara klinis di dokter umumnya sama seperti SADARI.

Perawat akan memeriksa payudara dari segi bentuk, ukuran, warna, tekstur, dan lainnya.

Dalam banyak kasus, pemeriksaan klinis, atau biasa disebut dengan SADANIS, merupakan tes skrining yang baik untuk deteksi dini kanker payudara.

Namun, wanita di atas usia 40 dianjurkan untuk tambah menjalani mamogram setelah melakukan pemeriksaan klinis.

2. Tes genetik kanker payudara

Tes genetik sebagai deteksi dini kanker payudara dilakukan dengan mengambil sampel darah dan jaringan payudara di laboratorium.

Prosedur ini bertujuan untuk deteksi dini keberadaan kanker payudara di awal perkembangannya.

Tes deteksi dini kanker payudara ini dapat membantu dokter mengetahui seberapa besar risiko genetik.

Serta untuk mendiagnosis, merencanakan pengobatan, dan memantau kondisi pasien pascaperawatan.

Perempuan yang memiliki riwayat keluarga kanker payudara atau ovarium dapat menjalani tes Breast Cancer Gene 1 (BRCA1) atau Breast Cancer Gene 2 (BRCA2) Gene Mutation Tests.

Gen BRCA merupakan pemicu tumor.

Jika mutasi gen ini ditemukan saat tes, artinya risiko kanker payudara Anda dapat meningkat hingga 80 persen.

Meski demikian, kurang dari 10% kasus kanker payudara terjadi pada wanita yang memiliki mutasi BRCA.

3. Mammografi

Mammografi adalah skrining yang biasa digunakan untuk mencari keberadaan kanker payudara pada pada wanita yang tidak memiliki gejala.

Mammografi cukup efektif untuk deteksi dini kanker payudara.

Dilansir dari American Cancer Society via hellodokter.com, mammografi sering bisa mendeteksi benjolan kanker payudara ketika masih kecil dan belum terasa jika disentuh.

Mammografi dilakukan dengan mengambil gambar jaringan dari masing-masing payudara dengan sinar-X (rontgen).

Dosis sinar-X mammografi akan lebih rendah dari rontgen biasa.

Gambar jaringan akan diambil dari sudut yang berbeda sehingga bisa menunjukkan area abnormal pada payudara.

Melihat gambar mammogram memang tidak bisa dipakai untuk memastikan apakah keabnormalan tersebut kanker atau bukan.

Namun, hasil ini bisa menjadi acuan untuk dokter memeriksa jaringan payudara lebih lanjut dengan berbagai tes lainnya.

Risiko kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia.

Sangat penting untuk rutin melakukan mammografi secara rutin.

The American Cancer Society merekomendasikan wanita mulai deteksi dini kanker payudara dengan tes mammografi pertama kali di usia 40-44.

Namun, selanjutnya sudah wajib untuk rutin mammografi setahun sekali sejak usia Anda 45 sampai 54 tahun.

Sementara wanita berusia 55 tahun ke atas disarankan untuk menjalani mammografi paling tidak 2 tahun sekali.

Akan tetapi, seberapa sering harus mammografi kembali lagi mengacu pada persetujuan dan rekomendasi dokter.

4. USG payudara

Ultrasonografi termasuk prosedur deteksi dini kanker payudara yang lebih murah dibanding dengan mammogram atau biopsi.

Ultrasonografi atau USG payudara dapat melihat perubahan pada payudara, seperti benjolan atau perubahan jaringan, yang tidak terlihat pada hasil mammogram.

USG juga berguna untuk membedakan benjolan kista berisi cairan atau massa padat yang bukan cikal bakal kanker.

6. MRI payudara

Magnetic resonance imaging (MRI) payudara adalah prosedur deteksi dini kanker yang menggunakan hantaran gelombang radio serta magnet.

Gelombang ini nantinya akan menghasilkan gambar bagian dalam dan jaringan payudara yang cukup detail.

MRI lebih sering disarankan untuk wanita yang telah didiagnosis kanker payudara.

Prosedur ini bertujuan untuk mengukur ukuran kanker dan mencari tumor lain di payudara.

Untuk wanita yang berisiko tinggi terkena kanker payudara, skrining MRI direkomendasikan dijalani bersamaan dengan mammogram tahunan sebagai deteksi dini kanker payudara.

7. Biopsi

Biopsi payudara adalah tes deteksi dini kanker payudara dengan mengambil sebagian kecil jaringan yang mencurigakan untuk diteliti lebih lanjut di bawah mikroskop laboratorium.

Perubahan sel-sel, seperti ukuran inti atau kecepatan pembelahan sel, dapat menentukan tingkat keganasan kanker.

Melalui sel yang telah diperiksa, dokter dapat menemukan hal-hal abnormal untuk menentukan pengobatan kanker yang tepat.

Dokter akan menggunakan jarum yang ditusukkan ke benjolan abnnormal di payudara, guna mengambil sampel jaringan yang kemudian diperiksa di laboratorium. (TribunStyle.com/Nafis Abdulhakim)

Kesha Ratuliu Terdiagnosis Tumor Payudara, Kenali Perbedaan Tumor dan Kanker Berikut Ini

10 Jenis Tumor Jinak Menurut Letaknya, Kebanyakan Tak Terlalu Berbahaya, Termasuk Tahi Lalat

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Kesha Ratuliutumorpayudarakanker
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved