Tips Kesehatan
5 Penyebab Kematian Saat Tidur yang Tidak Menunjukkan Gejala, dari Serangan Jantung hingga Virus
Berikut ini adalah berbagai kondisi yang menyebabkan kematian mendadak saat tidur.
Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Berikut ini adalah berbagai kondisi yang menyebabkan kematian mendadak saat tidur.
Menjaga kesehatan tubuh adalah hal yang wajib dilakukan agar tidak terserang berbagai penyakit.
Berbagai hal bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh, mulai dari makan makanan bergizi, hingga berolahraga.
Selain itu, istirahat yang cukup juga merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan tubuh.
Tidur bisa menjadi salah satu cara menjaga kesehatan tubuh, karena saat tidur, badan akan benar-benar beristirahat.
Tetapi, ada berbagai kondisi yang bisa berakibat fatal, bahkan bisa menyebabkan kematian.
• Sesak Nafas Hingga Mendengkur, Inilah Tanda-tanda Tidur Potensi Serangan Jantung dan Berisiko Maut
• 4 Manfaat Makan Telur Rebus Sebelum Tidur yang Jarang Diketahui, Bisa Bantu Mengatasi Insomnia
• 5 Gejala Sleep Apnea, Gangguan Tidur yang Diduga Dapat Picu Serangan Jantung
Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah berbagai penyebab kematian mendadak yang terjadi saat tidur.
- Serangan jantung

Serangan jantung mendadak bisa terjadi saat tidur, hal ini bisa terjadi karena kurangnya pasokan darah dan oksigen ke jantung.
Karena kekurangan pasokan oksigen, maka otot-otot jantung akan rusak bahkan mati, akibatnya jantung akan berhenti bekerj.
Hal ini bisa terjadi saat tidur atau bangun tidur, ada kondisi dimana tekanan darah akan meningkat saat bangun tidur, dan akan meningkatkan risiko serangan jantung.
Serangan jantung benar-benar terjadi secara mendadak dan tidak menunjukkan gejala apapun, sehingga sulit dideteksi.
- Sleep apnea

Central sleep apnea adalah kondisi dimana orang yang sedang tidur berhenti bernapas saat berada di alam bawah sadar.
Hal ini bisa terjadi karena otak tidak mampu mengirimkan sinyal ke otot paru-paru untuk tetap bernapas selama berada dalam alam bawah sadar.
Kemudian, paru-paru akan berhenti bekerja dan tubuh akan kekuranga oksigen.
Karena oksigen dalam tubuh menurun secara drastis, ini akan menyebabkan organ lain juga berhenti bekerja dan bisa berakibat pada kematian.
- Keracunan karbon monoksida

Karbon monoksida atau CO merupakan gas yang tidak berbau, tetapi bisa berbahaya jika dihirup terlalu banyak.
Gas ini biasanya berasal dari kendaraan bermotor, kompor, pemanggang, perapian, dan lain-lain.
Jika karbon monoksida terhirup terlalu banyak, maka kepala akan menjadi pusing dan lemas serta sakit perut.
Bahkan, jika dihirup terlalu lama atau terlalu banyak, maka akan menyebabkan kematian yang tidak ditandai dengan gejala tertentu.
- Stroke

Penyakit stroke terjadi karena penyumbatan pembuluh darah yang terjadi di otak.
Stroke adalah salah satu penyakit yang berbahaya dan mematikan, akan tetapi stroke sebenarnya bisa dicegah dan diobati sebelum bertambah parah dan menjadi fatal.
Faktanya, 1 dari 7 sernagan stroke terjadi saat penderita sedang tidur dan tidak ada gejala apapun yang muncul sebelumnya.
Maka dari itu, orang yang memiliki riwayat stroke dan penyakit jantung harus waspada terutamas saat bangun tidur.
Jika mengalami berbagai gejala seperti sulit berbicara, berjalan atau tubuh mati rasa, lebih baik segera periksakan diri ke dokter agar mendapatkan penanganan medis yang tepat.
- Enterovitus D68

Jenis virus ini memiliki gejala dengan influenza, tetapi memiliki dampak yang lebih berbahaya.
Bahkan. ilmuwan mengatakan bahwa enterovirus bisa lebih berbahaya daripada virus ebola.
Enterovirus akan menyebabkan gangguan pernapasan yang ditandai dengan suara mendencit, demam, batuk, dan keluar ingus.
Selain itu, enterovirus juga bisa menyebabkan otot melemah dan peradangan pada saraf tulang belakang yang berakibat berbahaya.
(TribunStyle.com/ang)
• 4 Keadaan Medis yang Sering Disepelekan, Padahal Bisa Sebabkan Kematian Mendadak
• Fakta Bahaya Morning Surge, Kondisi yang Memicu Serangan Jantung di Pagi Hari dan Berisiko Kematian
• Viral Pesan Berantai GERD Menjadi Penyebab Kematian Ashraf Sinclair, Ini Penjelasan Medisnya