Tragedi Susur Sungai
Kisah Pilu Ayah Yasinta Korban Susur Sungai, Berusaha Cari Hingga Kaki Kram tapi Gagal: Maafin Bapak
Kisah menyayat hati ayah Yasinta korban tewas susur sungai, selepas subuh sempat berusaha cari sang anak menyusuri sungai Sempor hingga kakinya kram.
Editor: Monalisa
“Saya gelisah. Pas habis Subuh, saya langsung ke dekat posko itu. Turun lewat jembatan. Saya nyusur sendiri, sampai saya keram di sana, hampir nggak gerak. Untung ternyata ada keluarga yang ikut juga,” katanya.

Sehari sebelum akhirnya nekat menyusuri sungai Sempor, Suraji sudah mencoba mencari ke semua posko, puskesmas hingga sekolahan.
Ada harapan besar bagi Suraji untuk melihat salah satu korban selamat adalah anaknya.
Namun sayang, harapannya hanyalah sia-sia.
• 7 Fakta Baru Tragedi Susur Sungai Sleman, Reaksi Kepsek dan Alasan Polisi Tetapkan Pembina Tersangka
“Mulai Jumat sore itu, saya sudah tidak sabar.
Saya cari infonya di mana- mana, sekolah saya datang, ke SWA (klinik), posko SAR, Puskesmas, semua lah.
Setiap ada kabar ada korban ketemu, saya datang, ternyata bukan anak saya.
Ada lagi korban di Puskesmas, 3 kali saya bolak-balik, terakhir jam 2 malam, katanya ada yang mau dicocokin, ternyata bukan anak saya.
Makanya saya turun subuh subuh itu,” jelas dia.

Dia ingat betul saat hari terakhir anaknya berpamitan untuk ikut kegiatan pramuka.
“Tumben, hari itu dia minta uang jajan dobel sambil merengek ke saya.
Tapi bukan dia suka maksa lho, biasa itu manja-manja dia kalau sama saya, sambil ketawa-tawa kok kalau merengek itu, sama Ibunya juga,” kenangya.
“Pas berangkat, dia pakai jilbab, terus ditutup topi Pramuka.
Sudah lama dia nggak pakai anting-anting, dia copotin titip ke ibunya.
• Viral Jawaban Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Saat Warga Ingatkan Bahaya Susur Sungai, Tuai Kecaman!
• Kepala SMP N 1 Turi: Saya Baru Setengah Bulan Menjabat & Saya Tidak Tahu Ada Kegiatan Susur Sungai
Sebelah sepatunya bolong bekas terbakar waktu kegiatan minggu lalunya, tapi masih dipakai dulu,” kenangnya lagi.