Tragedi Susur Sungai
UPDATE Jumlah & Daftar Korban Tewas Siswa SMPN Turi 1 Hanyut Susur Sungai, 1 Orang Jadi Tersangka
Dua siswi ditemukan tewas pagi ini, berikut jumlah korban meninggal, luka, dan selamat dalam insiden susur sungai siswa SMPN 1 Turi Slemat.
Penulis: Triroessita Intan
Editor: Amirul Muttaqin
TRIBUNSTYLE.COM - Korban tewas tragedi siswa SMPN 1 Turi Sleman hanyut dalam susur sungai bertambah.
Tim SAR kembali menemukan 2 siswa tewas, Minggu (23/2/2020) pagi.
Diketahui sebelumnya, pihak SMPN 1 Turi mengadakan kegiatan Pramuka Susur Sungai Sempor di Dusun Dukuh, Desa Donokerto, Jumat (21/2/2020)
Penambahan jumlah korban tewas disampaikan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo.
Ia menyatakan jika dua korban yang ditemukan pagi ini adalah Yasinta Bunga (13) dan Zahra Imelda (12).
Jenazah keduanya ditemukan pada pukul 05:30 WIB dan 07:05 WIB.
• 7 Fakta Baru Tragedi Susur Sungai Sleman, Reaksi Kepsek dan Alasan Polisi Tetapkan Pembina Tersangka
• UPDATE Tragedi Susur Sungai SMPN 1 Turi, Polisi Akhirnya Tetapkan 1 Tersangka atas Dugaan Kelalaian
"Pagi ini tim SAR menemukan 2 korban," kata Agus, dalam keterangan tertulis, Minggu dikutip dari kompas.com.
Temuan ini membuat jumlah korban tewas menjadi 10 orang.
Berikut delapan pelajar lain korban tewas dalam kejadian ini yang sebelumnya sudah ditemukan:
1. Sovie Aulia (15)
2. Arisma Rahmawati (13)
3. Nur Azizah (15)
4. Lathifa Zulfaa (15)
5. Khoirunnisa Nurcahyani Sukmaningdyah (14)
6. Evieta Putri Larasati (13)
7. Faneza Dida (13)
8. Nadine Fadilah (12)
Total data korban:
-Total siswa: 249 (kelas 7: 124 siswa dan kelas 8: 125 siswa)
-Konfirmasi selamat: 216 siswa
-Konfirmasi luka: 23 siswa
-Meninggal dunia: 10 siswa
• Viral Jawaban Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Saat Warga Ingatkan Bahaya Susur Sungai, Tuai Kecaman!
• Kisah Pilu Korban Susur Sungai SMPN 1 Turi Dimakamkan Tepat di Hari Ultah, Sang Ayah Angkat Bicara
Atas kasus ini, polisi menetapkan satu orang sebagai tersangka.
Ialah pembina pramuka sekaligus guru SMP Negeri 1 Turi berinisial IYA.
Penetapan ini dilakukan setelah pemeriksaan pada 13 orang.
"Sampai dengan saat ini, kita sudah melakukan pemeriksaan kepada paling tidak ada 13 orang," ujar Kepala Bidang Humas Polda DIY Kombes Yuliyanto saat dikonfirmasi, Sabtu (22/2/2020).
Dikutip dari kompas.com, Yuliyanto menyampaikan, ada tiga kelompok dari 13 orang yang menjalani pemeriksaan.
Kelompok pertama adalah pembina Pramuka yang berjumlah tujuh orang.
"Tujuh orang ini, enam orang ikut ke lokasi, satu orang tinggal di sekolah karena menunggu barang-barang anak-anak itu," kata Yuliyanto.
Kemudian, enam orang pembina ikut mengantar peserta ke sungai. Lalu, empat orang ikut turun ke dalam sungai.
• Kepala SMP N 1 Turi: Saya Baru Setengah Bulan Menjabat & Saya Tidak Tahu Ada Kegiatan Susur Sungai
"Satu, begitu sampai di lokasi, pergi meninggalkan lokasi karena ada keperluan. Satu lagi menunggu di titik finish-nya. Jarak kira-kira dari start ke finish direncanakan panjang 1 kilometer," kata Yuliyanto.
Kelompok kedua yang dilakukan pemeriksaan adalah Kwarcab Pramuka Kabupaten Slemat.
Ada tiga orang yang dilakukan pemeriksaan. "Kenapa diperiksa, karena kita ingin tahu bagaimana aturan-aturan yang ada di kepramukaan berkaitan dengan manajemen risiko kegiatan Pramuka," ucap dia.
Kelompok ketiga yang dilakukan pemeriksaan adalah warga yang ada di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).
Status kasus ini pun sudah berubah dari penyelidikan menjadi penyidikan.
Polisi mengenakan Pasal 359 KUHP, tentang kelalaian yang menyebabkan orang lain meninggal kepada IYA.
Pasal lain yang juga diajukan adalah Pasal 360 KUHP.
Hal ini disebabkan lantaran kelalaian menyebabkan orang lain mengalami luka-luka.
"Iya pembina. Dia juga sebagai guru di SMP itu. Belum (penahanan), kita masih melakukan pemeriksaan sebagai tersangka. Apakah nanti ditahan atau tidak, kita lihat pertimbangan dari penyidik," ucap Yuliyanto.
Tim Trauma Healing
Atas kejadian ini, tim Polda DIY menyiapkan tim trauma healing yang akan bertugas saat anak-anak sekolah.
"Ketika mereka besok masuk sekolah, kita akan lakukan terapi secara psikologis kepada anak-anak itu," kata Yuliyanto.
(TribunStyle.com / Triroessita)
• Kisah Heroik Danu & Bakir Lempar Akar Saat Musibah Susur Sungai di Kali Sempor, 9 Nyawa Selamat