Jakarta Banjir Lagi, 2 Pulau di Sumatera Justru Sudah Hilang, Tahun Ini 4 Lainnya Terancam Tenggelam
Kini Jakarta kembali terendam banjir di sejumlah titik, sementara itu dua pulau di Provinsi Sumatera Selatan justru sudah hilang terendam air laut.
Penulis: Vega Dhini Lestari
Editor: Amirul Muttaqin
TRIBUNSTYLE.COM - Guyuran hujan yang melanda Jakarta dan sekitarnya sejak Kamis 20 Februari 2020 dini hari membuat sejumlah wilayah terendam banjir.
Hingga pagi ini, Jumat 21 Februari 2020 BPBD DKI Jakarta telah merilis status tinggi muka air di sejumlah titik.
Menurut update tinggi muka air yang dibagikan melalui Twitter resmi BPBD DKI Jakarta pada pagi ini, sejak pukul 09.00 WIB sudah ada wilayah yang menetapkan siaga 2.

BPBD DKI Jakarta merilis data pintu air yang masih normal atau siaga 4 adalah sebagai berikut:
- Katulampa
- Depok
- Manggarai
- Karet
- Krukut Hulu
- Pesanggrahan, Angke Hulu
- Waduk Pluit
- Cipinang Hulu
- Sunter Hulu
- Pulo Gadung
• Foto & Daftar Titik Banjir Jakarta, Hujan Deras Sejak Pagi Hari, Simak Prediksi Cuaca BMKG Hari Ini

Sementara itu tidak ada pintu air yang berada di level siaga 3 dan 1.
Sedangkan pintu air Pasar Ikan berada di level siaga 2.
Kondisi di Pasar Ikan dilaporkan cuacanya mendung tipis dengan ketinggian pintu air 203 cm.
Jika hingga kini Jakarta masih terus berkutat dengan banjir, dua pulau di Provinsi Sumatera Selatan justru sudah menghilang dari permukaan.
Seperti dikutip dari SCMP, dua pulau tak berpenghuni yaitu Pulau Betet dan Pulau Gundul telah terendam gara-gara naiknya permukaan air laut.
Menurut data yang dihimpun dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Pulau Betet dan Pulau Gundul sekarang berada di antara satu dan tiga meter di bawah permukaan laut.
Tenggelamnya Pulau Betet dan Pulau Gundul ini juga menjadi peringatan bagi pulau-pulau dataran rendah di sekitarnya yang mungkin akan segera menyusul.
Hairul Sobri, Direktur Eksekutif WALHI Sumsel mengatakan hilangnya dua pulau itu adalah hasil dari akumulasi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh beberapa hal.
Kerusakan lingkungan ini antara lain kebakaran hutan, alih fungsi penggunaan lahan untuk pertambangan, industri kehutanan dan perkebunan.

Intan Suci Nurhati, Peniliti dari Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyebut bukan hanya Sumatera Selatan yang berisiko akan terendam air laut.
Menurutnya, bagian lain di berbagai wilayah Indonesia seperti daerah pantai dataran rendah di utara Jawa, Kalimantan Selatan dan Dolok di Papua selatan mungkin juga berisiko terkena dampak dari pasang naik ini.