Viral Pesan Berantai Tentang GERD, Ini Penjelasan Mengenai Gejalanya yang Mirip Serangan Jantung
Beredar pesan berantai mengenai penyebab kematian Ashraf Sinclair bukan serangan jantung tetapi GERD
Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: vega dhini lestari
TRIBUNSTYLE.COM - Beredar pesan berantai mengenai penyebab kematian Ashraf Sinclair bukan serangan jantung tetapi GERD, berikut ini adalah fakta tentang GERD.
Kabar meninggalnya suami dari Bunga Citra Lestari, Ashraf Sinclair terus menjadi perbincangan di kalangan masyarakat.
Ashraf Sinclair diketahui meninggal dunia karena mengalami serangan jantung pada hari Selasa (18/2/2020) kemarin, pukul 04.51.
Aktor kelahiran Malaysia yang merupakan suami dari penyanyi Bunga Citra Lestari (BCL) tersebut menghembuskan napas terakhirnya di usia 40 tahun.
Kabar meninggalnya Ashraf Sinclair ini tentu saja membuat kaget banyak pihak, karena Ashraf meninggal secara mendadak.

• Beredar Dugaan Baru Ashraf Sinclair Meninggal karena Gastroesofagal Refluks, Ini Penjelasan Medisnya
Bahkan, menurut penuturan manajer Bunga Citra Lestari, Ashraf Sinclair diketahui tidak memiliki riwayat penyakit serius.
Setelah kabar duka tersebut, ternyata ada pesan berantai yang beredar mengenai penyebab meninggalnya Ashraf Sinclair.
Pesan berantai tersebut beredar di media sosial Facebook dan WhatsApp.
Menurut pesan berantai yang beredar, penyebab meninggalnya Ashraf bukanlah serangan jantung.
Pesan berantai tersebut menyebutkan bahwa Ashraf meninggal karena GERD atau Gastro Esopegeal Reflux Disease.
- Lalu, apa itu GERD?

GERD atau asam lambung disebabkan oleh melemahnya katup atau sfingter yang terletak di kerongkongan bagian bawah.
Karena katup bawah kerongkongan melemah, maka asam lambung akan kembali naik ke keringkongan atau esofagus.
Hal ini akan mebyebabkan rasa seolah terbakar di dada dan kerongkongan, karena bagian kerongkongan mengalami iritasi.
Kondisi ini sering kali dikaitkan oleh serangan jantung, padahal keduanya tidak saling berhubungan.
Dilansir dari Kompas.com, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH menjelaskan, penyakit yang berhubungan dengan lambung seperti GERD atau maag sering dikaitkan dengan serangan jantung karena punya gejala yang mirip dan sulit dibedakan.
GERD sering kali dikaitkan dengan serangan jantung karena efek dari asam lambung yang naik bisa dirasakan hingga dada.
Padahal, hal itu terjadi karena kerongkongan dekat dengan jantung.
Itulah mengapa alasan gejala nyeri dada akibat serangan jantung dan gejala GERD sulit dibedakan.
Sering dikaitkan dengan serangan jantung
- Pesan berantai
Pesan berantai yang beredar di masyarakat ternyata tidak tepat.
Dilansir dari Tribunnews.com yang telah mengonfirmasi kebenaran pesan berantai tersebut, dr. M. Fiarry Fikaris, dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandanarang Boyolalu mengatakan bahwa pernyataan dalam pesan berantai tersebut tidak tepat.
Fiarry megatakan bahwa GERD memang memiliki gejala yang mirip dengan serangan jantung, yaitu heartburn.
Heartburn ini akan menyebabkan dada terasa seperti terbakar.
Meski gejalanya mirip dengan serangan jantung, GERD tidak ada kaitannya dengan serangan jantung sama sekali.
"Gejala ini mirip sekali rasanya dengan serangan jantung, sehingga Gerd sering disalahartikan sebagai serangan jantung," terang Fiarry saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Rabu (19/2/2020) pagi.
"Secara langsung, gerd tidak mempunyai kaitan dengan jantung sehingga kurang tepat untuk mengatakan bahwa gerd menyebabkan jantung berhenti berfungsi," sambungnya.
(TribunStyle.com/Ang)
• 4 Mitos Tentang Penyakit Jantung dan Fakta yang Sebenarnya, dari Penyebab hingga Faktor Risiko
• 5 Makanan yang Cocok Bagi Penderita GERD, Ampuh Redakan Asam Lambung