Viral Hari Ini
Kisah Pria Tak Mau Buang Air Besar di Toilet Karena Ingin Rasakan 'Menyatu & Memberikan Kehidupan'
Berita viral hari ini - Kisah seorang pria di Jepang yang berhenti Buang Air Besar (BAB) di WC karena ingin berikan 'Kehidupan' di daerah rumahnya.
Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
Sejak itu tidak pernah merasa malu dan tak akan kembali ke toilet lagi.
"Kita makan berarti mengambil nyawa, tapi itu juga hak kita (untuk makan)," tambahnya.
"Untuk buang air besar adalah tanggung jawab yang harus kita waspadai."
"Membuang kotoran di luar adalah cara untuk mengembalikan kehidupan."
Izawa mengakui ada berbagai reaksi yang ia hadapi atasa kebiasaannya yang tidak biasa ini.
Tetapi ia beralasan dan menyatakan bahwa dia tidak melakukan kesalahan.
"Ada kritik terhadap Noguso (buang air besar di luar ruangan), dengan beberapa mengatakan bahwa itu tidak bersih, berbahaya, ilegal dll," katanya.
• Viral Cuitan Sakit Kulit Gegara Krim Pemutih, Tara Basro Meradang Warna Kulit Kenapa Harus Diubah?
• VIRAL VIDEO Ribuan Gagak Terbang di Langit Kota Wuhan, China di Tengah Kekhawatiran Virus Corona
"Tapi aku tidak pernah diberitahu untuk tidak melakukannya."
The Mirror melaporkan bahwa jika pihak berwenang pernah menemui dan mendenda Izawa.
Hukumannya waktu itu ia ingat sekitar 10.000 Yen (Rp 1 juta), dia juga mengaku baru sekali dilihat oleh orang lain yaitu seorang tunawisma di Tokyo.

Apa yang bisa dilakukan orang lain jika mereka ingin mengikuti jejaknya?
Izawa mengatakan Anda harus memilih lokasi yang tepat.
Sehingga Anda tidak mencemari zona alpine bersih dan sumber air di mana daya dekomposisi lemah, pastikan Anda menggali lubang dan menutupnya.
Berbicara kepada The Japan Times tentang kebiasaannya yang tidak biasa itu, Izawa menjelaskan: "
• VIRAL Fakta Cinderella Escorts: Situs Lelang Keperawanan, Pendiri Wanita, Pelanggan Artis Hollywood
• Viral, Cerita Dokter Pasiennya Terima Akibat Mengerikan Karena Krim Pemutih Abal-abal Dibeli Online
"'Fundoshi' biasanya berarti 'cawat', tetapi saya menggunakan kanji yang berbeda dalam permainan kata untuk itu berarti 'tuan tanah kotoran'."