Breaking News:

Virus Corona

Takut Tamu Tak Datang, Pengantin Tunda Resepsi Lantaran Rumah Dekat Karantina Virus Corona di Natuna

Berikut kisah pasangan yang nyaris gagal menikah lantaran lokasi resepsi pernikahannya dekat dengan tempat karantina virus corona di Natuna.

Penulis: Yuliana Kusuma Dewi
Editor: vega dhini lestari
(KOMPAS.COM/HADI MAULANA)
Solihin (21) dan Parmita (20), pasangan muda yang tinggal di Desa Kota Tua Penagih, Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau akhirnya bisa sedikit bernafas lega. Hal ini terjadi setelah niat baiknya untuk menikahi wanita idamannya, hampir gagal. Padahal segala persiapan sudah matang dipersiapkan dan bahkan keluarga perempuan juga telah berkumpul dikediamannya di Desa Kota Tua Penagih, Ranai, Natuna, Sabtu (8/2/2020) 

TRIBUNSTYLE.COM - Berikut kisah pasangan yang nyaris gagal menikah lantaran lokasi resepsi pernikahannya dekat dengan tempat karantina virus corona di Natuna.

Sepasang kekasih asal Natuna, Riau yakni Solihin (21) dan Parmita (20) akhirnya dapat melangsungkan ijab kabul pada Senin (03/02/2020).

Sebelumnya keduanya nyaris gagal menikah karena lokasi rumah mereka dekat dengan tempat karantina virus corona, yakni berjarak 1,2 km.

Sebanyak 238 Warga Negara Indonesia (WNI) di Wuhan telah dievakuasi dan dikarantina di daerah Natuna.

Virus corona mewabah di Kota Wuhan China
Virus corona mewabah di Kota Wuhan China (duke.edu, Twitter @arsian_hidayat)

Huang Xiqiu, Arsitek RS Virus Corona yang Selesai Dalam 10 Hari, Lahir di Jember & Dikenal Cerdas

Update Virus Corona: 638 Orang Meninggal Dunia, China Akhirnya Izinkan Pakar AS Masuk Membantu

Solihin mengatakan akad nikahnya dipercepat sementara resepsi mereka yang semula akan diadakan pada Kamis (06/02/2020) diundur.

Hal tersebut karena warga desa takut dengan virus corona yang kemungkinan terbawa oleh para WNI yang dikarantina tersebut.

Solihin dan keluarga juga takut tidak ada tamu undangan yang hadir lantaran tidak mau melintasi jalan menuju rumahnya yang memang harus melewati lokasi karantina.

"Untuk warga Kota Tua Penagih kemungkinan datang, karena mereka sudah tidak terlalu khawatir.

Tapi warga Ranai darat, Tanjung dan lainnya kemungkinan takut mau ke sini.

Karena melewati jalur lokasi karantina 238 WNI dari Wuhan, China," ujar Solihin dikutip TribunStyle dari Kompas.com. Sabtu (08/02/2020).

Dirinya cukup kecewa dengan kejadian tersebut.

"Kalau dibilang tidak kecewa, pasti kecewa.

Dan kalau dibilang tidak sedih, tentunya pasti sedih, tapi ya mau gimana lagi semua sudah terjadi," kata Solihin.

Padahal banyak tamu undangan yang berasal dari luar daerah mereka.

Solihin (21) dan Parmita (20), pasangan muda yang tinggal di Desa Kota Tua Penagih, Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau akhirnya bisa sedikit bernafas lega. Hal ini terjadi setelah niat baiknya untuk menikahi wanita idamannya, hampir gagal. Padahal segala persiapan sudah matang dipersiapkan dan bahkan keluarga perempuan juga telah berkumpul dikediamannya di Desa Kota Tua Penagih, Ranai, Natuna, Sabtu (8/2/2020)(KOMPAS.COM/HADI MAULANA)
Solihin (21) dan Parmita (20), pasangan muda yang tinggal di Desa Kota Tua Penagih, Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau akhirnya bisa sedikit bernafas lega. Hal ini terjadi setelah niat baiknya untuk menikahi wanita idamannya, hampir gagal. Padahal segala persiapan sudah matang dipersiapkan dan bahkan keluarga perempuan juga telah berkumpul dikediamannya di Desa Kota Tua Penagih, Ranai, Natuna, Sabtu (8/2/2020)(KOMPAS.COM/HADI MAULANA) ((KOMPAS.COM/HADI MAULANA))

WNI Idap Virus Corona di Singapura Tak Mau Keluarga & Publik Tahu Identitasnya, Simak Keterangannya

"Undangan banyak orang dari luar kota tua Penagih.

Makanya perangkat RT RW akhirnya memutuskan untuk ditunda biar tidak ada kekecewaan yang lebih mendalam lagi.

Karena tidak ada warga yang datang diacara resepsi pernikahan saya," kata Solihin.

Mereka lantas sepakat mengadakan ijab kabul terlebih dahulu dan menunda resepsi.

"Bagaimanapun mertua saya juga punya pekerjaan lain di kampungnya.

Makanya kami pihak keluarga mengambil keputusan dipercepat dan resepsinya menunggu setelah proses karantina selesai."

Segala persiapan untuk pesta resepsi padahal juga sudah terlanjur dibeli.

Dokter Pertama yang Peringatkan Bahaya Virus Corona Tewas, Pernah Ditangkap Karena Sebar Info Palsu

"Yang jelas seperti sayur-mayur yang sudah dibeli terpaksa tidak bisa dipergunakan lagi.

Karena tidak mungkin wortel, kol, kentang, bawang dan cabe merah bisa bertahan selama itu," ujar orangtua Solihin, Lilis Sudiro.

Sementara bahan-bahan yang bisa dikembalikan mereka kembalikan ke toko.

"Kalau telur, kemarin kami titipkan kembali ke toko tempat kami membeli kemarin agar bisa dijual kembali.

Jadi pas mau resepsi baru kami ambil kembali," lanjutnya.

Solihin mengatakan pesta resepsi pernikahannya kemungkinan akan diadakan setelah masa karantina WNI dari Wuhan selesai.

"Yang jelas resepsinya menunggu siap masa karantina selesai lah, paling tidak diatas tanggal 16 Februari 2020 mendatang," kata Solihin. (Tribunstyle.com/Yuliana Kusuma)

Kisah Miris Bayi Terlahir Terinfeksi Virus Corona Karena Dilahirkan Sang Ibu yang Juga Terinfeksi
Kisah Miris Bayi Terlahir Terinfeksi Virus Corona Karena Dilahirkan Sang Ibu yang Juga Terinfeksi (Daily Mail/Asia Wire/Wuhan Children Hospital)

Kisah Miris Bayi Baru Lahir Tertular Virus Corona Karena Ibunya Juga Terinfeksi, Kesulitan Bernapas

Selain kisah pengantin yang tunda resepsi gara-gara virus corona di atas, inilah kisah miris bayi baru lahir dua hari terinfeksi virus corona karena dilahirkan sang ibu yang juga terinfeksi virus.

Wabah virus corona yang merebak dari daratan China sejak dilaporkan pada 31 Desember 2019 masih terus menarik perhatian dunia.

Dilansir dari Kompas.com, (6/2/2020), jumlah korban meninggal dunia dan mereka yang diduga terinfeksi virus corona terus bertambah.

Hingga Kamis (6/2/2020), jumlah kematian akibat virus corona terkonfirmasi mencapai angka 492 orang.

Angka kematian tersebut hampir seluruhnya berasal dari China, namun terdapat dua kasus yang merupakan kematian di luar daratan China.

 Foto & Video Pembangunan Kilat 2 Rumah Sakit Virus Corona di China, RS Huoshenshan & Leishenshan

Awal mula dugaan penyebaran virus corona di Wuhan, China pada (18/1/2020).
Awal mula dugaan penyebaran virus corona di Wuhan, China pada (18/1/2020). (STR-AFP)

Dikabarkan ada sebuah perkembangan baru dari penyebaran virus corona yang dianggap cukup berbahaya.

Perkembangan penyebaran virus corona ini terbukti sangat menular.

Bahkan tidak hanya ditularkan dari manusia ke manusia, menyentuh permukaan yang terinfeksi, mata, dan bahkan kotoran.

Menurut daftar cara penularan yang cukup panjang itu, virus corona dikabarkan dapat ditularkan dari dalam rahim seorang wanita yang menginfeksi ke anaknya yang belum lahir, dikutip dari Reuters.

Dilansir dari World of Buzz, penularan model baru ini muncul setelah salah satu media televisi pemerintahan China, CCTV mengumumkan bahwa dokter dari Rumah Sakit Anak Wuhan telah menemukan bahwa bayi yang baru lahir tertular.

Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa bayi yang terlahir dari seorang pasien virus corona, dites positif mengidap virus.

Bayi malang ini dites tepat setelah 30 jam kelahirannya.

 

Foto bayi yang baru lahir diduga terinfeksi virus corona karena sang ibu juga terinfeksi.
Foto bayi yang baru lahir diduga terinfeksi virus corona karena sang ibu juga terinfeksi. (Daily Mail/Asia Wire/Wuhan Children Hospital)

Bayi tersebut dilaporkan lahir pada (2/2/2020) dan telah terinfeksi pada (4/2/2020).

Beruntung keadaan bayi tersebut menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil meski mengidap virus corona.

Bayi tersebut juga dilaporkan tak merasakan demam atau batuk, namun terlihat kesulitan bernapas.

Bukti dari sinar-X dada dari bayi tersebut menunjukkan bahwa ada tanda-tanda infeksi virus corona, dan ada kelainan pada hatinya.

"Ini mengingatkan kita untuk memperhatikan potensi rute penularan baru dari coronavirus - penularan vertikal dari ibu ke bayi," kata Dr Zeng Lingkong, kepala dokter dari Departemen Neonatal Medicine.

Mereka juga mengungkapkan insiden terpisah di mana seorang bayi yang terinfeksi yang lahir sehat pada 13 Januari 2020 akhirnya menunjukkan gejala virus corona baru pada 29 Januari 2020.

 Deteksi Virus Corona 10 Hari Sebelum Mewabah, Dokter Ini Dulu Dicibir Kini Disebut Pahlawan

Bayi tersebut kemudian terus menginfeksi pengasuh dan ibunya, yang keduanya juga dites positif mengidap virus corona.

Namun, dalam pembaruan terpisah dari The Guardian, pakar lain memperingatkan bahwa metode transmisi ini masih belum terbukti.

Paul Hunter, profesor kedokteran dari University of East Anglia, mengatakan bahwa sementara bayi itu dinyatakan positif terkena virus.

Tidak ada yang tahu apakah ia terinfeksi di dalam rahim, atau selama proses kelahirannya saat ditangani oleh dokter. (Tribunstyle/Dhimas Yanuar).

 Sudah 5 Negara Asia Terkena Dampak Virus Corona, Mengapa Indonesia Tidak? Ternyata Ini Penyebabnya

 Selebgram Ini Memanfaatkan Virus Corona Demi Viral, Bikin Gaduh Penumpang Pesawat Akhirnya Didakwa

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
virus coronaWuhanNatunapengantin tunda resepsi gegara virus corona terjad
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved