Gadis SMP Ditemukan Tewas di Gorong-gorong, Terbongkar Catatan Haru di Diary dan Cerita Korban Bully
Gadis SMP Ditemukan Tewas di Gorong-gorong, Terbongkar Catatan Haru di Diary dan Cerita Korban Bully
Editor: Agung Budi Santoso
Pertama, Saya ada di kelas 6 sebentar lagi saya akan melaksanakan perpisahan dan keluar dari SDN 2 Lewo.
Setelah saya keluar dari SDN 2 Lewo, saya akan meneruskan ke SMP bila diterima, mengapa Saya akan meneruskan ke sana Kerena jaraknya dekat dari rumah dan tidak perlu buang-buang uang untuk biaya ongkos angkutan umum.
Dan tidak perlu diberi uang yang hanyak oleh orang tua cukup uang saku saja. Bila besar nanti saya ingin menjadi Polwan.
Mengapa saya ingin menjadi Polwan karena saya ingin memberantas kejahatan dan kejahatan akan berkurang.
Di SMP saya akan belajar dengan tekun agar tercapai cita-cita saya saat besar nanti dan bila di kelas saya akan mendengarkan bila ibu guru menerangkan dan
• VIRAL VIDEO Ibu yang Diduga Mengidap Virus Corona Melahirkan di Rumah Sakit, Tak Bisa Dekap Bayinya
Bila bu guru memberi tugas di rumah saya akan mengerjakannya dengan senang hati agar mendapatkan ilmu yang bermanfaat.
Saya memilih ke SMP itu karena saya ingin mendapatkan banyak ilmu pengetahuan dan ingin mendapatkan banyak teman-teman.
Korban Bully di Sekolah
Salah seorang kerabat korban Ade (56), mendampingi ibu kandung korban di rumah sakit mengatakan korban dikenal sosok yang senang di rumah dan jarang main sampai sore apalagi sampai tak pulang.
Namun, berdasarkan keterangan ibunya, korban terlihat murung dan senang berdiam diri sepekan sebelum diketahui hilang.
• Viral Suami Tenteng Kepala Istri Berjalan 1 Km Menuju Kantor Polisi Sambil Nyanyi Lagu India
"Kata ibu korban, korban sering di-bully di sekolah," kata Ade.
"Dikatai bau lontong karena ibunya berdagang lontong," jelas Ade.

Setelah lulus dari Sekolah Dasar (SD), DS ingin masuk ke SMP yang karena dekat dari rumahnya untuk menghemat ongkos dan ingin sekali memiliki banyak teman.
Ternyata harapan dan angan DS memiliki banyak teman itu pupus, sebab selama satu semester menjalani sekolah, DS sering mengaku ke keluarganya diejek bau lontong.
Sebab, ibu DS sehari-hari berkerja sebagai pedagang lontong dan berasal dari keluarga kurang mampu.