Virus Corona
Update Virus Corona - Meski Belum Ada Obat, Dilaporkan 487 Orang Sudah Sembuh, Kok Bisa?
Berita viral hari ini - Update terbaru virus corona - Meski belum ada obat, dilaporkan 487 orang sudah sembuh dari virus, simak keterangannya.
Editor: Dhimas Yanuar
Otomatis jembatan maupun transportasi penyebrangan dengan kapal feri tak bisa digunakan.
Pria yang tak disebutkan namanya itu belum sempat mencapai tepi ketika dicegat lalu dipulangkan oleh penegak hukum.
Anak buah kapal juga mengungkapkan mereka sempat memberikan tumpangan pada seorang pria asing pada 24 Januari 2020 di dekat Shanghai.
Saat diketahui pria tersebut berasal dari area yang terinfeksi virus corona, mereka langsung mengusirnya.
Anak buah kapal yang terus-menerus batuk itu kemudian dikarantina, di mana diketahui dia hanya mengalami demam.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) langsung mengumumkan status darurat setelah menggelar pertemuan di Jenewa, Swiss, pada Kamis (30/1/2020).
• WHO Tetapkan Virus Corona adalah Virus Darurat Global, Apple Tutup Toko dan Ritel di China
• Kisah Pilu Dokter Merawat Pasien Virus Corona, Disiksa 2 Minggu Tak Pulang Hingga Diancam Ditikam

Pelarangan masuk bagi warga China di AS dan Australia
AS dan Australia sudah mengumumkan larangan masuk bagi warga China, atau mereka yang baru saja bepergian ke China dalam dua pekan terakhir.
"Warga asing, kecuali permanent resident atau keluarga dari warga AS, dilarang menginjakkan kaki di sini," ucap Menteri Kesehatan Alex Azar.
Australia meminta warganya yang baru saja dari China untuk "mengisolasi diri" di rumah masing-masing selama 14 hari penuh.
Vietnam melarang segala penerbangan dari daratan utama China.
Sementara Rusia mengumumkan menangguhkan visa kerja maupun visa turis bagi turis China.
Semua kebijakan negara itu muncul setelah China mengumumkan terdapat 45 laporan kematian baru di Hubei dalam 24 jam terakhir, membuat angkanya menembus 304 orang.
Virus corona sendiri telah dikonformasi telah melampaui jumlah terinfeksi korban pada Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) pada 2002-2003.
Pejabat tinggi Wuhan, kota di mana virus corona pertama kali menyebar, mengakui bahwa jajarannya bertindak terlalu lambat dalam menangkalnya.