Virus Corona
Momen Haru Ibu Pamitan Pada Sang Anak untuk Jadi Relawan di Wuhan, Bak Pahlawan Siap Lawan Monster
Zhang Min mengambil inisiatif untuk memberikan bantuan kepada rumah sakit di Wuhan, tapi sang anak tidak rela dirinya pergi.
Penulis: Vega Dhini Lestari
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Momen haru terekam kamera saat seorang ibu sedang berpamitan kepada anaknya yang masih balita.
Kisah ini dibagikan oleh chinastory.cn pada Selasa 28 Januari 2020 lalu.
Mewabahnya virus corona di Tiongkok membuat tim medis dari berbagai wilayah mengirimkan personelnya ke Kota Wuhan di Provinsi Hubei yang terisolasi.
Salah satu orang yang ikut tim medis yang menjadi relawan di Wuhan adalah seorang ibu bernama Zhang Min.
Wanita berusia 35 tahun itu diketahui adalah kepala perawat bedah saraf di Rumah Sakit Rakyat Pertama di Anqing, Provinsi Anhui.
Zhang Min tergabung dalam staf medis pertama dari Anhui yang berangkat ke Wuhan untuk menjadi relawan.
Setelah virus corona mewabah, Zhang Min mengambil inisiatif untuk memberikan bantuan kepada rumah sakit di Wuhan.

Tapi Zhang Min tidak menyangka saat akan bertolak ke Wuhan dan berpamitan kepada sang putri.
Putrinya itu ternyata melarangnya untuk pergi dan terus memeluknya.
Dalam video berdurasi 25 detik yang dibagikan chinastory.cn, terlihat Zhang Min sambil berjongkok memeluk anaknya yang sedang menangis.
Zhang Min juga terlihat menepuk-nepuk punggung anaknya itu.
Sesekali Zhang Min juga menatap anaknya sambil berkata sesuatu, sementara sang buah hati terlihat terus menggeleng-gelengkan kepalanya.
Lalu Zhang Min kembali memeluk anaknya dan mengucapkan sebuah kalimat.
Setelah itu sang anak terlihat tenang dan melepaskan pelukannya.
Zhang Min juga merapikan jaket yang dipakai anaknya itu sambil tetap berusaha menghibur.
• Dikritik Karena Sempat Sembunyikan Info Soal Virus Corona, Wali Kota Wuhan Siap Mengundurkan Diri
• Videonya Saat Makan Sup Kelelawar Jadi Viral Setelah Virus Corona Merebak, Artis Ini Minta Maaf

Rupanya perkataan Zhang Min mampu membuat anaknya itu merasa tenang.
Saat mencoba menenangkan sang putri, ternyata Zhang Min berkata bahwa dirinya harus pergi untuk bertarung dengan mosnter.
Zhang Min akhirnya berhasil menyakinkan sang putri jika dirinya akan menjadi superhero yang akan melawan kejahatan monster itu.
Setelah putrinya merelakan kepergiannya untuk "bertarung melawan monster", Zhang Min tiba di Wuhan pada Senin malam, 27 Januari 2020.
Ia lalu menjalani pelatihan medis pada Selasa 28 Januari 2020 dan mulai bekerja setelah itu.
Simak videonya di tautan berikut ini: Tautan video
Sementara itu video lain saat seorang suami melepas kepergian istrinya yang menjadi relawan juga dibagikan melalui Pear Video.
Provinsi Hubei khususnya Kota Wuhan, Tiongkok kini sedang dalam masa tanggap darurat untuk mengatasi virus corona yang mewabah.
Bahkan pemerintah setempat telah mengisolasi Kota Wuhan agar penyebaran virus corona tidak semakin meluas.
Seperti dilansir oleh Pear Video, sejumlah tim medis dari berbagai wilayah di China Daratan juga telah diterjunkan ke Provinsi Hubei.
Tim medis pertama dari Provinsi Henan berangkat pada 26 Januari 2020 untuk mendukung Kota Wuhan.

Dari video yang dibagikan pada Minggu 26 Januari 2020, tampak seorang pria yang melepas kepergian sang istri.
Istri pria tersebut rupanya menjadi perawat relawan yang ikut berangkat ke Provinsi Hubei.
Terlihat pria berkacamata yang mengenakan jaket dan masker berwarna hitam berseru kepada istrinya yang naik ke dalam bis menuju Wuhan bersama rombongan tim medis lainnya.
Pria tersebut menangis tersedu-sedu sambil berteriak "Wang Yuehua aku mencintaimu!"

Tampak juga seorang perawat di samping pria itu yang mencoba menenangkan sambil mengusap punggungnya.
Istri pria itu berangkat ke Wuhan bersama rombongan dari Rumah Sakit Huaihe Universitas Henan.
Yang lebih memilukan, pria tersebut mengungkapkan istrinya ternyata diam-diam mendaftar untuk menjadi relawan di Wuhan.
Istri pria baru memberitahu dirinya jika telah mendaftar untuk menjadi relawan pada 25 Januari 2020.
Mulai 25 hingga 26 Januari 2020, sebanyak 137 orang telah dikirim ke Kota Huanggang di Provinsi Hubei.
Kota Huanggang merupakan daerah epidemi kedua setelah Wuhan yang juga diisolasi.
Tim medis sejumlah 137 orang itu dikirim ke Huanggang dari Provinsi Hunan.
Lalu sejumlah 138 orang tim medis juga dikirim dari Provinsi Shandong.

Pemimpin tim medis dari Hunan menyatakan keberangkatan mereka adalah tugas untuk membantu masyarakat Huanggang melawan epidemi virus corona ini.
Sementara tim medis dari Shandong tiba di Huanggang saat larut malam.
Saat sampai di Shandong di tengah guyuran hujan, perwakilan tim medis dari Shandong mengucapkan mereka akan siaga untuk mendukung Huanggang.
"Melihat laporan itu membutuhkan dukungan, kami ada di sini (untuk membantu)."]
Dalam video berdurasi 1:30 menit yang dibagikan Pear Video pada Minggu 26 Januari 2020, terlihat tim medis yang tiba di Huanggang dengan menaiki pesawat dan kereta.
Mereka juga terlihat mengenakan masker untuk melindungi diri dari paparan virus.
Sebelumnya pada 24 hingga 25 Januari 2020, sebanyak 137 orang tim medis juga dikirim untuk membantu Provinsi Hubei.
137 orang itu terdiri dari 43 dokter dan 93 paramedis.

Direktur Serikat Kesehatan dari Gaojiping ditunjuk untuk memimpin tim medis ini.
Orang-orang itu dipilih dari rumah sakit tingkat tiga di wilayah Zhuzhou dan Hengyang di Provinsi Hunan.
Dalam video berdurasi yang 1:56 menit oleh Pear Video, terlihat keluarga dari para tim medis melepas kepergian keluarganya dengan penuh haru.
Tangis dan peluk mewarnai kepergian tim medis ini ke Provinsi Hubei. (TribunStyle/Vega Dhini Lestari)
• Videonya Saat Makan Sup Kelelawar Jadi Viral Setelah Virus Corona Merebak, Artis Ini Minta Maaf
• Tak Pernah Pergi ke Wuhan, Warga Jepang Ini Terkena Virus Corona, Dirawat Setelah Alami Gejala Ini