Viral Hari Ini
Dugaan Mewabahnya Virus Corona, Warga Diimbau Tak Makan Daging Kelelawar, Jadi Favorit di Manado
Berita viral hari ini - Dugaan mewabahnya virus corona, warga diimbau tak makan daging kelelawar. Daging kelelawar masih jadi favorit di Manado.
Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Berita viral hari ini - Dugaan mewabahnya virus corona, warga diimbau tak makan daging kelelawar. Daging kelelawar masih jadi favorit di Tomohon, Manado.
Dengan ramai dan mewabahnya virus corona, daging hewan dan hewan-hewan liar menjadi sorotan media.
Hal ini diduga karena isu yang menyebar jika virus corona berasal dari hewan liar, termasuk kelelawar.
Tak ayal pasar Tomohon di Manado ini menjadi pembahasan banyak warga Indonesia.
Namun berbeda dengan apa yang dirasakan oleh Lingkan Gunde, warga Mapanget, Manado seorang penikmat daging kelelawar.
• POPULER Sembuh dari Virus Corona, Sosok Ini Ungkap Apa yang Dilakukannya Hingga Bisa Selamat
• Daftar Hewan yang Berpotensi Bisa Sebarkan Virus Corona ke Manusia Menurut Ahli Mikro Biologi

Lingkan memiliki teknik memasak sendiri untuk mendapatkan rasa yang ia sukai.
Teknik masaknya bertahap, lebih dulu daging kelelawar direbus.
Kemudian, ia menyiapkan bumbu-bumbu untuk digunakan seperti santan, cabai, bawang merah, bawang putih, daun kemangi, batang serai, jahe, dan kunyit.
"Setelah itu diolah. Lebih dulu ditumis bumbunya, kemudian dimasukkan daging kelelawar."
"Lalu, santan ditaruh. Proses masaknya cukup lama, sekitar dua jam sampai santan kering. Yang paling saya suka, sayapnya," kata Lingkan.
Feibe Tampanguma, warga Karombasan, Manado juga mengakui, ia dan keluarganya suka makan kelelawar.
"Tapi, tidak rutin. Dalam sebulan itu hanya satu atau dua kali saya buatkan masakan daging kelelawar buat keluarga," kata Feibe saat di Pasar Pinasungkulan Manado, Selasa (28/1/2020), lapor Kompas.com.
Adanya kabar virus corona yang diduga salah satunya berasal dari kelelawar, Feiby mengaku, ia tidak kuatir.
"Kalau sudah dibersihkan dan dimasak dengan benar, sudah tidak masalah," ujar Feibe.
Menurut dia, masakan daging kelelawar bisa dibuat bervariasi.
"Kalau saya paling banyak dibuat santan kering," kata Feibe yang juga suka makan olahan tikus hutan dan ular.
• Viral Cerita Wanita Taiwan Lolos dari Virus Corona, Tanpa Sadar Diselamatkan Anjing Peliharaannya
• Heboh Wanita Diduga Penderita Virus Corona Meninggal di Bandara Soeta, Pihak Bandara Angkat Bicara

Pasar Pinasungkulan
Pasar Pinasungkulan Karombasan, Kota Manado, Sulawesi Utara, ramai seperti biasa.
Sejak pagi hari, hiruk pikuk sudah terdengar.
Para pedagang tampak sibuk.
Ada yang menjajakan dagangannya, ada pula yang sedang tawar menawar dengan pelanggannya.
Pasar ini menjadi pilihan penyuka kuliner ekstrem, seperti daging ular, babi hutan, anjing, bahkan kelelawar.
Merebaknya virus corona nyatanya tak terlalu mempengaruhi peminat kuliner ekstrem di Manado.
Joly Adrian, pedagang kelelawar di Pasar Pinasungkulan Karombasan, merasakan memang ada penurunan permintaan setelah virus corona menyebar namun tidak signifikan.
"Tidak dirasakan banyak," kata Joly saat ditemui KOMPAS.com, Selasa (28/1/2020).
Joly juga tidak khawatir dengan isu daging kelelawar jadi penyebab timbulnya virus corona akan mengurangi omsetnya.
Pasalnya, dia sudah punya pelanggan tetap.
• 5 Cara Mencegah Penularan Virus Corona yang Direkomendasikan Oleh WHO, Jangan Makan Daging Mentah!
• Ancaman Virus Corona Menyebar, Ayu Ting Ting Takut Bepergian dan Mulai Waspada: Udah Kaya Zombie
Setiap hari ada enam pengusaha katering yang membeli daging kelelawar dari Joly.
Kadang malah ada orang yang datang ke lapaknya untuk memborong semua dagangannya.
"Senin (27/1/2020) kemarin, ada yang borong jualan saya Rp 3 juta," kata Joly yang menjual seekor kelelawar dengan harga Rp 35.000.
Joly pun yakin dagangannya tidak akan jadi sumber penyakit karena hewan itu sudah dibakar sebelum dijual.
Kelelawar dituding sebagai hewan pembawa virus corona karena penyakit ini pertama kali ditemukan di Pasar Hubei yang menjual daging mamalia terbang itu.
Dalam kasus SARS, kelelawar menjadi inang.
Mereka menginfeksi hewan lain melalui kotoran atau saliva dan perantara pun tanpa disadari menularkan virus tersebut kepada manusia.
Dalam 45 tahun terakhir, setidaknya ada tiga pandemi lainnya (selain SARS) yang ditelusuri penyebabnya dari kelelawar.
• Viral Video Wanita Tiba-tiba Jatuh & Meninggal Saat Belanja, Keluarga Klarifikasi Bukan Virus Corona
• Ilmuwan Curigai Virus Corona Lolos dari Laboratorium Penyakit, Dekat dengan Pasar Makanan Ekstrem

Imbauan agar tak makan daging kelelawar dari IPB
Masyarakat dianjurkan untuk tidak mengonsumsi daging kelelawar maupun hewan liar lain menyusul wabah penyakit pernapasan, yang timbul akibat virus corona baru, ujar pengajar Institut Pertanian Bogor (IPB), lansir dari BBC.
Meski begitu, ada masyarakat yang tak menghiraukan anjuran itu karena mengonsumsi kelelawar dianggap sebagai tradisi.
Selain kelelawar, Ketua Umum Asosiasi Dokter Hewan Satwa Liar, Aquatik, dan Hewan Eksotik Indonesia, Dokter Huda Darusman menyarankan pemerintah untuk segera mengimbau masyarakat untuk mengurangi interaksi dengan hewan liar lainnya.
Hal itu perlu, kata Huda, karena hewan liar mungkin menyimpan virus yang berbahaya bagi manusia.
Dia menambahkan, tak hanya diimbau tidak memakan, masyarakat juga harus diimbau tidak menangkap atau memelihara hewan liar.
"Butuh ketegasan pemerintah daerah dan tokoh masyarakat. Pemangku adat harus dilibatkan juga," ujarnya. (Tribunstyle/Dhimas Yanuar).
• Virus Corona Makin Merajalela, Suster Asal Wuhan Rela Pangkas Habis Rambutnya Demi Tangani Pasien
• Kisah Perawat di Wuhan Nekat Cukur Gundul Demi Rawat Pasien & Cegah Penyebaran Infeksi Virus Corona