Virus Corona
Update Terbaru Pasien yang Diduga Terpapar Virus Corona di Bandung & Jambi, Pemprov Angkat Bicara!
Berikut update terbaru seputar pasien yang diduga terpapar virus corona di Bandung & Jambi, pemprov Jambi sudah angkat bicara!
Penulis: Irsan Yamananda
Editor: Suli Hanna
TRIBUNSTYLE.COM - Berikut update terbaru seputar pasien yang diduga terpapar virus corona di Bandung & Jambi, pemprov Jambi sudah angkat bicara!
Virus corona hingga saat ini masih menjadi perbincangan masyarakat dunia.
Bahkan, suspect virus corona ini telah masuk ke Bandung dan Jambi, serta tengah dalam perawatan intensif.
Sebagai bentuk kesiagaan menyebarnya virus corona yang dapat menyebar masif, sejumlah rumah sakit bersiaga.
Lantas, seperti apa perkembangan pasien yang diduga terkena virus corona ini di Bandung dan Jambi?
Simak ulasan Tribunstyle di bawah ini.
Bandung
Rumah Sakit Hasan Sadikin ( RSHS) Bandung menerima dua orang pasien laki-laki diduga terpapar gejala virus corona.
Direktur Utama RSHS Bandung Dr R Nina Susana Dewi mengatakan bahwa dua orang pasien ini belum dipastikan terinfeksi virus corona.
Hingga saat ini, pihak rumah sakit masih melakukan observasi infeksi saluran pernapasan akut.
Mengutip dari Kompas.com, "Hari ini sampel di kirim ke Litbangkes. Sampai sekarang baru observasi infeksi saluran penafasan akut," kata Nina dalam konferensi pers di RSHS Bandung, Senin (27/1/2020).
Nina menyebutkan, dua orang pasien ini salah satunya merupakan pekerja asing asal China berinisial HG yang bekerja di sebuah perusahaan di Indonesia.
Pasien berusia 35 tahun tersebut dirujuk dari RS Cahya Kawaluyaan ke RSHS Bandung pada tanggal 26 Januari 2020 sekitar pukul 13.43 WIB.
"Membawa surat rujukan dari Rumah Sakit Cahya Kawaluyaan, tertulis dalam rujukannya itu faringitis akut. Infeksi saluran pernafasan atas," kata Nina.
Dikatakan, dokter yang memeriksa di IGD langsung memindahkannya ke ruang isolasi yang ada di ruang IGD.
Kemudian yang bersangkutan diperiksa kembali.
"Dari pemeriksaan didapatkan bahwa pasien tersebut keadaan umumnya baik, kesadarannya baik tanda vitalnya baik," kata Nina.
Berdasarkan surat rujukan dari RS Cahaya Kawaluyaan yang didapatkan RSHS Bandung, panas badan pria tersebut saat diperiksa 37,7 derajat celcius.
"Tapi pada saat diperiksa itu 36 derajat. Jadi tidak ada panas badan dan dokter yang di-triase tersebut menyatakan observasi flu atau infeksi saluran pernafasan atas akut," imbuhnya.
Namun karena pasien tersebut sempat datang pergi ke Xinhua, China pada 12 januari 2020, kota tersebut berada 1.300 km dari Wuhan, China, maka pihak RSHS menempatkan pria tersebut di ruang isolasi khusus.
"Jadi diperkirakan takut ada riwayat ke sana dan takut ada kontak, sehingga pada malamnya dia diisolasi di ruang Kemuning, melalui IGD menggunakan ambulans khusus pengantar infeksi, langsung masuk ke belakang gedung. Jadi tidak melalui dalam RSHS," tuturnya.
• Bisa Sebabkan Kematian, Kenali Ciri Virus Corona, Penyebab, Gejala dan Langkah Pencegahannya
• Diduga Terjangkit Virus Corona, Pekerja Asal Cina Diisolasi di IGD RSHS Bandung
Pasien tersebut kemudian diperiksa dokter ahli RSHS dengan diagnosa infeksi saluran penafasan atas.
"Situasi dan kondisi yang sama seperti malam hari bahwa diagnosanya sama, yakni infeksi saluran pernafasan atas akut," kata Nina.
Pasien kedua diketahui berinisial HA, warga Bandung, yang merupakan pasien rujukan dari RS Boromeus Bandung pada tanggal 26 Januari 2020.
"Dengan keluhan kejang dan tidak sadar. Pasien sempat pergi ke luar negeri ke Singapura pada tanggal 19 Januari dan pulang tanggal 22. Pada saat pulang (ke Bandung) dengan keluhan tersebut akhirnya datang ke Boromeus," kata Nina.
Dengan adanya riwayat pernah pergi ke Singapura ini, Dokter RSHS Bandung kemudian memasukannya ke ruang isolasi. "Jadi pasien tersebut memang ada perburukan pernafasan, sehingga observasinya infeksi saluran pernafasan bawah akut," kata Nina.
Saat ini, sampel kedua pasien akan dikirim ke Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan. "Hari ini sampel dikirim ke Litbangkes untuk melihat apakah pasien tersebut positif atau tidak. Jadi sampai sekarang pasien tersebut baru observasi infeksi saluran pernafasan atas yang akut," tutur Nina.
Jambi
Sementara untuk pasien terduga terpapar virus corona di Jambi, Senin 27 Januari 2020 pagi, Pemerintah Provinsi Jambi menggelar konferensi pers terkait hal tersebut.
Saat ini seorang pasien yang merupakan warga negara asing (WNA) asal China dirawat di RSUD Raden Mattaher.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Samsiran Halim, menyatakan hasil pemeriksaan lanjutan pasien yang diduga terinfeksi virus Corona akan keluar sekitar dua pekan lagi.
Pihak RSUD Raden Mattaher Jambi telah mengirimkan sampel cairan tenggorokan (dahak) pasien ke Litbang Kementerian Kesehatan di Jakarta.
Pengiriman sampel itu untuk pemeriksaan lanjutan.
"Secara klinis hasil kita tidak mencurigai. Namun karena riwayat perjalanannya dia pernah ke Wuhan, kita waspada saja," Kata Samsiran yang Juga sebagai Plt Dirut RSUD Raden Mattaher, saat Konferensi Pers.
Sementara itu, dokter Medianto yang menangani pasien, menyatakan sebenarnya masa inkubasi pasien untuk dinyatakan positif terinfeksi virus corona sudah lewat.
"Sebab hasil amnesi terakhir dari China beliau sampai ke Jambi tanggal 4 Januari 2019. Sudah melewati masa inkubasi 14 hari," tuturnya.
"Tapi untuk tindakan kewasapadaan kita lakukan isolasi. Kalau dari pemeriksaan kami dokter ahli paru kemungkinan hanya ISPA biasa," sebutnya.
• Bertindak Cepat, Hanya Butuh 10 Hari China Bangun Rumah Sakit Penderita Virus Corona, Ini Potretnya
• Bill Gates Tanggapi Virus Corona, Prediksinya Jadi Kenyataan: Antisipasi Penyakit Seperti Perang
Kondisi terakhir pasien, kata Medianto, sudah membaik.
"Dan jika kondisi klinisnya sudah normal akan dikeluarkan dari ruang isolasi," lanjutnya.
"Kalau sudah membaik kondisi klinisnya kita akan pulangkan secepat mungkin," sebut Medianto.
Disinggung terkait adanya pemberitaan dari Kemenkes yang menyatakan bahwa pasien yang diduga terinfeksi virus Corona di Jambi negatif, dokter Median menyatakan bahwa itu di luar sepengetahuannya.
"Kita hanya melakukan perawatan dan pemeriksaan," pungkasnya.
BACA JUGA
• Diduga Terjangkit Virus Corona, Pasien Nekat Ludahi Perawat: Jika Aku Mati, Kalian Mati Bersamaku
• Terungkap! Ciri-ciri Pasien Pengidap Virus Corona, Update Terbaru 80 Tewas, 2300 Orang Terinfeksi