Tips Kesehatan
Kenali Siklus Pelana Kuda: 3 Fase Saat Sakit Demam Berdarah Dengue, Demam Turun Bukan Berarti Sembuh
Jangan terkecoh dengan demam yang reda secara tiba-tiba, kenali 3 fase demam berdarah dengue atau DBD berikut ini.
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: vega dhini lestari
Munculnya demam tinggi pada kasus demam berdarah sering kali disertai dengan muka kemerahan, kulit memerah, nyeri seluruh tubuh, nyeri otot, dan sakit kepala.
Pada beberapa kasus lainnya, ditemukan gejala berupa nyeri dan infeksi tenggorokan, sakit di sekitar bola mata, anoreksia, mual dan muntah.
Gejala-gejala inilah yang menyebabkan penurunan jumlah sel darah putih dan trombosit.
Selama fase pertama ini, dianjurkan untuk memperbanyak minum air putih.
Mencukupi kebutuhan cairan tubuh dapat membantu menurunkan demam dan mencegah terjadinya dehidrasi.
2. Fase kritis
Jika demam pada fase pertama berlangsung selama lebih dari 10 hari, kemungkinan demam tersebut bukanlah karena demam berdarah.
Namun, jika demam turun drastis hingga ke suhu tubuh normal (sekitar 37 derajat Celsius), perlu untuk segera mendapatkan pengobatan.
Fase inilah yang membuat siklus DBD dikenal dengan Siklus Pelana Kuda, di mana demam yang tinggi tiba-tiba turun seperti normal kembali.
Oleh karena itu, jangan sampai terkecoh dengan penurunan demam ini.
Tubuh memang terasa seperti orang yang sudah sembuh, tapi justru fase ini yang perlu ditangani lebih lanjut.
Selama masa peralihan dari fase demam ke kritis, pasien akan berisiko tinggi untuk mengalami kebocoran plasma darah dari pembuluh, kerusakan organ tubuh, dan perdarahan hebat.
Gejala kebocoran pembuluh darah pada fase ini ditandai dengan mimisan dan muntah-muntah, hingga merasakan sakit perut yang tidak tertahankan.
Perlu diketahui juga bahwa fase kritis juga bisa terjadi tanpa kebocoran plasma yang disertai perdarahan luar.
Jadi meski dari tampak luar tidak mengeluarkan darah, sebetulnya tubuh sedang mengalami perdarahan internal yang lebih parah.