5 Sayuran dan Bahan Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Secara Berlebihan, Bisa Mengganggu Kesehatan
Berbagai sayuran dan bahan makanan ternyata tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan karena bisa menyebabkan gangguan kesehatan, berikut penjelasannya
Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Berbagai sayuran dan bahan makanan ternyata tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan karena bisa menyebabkan gangguan kesehatan, simak penjelasannya berikut ini.
Sayuran dikenal sebagai makanan yang kaya akan nutrisi dan bisa membantu menyehatkan tubuh.
Bahkan, konsumsi sayuran sangat disarankan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sehari-hari.
Tetapi, beberapa jenis sayuran ternyata tidak baik jika dikonsumsi secara berlebihan.
• 5 Fakta Menarik Tentang Cabai yang Tidak Banyak Orang Tahu, Ternyata Bukan Sayuran
• Rahasia Tangkis Sel Kanker dengan 4 Jenis Sayuran & Buah, Termasuk Kenali Gejala Kanker Usus Besar
• 4 Sayuran dan Buah yang Dapat Dikonsumsi untuk Tangkis Kanker, Mulai Seledri Hingga Pisang
Bahkan, sayuran yang dikonsumsi secara berlebihan bisa menimbulkan penyakit tertentu.
Selain itu, beberapa sayuran juga tidak cocok dimakan orang yang sedang diet atau menurunkan berat badan, karena kandungan kalori dan karbohidratnya yang tinggi.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah berbagai jenis sayuran yang perlu dibatasi konsumsinya.
- Jagung

Jagung sering dikonsumsi dengan cara direbus atau dijadikan campuran pada berbagai masakan.
Berdasarkan penelitian Harvard, makan jagung bisa membuat berat badan naik secara drastis.
Selain itu, jagung juga memiliki indeks glikemik yang tinggi sehingga bisa menaikan kadar gula darah.
Tentu saja jagung tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes karena memilik indeks glikemik yang tinggi.
- Bawang bombay

Bawang bombay merupakan jenis bahan makanan yang banyak dijadikan campuran makanan.
Ternyata, konsumsi bawang bombay harus dibatasi karena bisa menimbulkan masalah kesehatan.
Bawang bombay harus dihindari oleh orang yang memiliki pencernaan yang sensitif.
Kandungan fructan bisa memicu masalah pencernaan untuk orang yang memiliki pencernaan yang sensitif.
- Tomat

Tomat segar dikenal sehat untuk dikonsumsi dan memiliki berbagai vitamin.
Tomat yang harus dihindari adalah tomat yang dibeli di supermarket dan dalam kemasan kaleng.
Bahan kimia yang ada dalam tomat kaleng bisa berpadu dengan tingginya keasaman tomat.
Hal ini tentu saja bisa menimbulkan bahaya untuk tubuh jika dikonsumsi.
- Kacang

Sangat tidak disarankan mengonsumsi kacang yang belum diolah karena bisa menimbulkan gangguan pencernaan.
Kacang harus diolah dengan benar karena kacang mentah bisa mengandung racung yang dapat mengganggu pencernaan.
Akibat dari kacang mentah adalah gangguan pencernaan seperti muntah, diare, hingga sakit perut.
- Terong

Terong biasa dikonsumsi oleh vegetarian sebagai pengganti daging.
Hindari mengonsumsi terong terlalu banyak karena bisa menyebabkan gangguan pencernaan.
Terong mengandung zat solanin yang bisa mengganggu sistem pencernaan.
Solanin yang ada pada terong juga terdapat pada kentang dan bisa menimbulkan efek yang sama. (TribunStyle.com/Anggie)

Namun tak usah khawatir akan hal tersebut.
Beberapa buah dan sayuran memiliki zat yang dapat menangkal penyakit yang ditakuti banyak orang tersebut.
Sayuran dan buah ini hampir setiap hari kita melihatnya dan kita paham sekali dengan sayuran dan buah tersebut.
Pisang menjadi buah yang memiliki kandungan zat yang dapat menangkal kanker.
Tak hanya pisang, seledri, ubi jalar dan buncis memiliki peran dapat menangkal kanker tersebut.
Inilah beberapa sayuran dan buah yang dapt menangkal kanker tersebut:
- Selerdi mencegah Kanker

Sayuran seledri mengandung luteolin.
Luteolin ini, menurut peneliti dapat melemahkan sel kanker dan membuatnya lebih mudah diobati.
Seledri di China sudah menjadi obat anti kanker sejak dahulu.
- Konsumsi Pisang Kurangi Risiko Kanker

Penelitian menunjukan, pola makan yang mengandung sayuran dan buah yang cukup akan mencukupi kebutuhan serat untuk tubuh.
Mengonsumsi pisang dapat mengurangi risiko kanker usus besar.
Hal ini dapat disimpulkan karena pisang mengandung antioksidan dan kandungan serat yang tinggi.
Antioksidan dan serat berguna untuk mencegah risiko kanker pada usus besar.
- Ubi Jalar Mengandung zat anti kanker

Dikutip dari Tribunambon.com, Khalid Asadi et al. melakukan penelitian dengan media tikus, dari Pusat Penelitian Masyarakat Kanker Auckland, Selandia Baru.
Ia menyarankan diet ubi jalar ungu yang kaya antosianin membantu mengurangi dan menghambat pertumbuhan tumor (Biomed Research International 2015).
Uji coba kemoprevensi diperlukan pada manusia untuk memahami sifat anti-kanker dari ubi jalar.
Selain itu, para peneliti dari Kansas State University, AS menyarankan bahwa ubi jalar yang diperkaya antosianin dapat melindungi terhadap kanker kolorektal karena kemampuan antiproliferatifnya.
- Buncis Mencegah kanker usus besar

Sebuah studi menunjukan, konsumsi buncis secara rutin dapat terhindar dari gejala kanker usus besar.
Sebuah studi yang dilakukan Oregon State University di Amerika Serikat, klorofil pada buncis bermanfaat cegah kanker dalam tubuh.
Selain itu, kandungan serat pada buncis juga bermanfaat bagi sistem pencernaan.
Melancarkan proses pencernaan dan meningkatkan pergerakan pada usus.
5 Penyebab Kanker Usus Besar
Jangan Abaikan 5 hal yang menyebabkan Gejala kanker usus besar, ciri-cirinya mulai dari nyeri pada perut hingga penurunan berat badan.
Kanker usus besar menjadi masalah yang serius bagi semua orang.
Banyak orang yang tak peduli dengan gejala-gejala kanker usus besar ini.
Namun jangan khawatir, kanker usus besar dapat kita cegah.
Kanker kolorektal atau biasa kita sebut kanker usus besar ini merupakan pertumbuhan sel kanker pada usus, anal dan usus buntu.
Banyak kanker usus besar yang diketahui berasal dari polip adenoma pada usus.
Penumpukan tinja akibat sembelit yang terlalu lama.
Pertumbuhan polip tersebut kadang-kadang berkembang menjadi kanker.
Dikutip dari Kompas.com, menurut data statistik yang dikeluarkan oleh organisasi nirlaba Fight Colorectal Cancer (Fight CRC), sekitar 60 persen kematian diakibatkan oleh kanker kolorektal atau kanker usus besar.
Polip adenoma penyebab kanker usus besar ini pada tahap awal dapat disembuhkan.
Kanker usus besar ini apat menyerang pria maupun wanita.
Namun disayangkan, kanker usus besar ini dapat muncul tanpa gejala yang jelas.
Orang-orang kebanyakan tidak mengenali gejala-gejalanya.
Pentingnya kita untuk mengetahui dan mengenali gejala-gejalanya sejak dini dan tidak mengabaikannya.
Jika terindikasi kanker dan melakukan penanganan yang cepat kemungkinan besar masih dapat di sembuhkan.
Namun jika sudah menyebar, kemungkinan untuk sembuh sulit.
Oleh karena itu sangat penting untuk kita mengetahui dan menyadari gejala-gejala yang sebagian besar kita abaikan.
Kanker usus besar ini tak selalu terdeteksi, biasanya yang terjadi yaitu muncul pendarahan ringan dan intensitasnya sedikit.
Kanker usus besar tak selalu menyerang lansia.
Orang pada usia muda juga benyak yang terserang penyakit ini.
Fight CRC mengatakan, 1 dari 20 orang akan didiagnosis menderita kanker usus besar sepanjang hidupnya.
Inilah hal-hal yang harus kita waspadai dapat mengindikasikan kanker usus besar:
- Nyeri
Nyeri pada perut yang diakibatkan adanya gas yang ada dan menetap pada usus dan berlangsung lama.
Ini bisa kita curigai ketika kita merasakan kram otot di perut.
Bisa juga disertai dengan kembung yang disebabkan perubahan kebiasaan buang air besar.
- Kelelahan
Rasa lelah yang terus-menerus karena kita kehilangan darah yang terjadi karena pendarahan ringan pada polip.
Keletihan juga menjadi efek samping dari sel kanker yang menggunakan energi dalam tubuh.
Anemia yang kemungkinan muncul tanpa sebab juga dapat menyebabkan kelelahan.
- Penurunan berat badan
Penurunan berat badan yang signifikan dalam beberapa bulan juga merupakan tanda-tanda yang nyata dari kanker usus besar.
- Pendarahan
Noda darah yang mucul ketika buang air besar.
Tinja yang berwarna sangat gelap juga menjadi gejala lain dari kanker usus besar.
- Perubahan kebiasaan usus
Kebiasaan buang air besar dan inkontinensia menjadi salah satu gejala kanker usus besar.
Kotoran yang dikeluarkan menjadi lebih tipis dan cair.
Hal itu disebabkan karena adanya tumor atau polip kanker yang menyebabkan diare dan sembelit.
Jika gejala-gejala itu muncul, segera hubungi dokter.
Usahakan kita untuk peduli dan memperhatikan gejala-gejala kanker usus besar ini.
Karena memiliki dan mencintai tubuh sangat penting untuk berlangsungnya hidup lebih lama.
Cintai ususmu tiap hari. (TribunStyle.com/Nafis Abdulhakim)