Fakta Detak Jantung Manusia, dari Jumlah Denyut Normal hingga Cara Menghitungnya
Berikut ini adalah fakta mengenai detak jantung dan cara memeriksa detak jantung dengan mudah.
Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: Archieva Nuzulia Prisyta Devi
TRIBUNSTYLE.COM - Berikut ini adalah fakta mengenai detak jantung dan cara memeriksa detak jantung dengan mudah.
Detak jantung bisa adalah tanda yang bahwa jantung sedang bekerja memompa darah.
Selain itu, detak jantung juga bisa menjadi tanda tubuh yang sehat atau tidak.
• 5 Manfaat Susu Almond Untuk Kesehatan, Bisa Membantu Menjaga Kesehatan Jantung
• 4 Buah yang Ternyata Punya Segudang Manfaat untuk Kesehatan Jantung, Mudah Dicari & Murah!
• 5 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Jantung yang Bisa Dilakukan Mulai dari Hari Ini
Kecepatan detak jantung juga memiliki tanda bahwa jantung bekerja dengan baik atau ada masalah tertentu.
Beberapa penyakit jantung bahkan bisa diketahui dengan detak jantung, seperti aritmia jantung.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah fakta tentang detak jantung.
- Detak jantung normal

Detak jantung normal pada orang dewasa biasanya berdenyut antara 60-100 kali per menit.
Jika denyut jantung berada di angka tersebut berarti jantung masih normal.
Ini adalah detak jantung dalam kondisi normal dan sedang tidak melakukan aktivitas apapun.
Sedangkan detak jantung bayi umumnya berdetak sebanyak 100-160 per menit dan anak-anak 60-140 per menit.
- Detak jantung bisa diketahui di berbagai titik

Titik-titik tubuh bisa menunjukan detak jantung dan bisa diketahui tanpa alat.
Titik yang bisa digunakan untuk mengetahui detak jantung adalah pergelangan tangan, leher, bagian dalam siku, dan bagian atas kaki.
Cara mengeceknya cukup dengan menaruh tangan dan menekan pada bagian tersebut.
Hal ini bisa dilakukan untuk menghitung jumlah denyut jantung selama 30 detik, kemudian kalikan dua dan catat hasilnya.
- Makanan dan minuman tertentu bisa mempengaruhi detak jantung

Makanan dan minuman tertentu ternyata bisa mempengaruhi detak jantung.
Salah satunya adalah kopi, karena kandungan kafein yang ada dalam kopi bisa mempengaruhi detak jantung.
Selain kopi, minuman berenergi juga mempengaruhi detak jantung.
Kafein akan memblokir hormon adenosine yang berfungsi membuat seseorang mengantuk dan menurunkan detak janrung.
- Detak jantung bisa berubah karena faktor dari luar

Faktor yang dapat mempengaruhi detak jantung umumnya adalah aktivitas fisik yang berat seperti olahraga.
Selain itu, suhu udara, emosi, dan konsumsi obat-obatan juga mampu memengaruhi detak jantung.
Menurut penelitian yang dimuat dalam The Relation Between Cardiac Output and Body Size, menyebutkan bahwa berat badan juga bisa mempengaruhi detak jantung.
- Detak jantung yang cepat bisa terjadi karena penyakit

Infeksi serius yang terjadi pada darah akan membebani jantung.
Aliran darah yang tidak lancar akan membuat jantung bekerja lebih keras.
Hal ini bisa menyebabkan detak jantung menjadi berdenyut dengan cepat dan tidak normal. (TribunStyle.com/Anggie)

5 Gejala Awal Serangan Jantung yang Sering Dialami Sehari-hari, Nyeri Perut Hingga Kelelahan
TRIBUNSTYLE.COM - Berdasarkan Data Studi Beban Penyakit yang dipublikasikan dalam jurnal The Lancet pada tahun 2016 menyebutkan bahwa sebanyak 54,7 juta orang meninggal di seluruh dunia.
Dari jumlah itu, hampir tiga perempatnya, sekitar 72,3%, dikarenakan serangan jantung, stroke, dan kanker.
Hingga saat ini, serangan jantung menjadi salah satu mematikan di dunia.
Bahkan angka kematian akibat serangan jantung terus meningkat.

Bila dilihat ke belakang, angka tersebut meningkat sebesar 16% atau 5,5 juta orang.
Dengan tingginya risiko serangan jantung, maka kita perlu mengetahui gejala awal penyakit ini.
Inilah 5 gejala awal serangan jantung.
1. Nyeri perut
Gejala serangan jantung juga bisa menyebabkan masalah perut, seperti mual, muntah atau perut tegang. Terutama terjadi pada wanita.
"Ini bisa saja karena makanan yang diasup."
"Tapi bisa juga karena serangan jantung, jadi cobalah hubungi dokter," kata Dr. Rosen.
2. Sakit punggung, lengan, atau dada
Pada laman MyHeartSisters.org dijelaskan, sel otot jantung mulai kehabisan oksigen selama serangan jantung karena pembuluh darah tersumbat, darah yang mengangkut oksigen pun terhalang.
Sinyal sakit kemudian dikirim melalui sistem syaraf. Otak kita mungkin akan bingung perihal asal sinyal tersebut karena kedekatan syaraf.
Sehingga bisa saja sakit tersebut terasa di bahu, siku, punggung atas, rahang, atau leher.
Karena sakit itu seringkali tidak diikuti rasa berat di dada yang diasosiasikan sebagai serangan jantung, maka banyak orang mengabaikannya.
"Beberapa pasien mengatakan sakit tersebut hanya terasa saat berolahraga. Jadi, mereka berasumsi sakit itu datang karena olahraga, padahal tidak," ujarnya.
3. Napas pendek
Jika nafas pendek terjadi saat kita berada di penerbangan atau naik tangga, maka hal itu lumrah.
Namun, jika kita merasakan dirimu tiba-tiba termegap-megap mencari udara, maka itu bisa menjadi sinyal serangan jantung.
Annapoorna Kini, MD, dari The Mount Sinai Hospital menambahkan, jika nafas pendek tersebut terjadi saat bangun tidur, itu juga bisa menjadi sinyal ada hal yang tidak beres.
Menurut MayoClinic.com, jantung mengambil peran kunci dalam mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh dan mengeluarkan karbon dioksida dari jaringan.
Sehingga, aliran darah yang terhambat bisa berdampak pada cara kita bernafas.
4. Nyeri dada atau sendawa
Jika kamu merasakan nyeri dada sesekali kambuh setelah makan berat, hal itu tak perlu dikhawatirkan.
Namun, jika nyeri dada terjadi di luar kebiasaan dan rasanya sangat mengganggu, hubungi dokter karena itu bisa jadi adalah tanda serangan jantung.
Gastroenterologis Ryan Madonick menjelaskan kepada Health.com, nyeri dada seperti terbakar disebut Angina.
Angina disebabkan kurangnya aliran darah ke jantung dan menyebabkan serangan jantung terjadi.
5. Kelelahan
Menurut Kardiolog di Northwell Health, Dr. Stacey E. Rosen, MD, kelelahan adalah salah satu gejala umum penyakit jantung. Terutama terlihat pada pasien wanita.
Dilansir dari laman WebMD, selama serangan jantung terjadi, aliran darah ke jantung menurun. Sehingga otot jantung mengalami ketegangan ekstra yang akan membuat kita kelelahan.
"Selama 25 tahun praktik, saya melihat orang-orang yang mengalami serangan jantung melaporkan mereka mengalami kelelahan dan tidak bisa beraktivitas normal," ujar Dr. Rosen.
Jika Anda mengalaminya dan khawatir tanda tersebut adalah gejala penyakit jantung, lakukanlah tes aktivitas jantung dengan Electrocsrdiogram (EKG). (Intisari-Online.com/Mentari DP).
Sebagian artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul 5 Gejala Awal Serangan Jantung yang Jarang Sadari, Salah Satunya Sendawa
• 5 Manfaat Susu Almond Untuk Kesehatan, Bisa Membantu Menjaga Kesehatan Jantung
• Ternyata Detak Jantung Perempuan Lebih Cepat Ketimbang Laki-laki, Apa Penyebabnya?