Breaking News:

Gerhana Bulan Akan Sapa Warga Indonesia pada Sabtu, 11 Januari 2020, Simak Info Lengkapnya di Sini

Gerhana Bulan Akan Sapa Warga Indonesia pada Sabtu, 11 Januari 2020, Simak Beberapa Infonya di Sini

Twitter
Gerhana Bulan 

Sementara itu, fenomena alam akibat terhalangnya cahaya matahari dan bulan ini juga berdampak bagi masyarakat Indonesia, terutama lebih bersifat spiritual.

Marufin menyampaikan bahwa kejadian alam ini membuat masyarakat Indonesia mengagumi kinerja semesta dan sang Pencipta.

Hal itu direfleksikan dengan banyaknya masyarakat yang datang ke sejumlah titik pengamatan dan merasa terinspirasi oleh peristiwa langit tersebut.

Tidak hanya berdampak secara spiritual, fenomena Gerhana Matahari Cincin juga membawa dampak secara fisis.

"Kalau dampak secara fisis, gerhana berpengaruh kepada produksi listrik sel surya," ujar Marufin.

Adapun pengaruh tersebut terasa di luar negeri, seperti adanya keluhan tentang produksi daya listrik surya yang turun drastis selama berlangsungnya gerhana.

Namun, data tersebut belum tercatat jelas di Indonesia.

Sisi Menarik Gerhana Matahari Cincin

Meski harus menunggu 12 tahun kemudian untuk menyaksikan keindahan fenomena alam ini, ternyata GMC memiliki sisi menarik yang sama menariknya dengan Gerhana Matahari Total (GMT).

Marufin mengatakan, GMT dan GMC sama-sama menyebabkan kecerlangan langit di siang hari menurutn drastis.

"Dalam kondisi normal (bukan gerhana), langit siang hari memiliki limiting magnitude +3,5 sehingga hanya Venus yang dapat terlihat," katanya lagi.

Diketahui, limiting magnitude atau pembatas magnitudo adalah magnitudo semu yang samar dari benda langit yang dapat dideteksi atau dideteksi oleh instrumen tertentu.

Ia menjelaskan bahwa hal itu pun membutuhkan pengamat berpengalaman untuk menemukannya.

Sebaliknya, pada saat puncak GMC yang berlangsung siang hari tadi, langit bisa 40 kali lebih redup dengan limiting magnitude anjlok ke +0,5.

"Langit lebih redup memungkinkan benda-benda langit yang tampak berdekatan dengan Matahari dan selama ini sukar diamati menjadi lebih mudah terlihat," imbuhnya.

Benda langit yang terlihat misalnya Merkurius dan juga komet-komet pelintas yang sangat dekat dengan Matahari (sungazer), seperti komet-komet SOHO dan Kreutz.

Sehingga upaya memahami alam semesta tetap dapat dilakukan dalam peristiwa GMC. (Kompas.com/Retia Kartika Dewi)

Tak Hanya Sholat Gerhana, Ini Amalan Anjuran Rasulullah SAW saat Gerhana Bulan Rabu 17 Juli 2019

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
gerhana bulanMatahariBumi
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved