Dilansir mirror.co.uk, Marcia menulis di laman Go Fund Me: "dengan hati sangat berat, kami ingin semua orang tahu jika Isla tercinta kami telah meninggalkan dunia ini pada pukul 5 sore dengan damai, di pelukan kedua orangtuanya.
"Alex (sang ibu) mengecat kukunya dan menata rambutnya, membantunya mempersiapkannya menerima pelukan paling besar dan paling spesial yang dia terima saat perawat yang merawatnya sudah merelakannya untuk pergi.
"Atas nama kakakku dan semua keluarga kami, kami berterimakasih sekaligus kewalahan dengan semua donasi yang kami terima beserta pesan-pesannya.
"Perlu diketahui jika dukungan dari unggahan di laman ini, pada saat ini, membuat kami merasakan momen terakhir dengannya menjadi lebih ringan. Untuk itu, kami benar-benar berterima kasih.
"Dari lubuk hati kami paling dalam, terima kasih."
Isla sakit semenjak Selasa di rumahnya dan tiba-tiba pingsan saat ibunya, Alex, hendak membawanya ke rumah sakit.
Alex meruppakan relawan dari RS St John, sehingga dia dapat melakukan CPR sampai paramedis datang untuk memacu jantung Isla.
Jantung gadis itu sempat berhenti berdetak selama 20 menit saat dia tiba-tiba pingsan di rumahnya.
Selama tiga hari, Isla berada di RS dan dokter mengatakan sehari sebelum kematiannya jika dia hanya memiliki beberapa jam untuk hidup.
Alex selama itu tetap berada di sisi anaknya, memegang tangannya erat dan menyanyikannya lagu saat Isla tidur di ranjang RS Royal Victoria Infirmary, Newcastle.
Sementara itu Aiden (9), kakak laki-laki Isla, telah mengucapkan perpisahan terakhirnya kepada Isla dan bertekad untuk memberikan pemakaman yang pantas bagi adik kecilnya.
Mengutip mirror, Marcia menceritakan, "Dia ingin Isla berada di kereta kuda dan semua bernuansa pink karena Isla adalah seorang tuan putri. Dia ingin semuanya spesial dan indah karena Isla adalah tuan putri dengan rambut pirang yang panjang."
mirror.co.uk
Foto Isla dan Aiden
Marcia pun membuka laman GoFundMe untuk menggalang dana mengumpulkan 5000 Poundsterling untuk memberikan pemakaman terbaik bagi Isla.
Marcia mengatakan, "Alex tidak pernah meninggalkan ranjang Isla, dia menyanyikan lagu, membacakan cerita dan menata rambutnya.
"Kami tidak pernah mengira kami berada di posisi seperti ini. Dokter mengatakan fakta jika saat Alex memberikan CPR untuk Isla berarti kami memiliki waktu lebih lama untuk bersama Isla. Artinya kami dapat mengucapkan selamat tinggal kepadanya.
"Ini merupakan hal tersulit bagi kami untuk dituliskan.
"Kau berpikir itu hanya terjadi pada orang lain, tidak pernah membayangkan jika gadis manismu yang berumur 5 tahun memiliki flu itu dapat berubah sangat cepat menjadi keadaan terburuk. Tidak pernah terbayangkan memberikan CPR ke anakmu sendiri atau memanggil ambulans untuknya. Tidak pernah terbayangkan anak kecilmu sudah tidak dapat berjuang lagi. Namun inilah kenyataannnya." (Intisari-online.com/Maymunah Nasution).
Amanda perlahan bangun dari koma da mendapati bayinya berada dalam dekapan.
Amanda, seorang ibu dari tiga anak, berkata, "Hal pertama yang saya ingat adalah Victor ada dalam pelukanku, saya melihat kepala kecilnya dan mencium aroma indahnya."
"Itu adalah situasi yang luar biasa, tetapi pada saat yang sama membingungkan."Saya bertanya kepada ayah saya apa bayi itu milik saya?"
"Saya meletakkan tangan di perutku dan menyadari bahwa saya tidak lagi hamil."
Koma selama 23 hari, ibu ini mulai sadar ketika bayinya diletakkan di dadanya
Fabíola Sa, perawat unit perawatan intensif (ICU), menyarankan untuk menempatkan ibu dan bayi bersama setelah Amanda da Silva dalam keadaankomaketika dia menderita penyakit epilepsi sebelum melahirkan.
Dia menambahkan, "Begitu Amanda merasakan sentuhan kulit bayi di bibirnya, air mata mulai mengalir di pipinya."
"Itu adalah teriakan cinta."
"Lebih dari itu, itu adalah tangisan yang mengatakan, 'Saya masih di sini, saya hidup, saya ingin hidup'."
Amanda da Silva mengalami koma selama lebih dari tiga minggu.
Staf rumah sakit yang khawatir akhirnya menggunakan bayinya untuk membantu membangunkannya setelah dia tidak bereaksi terhadap pengobatan.
Dokter memastikan tidak ada risiko bagi bayi Victor, yang lahir dengan sistem kekebalan yang lemah dan masalah pernapasan, sebelum mereka menyatukannya kembali dengan ibunya.
Amanda mulai membaik dengan cepat setelah itu, kedua ibu dan anak dipulangkan 20 hari kemudian.
Koma selama 23 hari, ibu ini mulai sadar ketika bayinya diletakkan di dadanya.
Para dokter tidak dapat menjelaskan mengapa Amanda membaik setelah melakukan kontak kulit dengan anaknya, tetapi kasusnya sedang dipelajari untuk menilai pentingnya jenis interaksi tersebut.
Amanda menderita epilepsi kronis dan menggunakan obat untuk mengendalikan penyakitnya sejak usia tujuh tahun.(TribunStyle.com)