Viral Hari Ini
Kisah Miris Seorang Ayah Ditinggal Istri Karena Anak Terlahir Cacat, Harus Jual Es Serut Setiap Hari
Berita viral hari ini - Kisah miris seorang ayah ditinggal istri karena anak lahir cacat. Harus berjualan es serut setiap hari sambil rawat anak.
Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: Suli Hanna
TRIBUNSTYLE.COM - Berita viral hari ini. Kisah miris seorang ayah ditinggal istri karena anaknya terlahir cacat. Harus berjualan es serut setiap hari sambil merawat sang putra.
Roda hidup selalu berputar, sebuah pepatah yang mungkin dirasakan seorang bapak penjual es serut di pinggir jalan ini.
Tanpa lelah ia berjualan setiap hari demi menyambung hidup dirinya dan anaknya.
Anaknya yang selalu menemani di samping dagangannya terlihat duduk di kursi roda.
Putranya divonis mengidap keadaan medis berkebutuhan khusus.
• Pria Tewas Saat Wawancara, Ternyata Sering Kerja Overtime, 10 Cara Istirahat Terbaik Setelah Bekerja
• Terlihat Sederhana, Gambar Ini Kode Bahaya dari Anak 11 Tahun, Gurunya Langsung Lapor Polisi
Dengan keadaan ini sang ayah harus berjualan sambil membawa anaknya karena tak ada yang menjaga sang putra bila ditinggal di rumah sendirian.
Istrinya diketahui pergi menginggalkannya begitu saja di kala mengetahui anak mereka divonis memiliki kekurangan fisik.
Pria yang telah berumur ini terlihat sedih ketika diwawancarai wartawan karena mengingat kepergian istrinya waktu itu.
Tapi, ia harus bangkit dan berjuang demi pengobatan putranya.
Pria yang akrab disapa Paman Dam oleh pembeli langganannya itu pun menceritakan kisahnya.
Saat diwawancarai oleh Wongnai.com pada Rabu (4/12/2019), Paman Dam berjualan di pinggir jalan di salah satu sudut kota metropolitan Thailand, Bangkok.

• Pria Ini Dijuluki Tersubur di Dunia, Mampu Berikan 106 Anak Bagi Ibu yang Inginkan Keturunan
• Tertidur Pegang Ponsel & Pakai Headset, Pria Ini Ditemukan Ibu Tak Bernyawa Paginya, Tangan Terbakar
Sama seperti di Indonesia, es serut cukup populer di Bangkok mengingat cuaca di sana yang panas.
Setiap hari Paman Dam selalu mangkal di lokasinya berjualan bersama gerobak dagangannya juga bersama putranya tersebut.
Jarak rumah dengan tempatnya berjualan tak dekat.
Setidaknya ia harus menempuh jarak 6 kilometer dengan berjalan kaki setiap hari.