7 Fakta Taman Nasional Lorentz yang Jadi Google Doodle Hari Ini, Surga Dunia yang Penuh Hewan Langka
Taman Nasional Lorentz jadi Google Doodle, ini 7 fakta Taman Nasional Lorentz yang perlu kamu tahu.
Penulis: Amirul Muttaqin
Editor: Agung Budi Santoso
Saat itu, taman nasional ini masih belum dipetakan, dijelajahi dan banyak terdapat tanaman asli, hewan dan budaya.
Hingga pada 2003, WWF-Indonesia Region Sahul Papua melakukan pemetaan wilayah adat dalam kawasan Taman Nasional Lorentz.
4. Perwakilan dari ekosistem keanekaragaman hayati di di Asia Pasifik
Taman Nasional Lorentz merupakan perwakilan dari ekosistem terlengkap untuk keanekaragaman hayati di Asia Pasifik.
Kawasan ini juga merupakan salah satu di antara tiga kawasan di dunia yang mempunyai gletser di daerah tropis.
Membentang dari puncak gunung yang diselimuti Salju (5.030 meter dpl), hingga membujur ke perairan pesisir pantai dengan hutan bakau dan batas tepi perairan Laut Arafura.
Dalam bentangan ini, terdapat spektrum ekologis menakjubkan dari kawasan Vegetasi alpin, sub-alpin, montana, sub-montana, Dataran Rendah, dan lahan basah.
Terdapat pula beberapa kekhasan dan keunikan adanya gletser di Puncak Jaya dan sungai yang menghilang beberapa kilometer ke dalam tanah di Lembah Baliem.
5. Kekayaan flora
Taman Nasional Lorentz setidaknya memiliki 34 tipe vegetasi di antaranya hutan rawa, hutan tepi sungai, hutan sagu, hutan gambut, pantai pasir karang, hutan hujan lahan datar/lereng, hutan hujan pada bukit, hutan kerangas, hutan pegunungan, padang rumput, dan lumut kerak.
Jenis-jenis tumbuhan di taman nasional ini antara lain nipah (Nypa fruticans), bakau (Rhizophora apiculata), Pandanus julianettii, Colocasia esculenta, Avicennia marina, Podocarpus pilgeri, dan Nauclea coadunata.
6. Kekayaan fauna
Jenis-jenis hewan yang sudah diidentifikasi di Taman Nasional Lorentz setidaknya ada 630 jenis burung (± 70 % dari burung yang ada di Papua) dan 123 jenis mamalia.
Jenis burung yang menjadi ciri khas taman nasional ini ada dua jenis kasuari, empat megapoda, 31 jenis dara/merpati, 30 jenis kakatua, 13 jenis burung udang, 29 jenis burung madu, dan 20 jenis endemik di antaranya cendrawasih ekor panjang (Paradigalla caruneulata) dan puyuh salju (Anurophasis monorthonyx).
Satwa mamalia tercatat antara lain babi duri moncong panjang (Zaglossus bruijnii), babi duri moncong pendek (Tachyglossus aculeatus), 4 jenis kuskus, walabi, kucing hutan, dan kanguru pohon.
