Breaking News:

Viral Hari Ini

Pria Tuban Tewas Disengat Tawon Vespa Affinis, Ada Ratusan Luka & Sempat Bertahan Hidup Seminggu

Japar (51) warga Tuban, meninggal dunia setelah diserang ratusan lebah jenis vespa affinis.

Flickr
Tawon Vespa Affinis 

TRIBUNSTYLE.COM -  Japar (51) meninggal dunia akibat serangan tawon vespa affinis. Diketahui dia diserang oleh ratusan lebah karena terdapat banyak luka sengatan di tubuhnya. Japar tinggal di Desa Kenongsari, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Sempat bertahan satu minggu setelah serangan tawon tersebut, namun akhirnya Japar meninggal dunia.

Tawon vespa affinis atau yang biasa disebut dengan tawon ndas ini memang memiliki warna yang bagus walaupun hanya hitam dan kuning warna ditubuhnya.

Namun, tawon ini jika menyengat musuh, efeknya dapat menyebabkan kematian.

Keganasan serangan tawon vespa, salah seorang warga di Tuban meninggal setelah disengat tawon berwarna hitam kuning ini.

Tawon Vespa Affinis
Tawon Vespa Affinis (Flickr)

Japar (51), warga Desa Kenongsari, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, Jawa Timur tersebut diketahui tewas setelah disengat tawon jenis vespa affinis.

Dilansir dari Kompas.com, Japar disengat tawon vespa affinis ini saat tengah mengairi ladang jagungnya pada Senin (18/11/2019).

Serangan tawon tersebut membuat Japar pingsan dan mendapat pertolongan dari tetangga.

Namun, Japar akhirnya meninggal dunia, Minggu (24/11/2019).

Kasubag Humas Polres Tuban, Iptu Suganda membenarkan kejadian Japar disengat tawon dan akhirnya meninggal.

Suganda mengatakan kejadian disengat tawon tersebut sudah seminggu yang lalu.

"Benar, tapi kejadian itu sudah seminggu lalu (diserang tawon)," ujar Kasubag Humas Polres Tuban, Iptu Suganda saat dihubungi, Selasa (26/11/2019).

Keluarga Japar dan tetangga sempat membawanya ke Puskesmas Soko untuk mendapatkan perawatan.

Namun, Japar hanya menjalani rawat jalan untuk lukanya.

Ditemukan ratusan luka bekas sengatan tawon vespa affinis ini di sekujur tubuhnya.

Akhir pekan kemarin kondisi Japar mulai memburuk.

Japar pun dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Dr Koesma, Tuban.

Taufik, Kasi Kedaruratan BPBD Tuban, menyayangkan pihaknya tidak diberitahu kejadian serangan tawon tersebut.

Ilustrasi mengusir tawon
Ilustrasi mengusir tawon (IST/PEMKAB KLATEN)

Jika pihaknya lebih awal mengetahuinya akan sempat melakukan langkah untuk mengantisipasinya.

"Itu pula yang sedikit kami sayangkan, kenapa pada saat setelah terjadi serangan tawon itu tidak ada yang memberitahu kami di BPBD, sehingga kami tidak sempat melakukan langkah antisipasi saat itu," kata Kasi Kedaruratan BPBD Tuban, Taufik.

Pihak Kasi Kedaruratan BPBD Tuban mendapatkan informsi tersebut kemarin setelah korban dinyatakan meninggal.

Harapan Taufik sebagai Kasi Kedaruratan BPBD Kota Tuban, mengimbau masyarakat untuk memberikan informasi bila terjadi serangan tawon kembali.

Hal tersebut dilakukan agar Kedaruratan BPBD Tuban dapat bergerak dan mencegah jatuhnya korban jiwa.

5 Tahap Pertolongan Pertama saat Disengat Tawon atau Lebah, Bukan Diolesi Minyak Angin

Serangannya Menewaskan 7 Orang, Kini Tawon Vespa affinis Muncul Kembali di Jakarta

Racun Sengat Tawon Ini Ternyata Bisa Menjadi Senjata Ampuh Untuk Kanker, Keren!

"Baru kemarin setelah korban meninggal, kami baru mendapatkan kabar tersebut.

Jadi kami berharap, masyarakat dalam hal ini dapat lebih memberikan informasi bila terjadi serangan tawon yang menimpa tetangga atau warga di desanya, supaya kami dapat cepat bergerak dalam mencegah jatuhnya korban jiwa," ujar dia.

Kasus yang sama ini sebelumnya juga terjadi di Klaten dan Solo.

Korbannya pun meninggal dunia setelah di serang tawon.

Bahkan, korbannya masih duduk ddi bangku sekolah dasar. (TribunStyle.com/Nafis Abdulhakim)

Tawon Vespa Affinis atau Hornet
Tawon Vespa Affinis atau Hornet (Kompas )

5 Fakta Tawon Ndas, Serangga Mematikan yang Menyerang Klaten

Penulis Retia Kartika Dewi Editor Bayu Galih

KOMPAS.com - Belum lama ini warga Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, diresahkan dengan keberadaan tawon ndas atau Vespa affinis.

Pasalnya, dalam dua tahun ini sudah ada tujuh orang yang meninggal karena disengat tawon ndas.

Oleh karena itu, warga pun meminta bantuan pihak pemadam kebakaran jika menemukan sarang tawon ndas di sekitar rumah mereka.

Seperti apa tawon ndas? Berikut lima faktanya.

1. Tawon predator

Pakar toksinologi, Dr dr Tri Maharani MSi SPEM mengungkapkan bahwa tawon ndas atau Vespa affinis bukanlah tawon madu, melainkan tawon predator.

Tawon jenis ini memiliki kemampuan untuk memasukkan racunnya ke tubuh manusia. Ada dosis kecil, jika satu-dua tawon yang menyengat, serta dosis tinggi jika tawon yang menyengat berjumlah banyak dan bisa menyebabkan hiperalergi.

Sementara, pakar ilmu serangga dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Hari Nugroho mengungkapkan bahwa tawon ndas telah tersebar di Asia tropis, dan bukan jenis baru.

Menurut Hari, tawon ndas memiliki ciri tubuh yang mudah dikenali, yakni ukuran badan agak besar dan panjang sekitar tiga sentimeter, tubuh erwarna hitam dan belang berwarna kuning atau oranye di bagian perut.

2. Sarang bisa mencapai 2 meter

Tawon merupakan hewan koloni yang kerap berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk membuat sarang. Namun, sarang tawon ini dinilai mengganggu warga setempat.

Selain di Klaten, sarang tawon ndas juga dilaporkan ada di Kota Solo, Sukoharjo, Boyolali, dan juga Sragen.

Koordinator Pemadam Kebakaran (Damkar) Klaten, Nur Khodik mengatakan bahwa ia telah memusnahkan ratusan sarang tawon ndas. Pada 2017, ada sebanyak 217 sarang dan 207 sarang pada 2018, serta pada 2019 sebanyak 22 sarang.

Tak tanggung-tanggung, sarang tawon ndas diameternya bisa mencapai 2 meter. Sarang ini biasa ditemukan menggantung di pohon, lemari, dan atap rumah.

Menurut Nur, pihak Damkar biasanya memusnahkan sarang tawon ndas dengan cara dibakar dan menggunakan zat tertentu yang disesuaikan dengan keberadaan sarang tawon.

Petugas Damkar Kabupaten Klaten saat melakukan proses evakuasi sarang tawon Vespa affinis di pohon, Jumat (11/1/2019) malam.
Petugas Damkar Kabupaten Klaten saat melakukan proses evakuasi sarang tawon Vespa affinis di pohon, Jumat (11/1/2019) malam.(Dokumentasi Damkar Klaten)

3. Peran tawon ndas di ekosistem

Warga Klaten yang diresahkan oleh tawon ndas ini pun sempat bertanya-tanya mengenai keberadaan tawon ndas yang masif di daerah Klaten.

Hari mengatakan bahwa karakteristik Kabupaten Klaten merupakan tempat habitat yang bagus bagi tawon ndas untuk berkembang biak, karena letak permukiman yang dikelilingi lahan pertanian.

Hal inilah yang membuat tawon ndas merasa aman dari cuaca dan pemangsa, seperti elang madu asia.

Menurut Hari, pembasmian tawon ndas secara total bukanlah langkah yang bijak karena hewan ini memiliki peran ekologi yang penting bagi lingkungan, salah satunya sebagai pengendali hama alami.

Jika populasi tawon ndas ini dihilangkan, ia memprediksi bahwa posisi tawon ndas akan digantikan dengan tawon jenis lain, sehingga tidak menyelesaikan masalah.

Oleh karena itu, Hari menyarankan agar adanya pengupayaan pengendalian terpadu untuk mempertimbangkan keselamatan manusia, seperti memindahkan sarang tawon ndas ke lokasi yang aman.

4. Efek tersengat dan penanganannya

Pada dosis kecil atau yang sengatan sekitar 1-2 ekor tawon, racun Vespa affinis menimbulkan alergi dengan gejala-gejala seperti bengkak.

Bila terkena sengat dosis kecil ini, perlu penanganan dengan cara dikompres dengan es atau kalau tersisa sengatannya bisa dicabut.

Kemudian, pasien diberikan analgesik dan obat-obatan antihistamin atau corticosteroid sampai pembengkakan berkurang.

Sementara, bila tawon yang menyengat berjumlah banyak, bisa menimbulkan hiperalergi yang jika tidak ditangani akan berlanjut menjadi anafileksis hingga sistemik atau merusak organ hanya dalam hitungan hari.

Efek yang paling fatal adalah menyebabkan edema paru akut atau kondisi yang menyebabkan terjadinya penumpukan cairan di paru-paru yang membuat pasien kesulitan bernapas.

Selain itu, efek lain yang paling umum terjadi adalah gagal ginjal akut di mana fungsi ginjal menurun.

Tindakan penanganan untuk pasien yang alami edema paru akut, yakni harus diberikan tatalaksana edema paru, seperti cairan parunya dikeluarkan.

Sementara itu, pasien yang mengalami gagal ginjal harus diberikan tatalaksana gagal ginjal, seperti hemodialisis.

Jika pasien yang tersengat mengalami penanganan gawat darurat yang tepat, makapsien itu masih bisa diselamatkan dari racun Vespa affinis.

5. Butuh kesadaran ilmu toksonomi

Indonesia terletak di kondisi geografis dan kekayaan hayati yang unik yang membuat keanekaragaman fauna pun berbeda dengan yang ada di luar negeri.

Untuk kasus tawon ndas ini, belum banyak ahli yang tahu dan bisa membuat antivenom di Indonesia.

Oleh karena itu, dr Tri mengharapkan adanya pusat racun atau poison center di Indonesia untuk mewadahi para ahli dan menangani racun-racun hewan di Indonesia.

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
tawon vespa affinisTuban
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved