Viral Hari Ini
Pria Tuban Tewas Disengat Tawon Vespa Affinis, Ada Ratusan Luka & Sempat Bertahan Hidup Seminggu
Japar (51) warga Tuban, meninggal dunia setelah diserang ratusan lebah jenis vespa affinis.
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Delta Lidina Putri
Pasalnya, dalam dua tahun ini sudah ada tujuh orang yang meninggal karena disengat tawon ndas.
Oleh karena itu, warga pun meminta bantuan pihak pemadam kebakaran jika menemukan sarang tawon ndas di sekitar rumah mereka.
Seperti apa tawon ndas? Berikut lima faktanya.
1. Tawon predator
Pakar toksinologi, Dr dr Tri Maharani MSi SPEM mengungkapkan bahwa tawon ndas atau Vespa affinis bukanlah tawon madu, melainkan tawon predator.
Tawon jenis ini memiliki kemampuan untuk memasukkan racunnya ke tubuh manusia. Ada dosis kecil, jika satu-dua tawon yang menyengat, serta dosis tinggi jika tawon yang menyengat berjumlah banyak dan bisa menyebabkan hiperalergi.
Sementara, pakar ilmu serangga dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Hari Nugroho mengungkapkan bahwa tawon ndas telah tersebar di Asia tropis, dan bukan jenis baru.
Menurut Hari, tawon ndas memiliki ciri tubuh yang mudah dikenali, yakni ukuran badan agak besar dan panjang sekitar tiga sentimeter, tubuh erwarna hitam dan belang berwarna kuning atau oranye di bagian perut.
2. Sarang bisa mencapai 2 meter
Tawon merupakan hewan koloni yang kerap berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk membuat sarang. Namun, sarang tawon ini dinilai mengganggu warga setempat.
Selain di Klaten, sarang tawon ndas juga dilaporkan ada di Kota Solo, Sukoharjo, Boyolali, dan juga Sragen.
Tak tanggung-tanggung, sarang tawon ndas diameternya bisa mencapai 2 meter. Sarang ini biasa ditemukan menggantung di pohon, lemari, dan atap rumah.
Menurut Nur, pihak Damkar biasanya memusnahkan sarang tawon ndas dengan cara dibakar dan menggunakan zat tertentu yang disesuaikan dengan keberadaan sarang tawon.

3. Peran tawon ndas di ekosistem
Warga Klaten yang diresahkan oleh tawon ndas ini pun sempat bertanya-tanya mengenai keberadaan tawon ndas yang masif di daerah Klaten.
Hari mengatakan bahwa karakteristik Kabupaten Klaten merupakan tempat habitat yang bagus bagi tawon ndas untuk berkembang biak, karena letak permukiman yang dikelilingi lahan pertanian.
Hal inilah yang membuat tawon ndas merasa aman dari cuaca dan pemangsa, seperti elang madu asia.
Menurut Hari, pembasmian tawon ndas secara total bukanlah langkah yang bijak karena hewan ini memiliki peran ekologi yang penting bagi lingkungan, salah satunya sebagai pengendali hama alami.