Breaking News:

5 Manfaat Buah Ciplukan yang Sering Dianggap Tanaman Hama, Bisa Turunkan Berat Badan dan Kolesterol

Buah ciplukan yang banyak dianggap sebagai gulma yang tumbuh liar di persawahan indonesia ternyata memiliki banyak manfaat untuk tubuh.

Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: Irsan Yamananda
Kumpulan Artikel Pendidikan dan Kesehatan
Buah Ciplukan 

TRIBUNSTYLE.COM - Buah ciplukan yang banyak dianggap sebagai gulma yang tumbuh liar di persawahan indonesia ternyata memiliki banyak manfaat untuk tubuh.

Golden berry atau yang biasa disebut orang Indonesia dengan buah ciplukan banyak tumbuh di persawahan di Indonesia.

Tanaman ini awalnya dianggap gulma atau tanaman liar yang tidak memiliki manfaat apa-apa.

Ciplukan biasanya tumbuh liar di bawah pohon rindang, di kebun dan di pinggir persawahan.

Buahnya yang kecil dan dibungkus dengan daun tipis diantara buahnya ini dulu banyak dicari oleh anak 90an yang sering bermain di sawah.

Buah Ciplukan
Buah Ciplukan (TribunStyle/kolase)

 

Tahu Ciplukan Atau Cecenet? Kamu Harus Bayar Segini Buat Makan Buah Ini, Netter: Mahal Banget!

20 Manfaat Buah Plum yang Mampu Turunkan Berat Badan hingga Mencegah Kanker Menurut Para Ahli

Buah ciplukan kini kembali populer dan dicari banyak orang karena memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.

Bahkan beberapa supermarket sudah menjual produk buah ceplukan ini dengan harga yang cukup mahal.

Untuk setiap satu kilogram buah ciplukan dibandeol dengan harga Rp. 200 ribu hingga Rp. 500 ribu.

Buah ini memang sulit dibudidayakan sehingga harganya akan sangat mahal.

Tentu saja, buah ciplukan dijual mahal karena memiliki banyak manfaat, dilansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah manfaat buah cuplikan.

  • Menurunkan kolesterol
Ilustrasi
Ilustrasi (FamilyDoctor.org)

Buah ciplukan mengandung asam oleat dan linoleat yang bisa membantu menurunkan jumlah kolesterol atau LDL (kolesterol jahat).

Kedua jenis asam ini juga mampu membuat kadar kolesterol jadi seimbandg dan membuat jantung menjadi sehat.

  • Menurunkan berat badan
Ilustrasi
Ilustrasi (indiatoday.intoday.in)

Ciplukan hanya mengandung 53 kalori per 100 gram nya, hal ini sangat baik untuk membantu menurunkan berat badan atau diet.

Buah ini bisa memberi asupan nutrisi harian yang cukup untuk tubuh tanpa menyumbang lemak atau kalori yang berlebih sehingga tidak akan membuat berat badan naik.

  • Menangkal radikal bebas
Ilustrasi radikal bebas
Ilustrasi radikal bebas (hallosehat.com)

Dr. Gokcen Yildix menjelaskan dalam Journal of Food Science, buah ciplukan sangar bermanfaat karena kandungan antioksidan yang tinggi.

Antioksidan yang tinggi dapat membantu melawan radikal bebas.

Selain itu, ciplukan memberi nutrisi yang ideal untuk berbagai jenis penyakit.

Kandungan karoten dan senyawa polifenol ditemukan dalam buah ciplukan, sehingga buah ini sangat baik untuk menangkal radikal bebas dan melindungi tubuh dari kanker.

  • Menjaga kesehatan ginjal
Ilustrasi ginjal
Ilustrasi ginjal (Nephrologist in Pune)

Buah ciplukan juga memiliki manfaat untuk menjaga kesehatan ginjal.

Buah ini dipercaya sebagai obat deuretik yang membantu menghilangkan racun melalui rangsangan untuk buang air kecil.

Ciplukan juga bisa membantu membuang kelebihan lemak, garam, dan racun dari sistem limfatik yang akan menjaga kinerja ginjal lebih baik.

  • Menjaga kesehatan mata
Kesehatan Mata
Kesehatan Mata (mccrystalopticians.com)

Buah ciplukan mengandung karotenoid yang tinggi, hal ini sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata.

Karotenoid bisa mencegah terjadinya katarak dan memperlambat degenersi makula, dan menjaga pengelihatan tetap tajam dan mata tetap sehat. (TribunStyle.com/Anggie)

Buah Ciplukan
Buah Ciplukan (Kumpulan Artikel Pendidikan dan Kesehatan)

Manfaat Buah Ceplukan yang dulu di campakan, Kini Diburu dan harganya Selangit !

TRIBUNKALTIM.CO – Tidak semua orang tau apa itu buah ceplukan yang memiliki khasiat yang luar biasa bagi kesehatan kita, Dulu buah ceplukan banyak sekali kita jumpai di pinggir- pinggir jalan tapi sekarang sedikit susah untuk mencari buah mungil ini , Apalagi  Dulu buah ceplukan hanya dibiarkan saja. Namun kini mulai diburu. Tak berlebihan karena harganya selangit.

Di Brunei sebijinya bisa dihargai Rp10 ribu. Sementara di mal di kota besar di Jakarta sekilonya mencapai Rp500 ribu.

Di Indonesia ceplukan ini bisa dijumpai di banyak daerah. Tanaman ini tumbuh liar di lahan kosong, pekarangan rumah, atau tempat lain yang tanahnya tidak becek, baik di dataran rendah maupun tinggi.

Di Bali dikenal dengan ciciplukan, sedangkan di Madura dikenal dengan nyor-nyoran. Lain lagi di Jawa Barat (cecenetan), di Jawa Tengah (ceplukan), dan masih banyak lagi nama daerah lainnya.

Terna semusim yang tingginya hanya 10-80 cm ini bukan tanaman asli Indonesia. Tanaman ini berasal dari Amerika tropika.

Ia didatangkan oleh orang Spanyol pada zaman penjajahan abad XVII, ketika orang VOC masih merajalela bersaing dengan orang Spanyol dan Portugis menjajah bangsa kita.

Diduga yang berkenalan pertama kali dengan tanaman bawaan ini ialah orang Maluku (yang menyebutnya daun boba), dan Minahasa (yang menyebutnya leietokan), karena merekalah yang pertama kali dilanda penjajah Spanyol dari Filipina.

Dari Maluku, ada yang kemudian mengenalkannya ke Jakarta (sebagai cecenet), Jepara (sebagai ceplukan), Bali (keceplokan), dan Lombok (dededes). Dari Jakarta baru diperkenalkan ke Sumatra Timur (sebagai leletop).

Jenis yang mula-mula datang ialah Physalis angulata dan Physalis minima, yang kemudian tumbuh merajalela sebagai gulma di ladang kering, kebun buah-buahan, di antara semak belukar, dan tepi jalan.

Bersama dengan itu dimasukkan pula sebagai tanaman hias Physalis peruviana dari daerah pegunungan Peru.

Berbeda dengan jenis angulata dan minima, ceplukan Peru ini berupa terna menahun yang bisa hidup lebih dari satu musim.

Ia mudah dibedakan dari jenis yang lain karena bunganya mencolok sekali lebih besar, dengan bintik-bintik cokelat tua.

Karena besarnya inilah ia di daerah Parahyangan disebut cecenet badak, dan cecenet gunung (karena hanya mau tumbuh di pegunungan).

Oleh orang Belanda pegunungan zaman dulu, buah itu selain dimakan segar juga dijadikan selai yang enak untuk mengisi roti bakar.

Physais peruviana kemudian ada yang dibawa oleh orang Belanda VOC ke Eropa, tapi tidak diakui sebagai ceplukan Peru, melainkan kaapse kruisbes (atau cape goosberry).

Mereka mengira bahwa tanaman ini hidup asli di Kaap de Goede Hoop (Tanjung Harapan) di ujung selatan Afrika, tempat mereka mendirikan benteng persinggahan dan pelabuhan istirahat bagi kapal kayu mereka yang hendak mengisi bahan makanan dan air tawar, guna perjalanan berikutnya.

Sampai sekarang jenis peruviana ini masih terkenal sebagai cape gooseberry. Dengan nama ini, buah asam manis itu kini juga jadi favorit orang Amerika.

Tapi mereka sendiri mampu menghasilkannya sebagai tanamah hortikultura rakyat di negeri mereka sendiri.

Penyelamat prajurit Romawi

Sebagai herba menahun, tanaman dari suku terung-terungan Solanaceae ini tumbuh tegak, bercabang cukup banyak, yang berambut pendek.

Kalau tumbuhnya terlalu subur, sering cabangnya tidak mampu menahan beban daun dan buahnya yang bergelantungan banyak sekali, sampai mudah patah.

Bunganya yang muncul di ketiak daun berwarna putih kekuning-kuningan. Dari bunga ini kemu dian tumbuh buah yang bentuknya mirip lentera, menggantung dengan warna hijau muda.

Apa yang tampak dari luar itu sebenarnya hanya kulit buah yang agak transparan.

Di dalamnya mula-mula masih berongga, tapi kemudian terisi oleh bulatan buah yang sebenarnya, berupa berry (buah buni). Buah dalam kulit ini bisa dimakan, kalau kulitnya sudah menguning layu.

Mula-mula terasa agak getir, tapi kalau memang sudah masak akan terasa manis agak keasam-asaman.

Enak juga, tapi kalau dimakan terlalu banyak, bisa menyebabkan orang yang bersangkutan mabuk.

Dalam buku Plantes Medicinalis karangan dua pakar botani Prancis, Volak dan Jiri Stoduca, dikisahkan bahwa ceplukan sudah dikenal oleh orang Romawi zaman kejayaan mereka menjajah bangsa-bangsa Timur.

Dalam pertempuran di Iran Selatan, banyak prajurit Romawi yang menderita luka parah karena senjata tajam.

Untuk mengobati luka itu, mereka memakai tanaman obat tradisional yang terdapat di sekitar daerah pertempuran.

Salah satu di antaranya ialah ceplukan itu yang ternyata mujarab sekali. Daunnya setelah dilumatkan ditempelkan pada luka, dan orang yang bersangkutan juga memakan buahnya. Lukanya cepat sembuh.

Mereka begitu kagum akan kehebatan khasiat tanaman itu, sampai mereka menyebutnya physalis (penyelamat). Kata itu kemudian dijadikan kata sandi bagi pertempuran berikutnya.

Sejumlah tanaman dan buahnya dibawa pulang ke Roma, sampai kemudian menjadi tanaman obat terkenal di seluruh dunia zaman itu. Sampai sekarang, tanamannya menyandang nama marga Physalis.

Berdasarkan hasil analisis berabad-abad kemudian, ternyata buah tanaman itu mengandung vitamin C yang relatif tinggi.

Lebih tinggi daripada buah anggur. Diduga, itulah biang keladi penyebab daya penyembuhan luka yang begitu besar, seperti yang dialami para prajurit Romawi di pertempuran Iran dulu.

Khasiat dan Manfaat Ceplukan

Ceplukan dapat dimanfaatkan sebagai antihiperglikemi, antibakteri, antivirus, imunostimulan dan imunosupresan (imunomodulator), antiinflamasi, antioksidan, analgesik, dan sitotoksik.

Juga sebagai peluruh air seni (diuretic), menetralkan racun, meredakan batuk, mengaktifkan fungsi kelenjar-kelenjar tubuh dan anti tumor.

Khasiat tanaman herbal ceplukan sebagai obat tradisional untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti:

Diabetes mellitus:

Ambil pohon ceplukan yang sudah berbuah cabut sampai akarnya, cuci bersih, layukan, setelah layu rebus dengan 3 gelas air hingga airnya tinggal 1 gelas, saring dan diminum 1 x sehari.

Sakit paru-paru, batuk rejan (pertusis), bronchitis (radang saluran napas), gondongan (paroritis), pembengkakan buah pelir (orchitis):

Ambillah pohon ceplukan lengkap dari pohon, buah, daun, batang dan akarnya, cuci bersih, rebus dengan 3 – 5 gelas air hingga mendidih, saring, minum 3 x sehari 1 gelas setiap kali minum.

Ayan:

Ambil 8 – 10 buitr buah ciplukan yang sudah masak. Dimakan setiap hari secara rutin.

Borok

Ambil 1 genggam daun ciplukan tambah 2 sdm air kapur sirih, tumbuk sampai halus, kemudian tempelkan pada bagian yang sakit.

Bisul:

Ambil daun ceplukan sebanyak 1/2 genggam dicuci bersih lalu digiling halus. Tempelkan pada bisul, lalu dibalut. Diganti 2 kali sehari.

Influenza dan Sakit Tenggorokan.

Tumbuhan ceplukan (semua bagian) yang sudah dipotong-potong seukuran 3-4 cm dijemur, lalu dibungkus agar tidak lembab lagi. Kemudian ambil kira-kira sebanyak 9-15 gram direbus, airnya diminum. Lakukan sebanyak 3 kali sehari, atau sesuai kebutuhan dan atau petunjuk resep.

Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Manfaat Buah Ceplukan yang dulu di campakan, Kini Diburu dan harganya Selangit !.

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Ciplukanberat badankolesterol
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved