Puasa Periksa Darah Boleh Minum, Tapi Ini Aturannya Agar Hasilnya Akurat
Puasa jelang periksa darah memang dibolehkan minum, tapi ada aturannya. Minumnya hanya air putih, tanpa gula.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNSTYLE.COM - Puasa jelang periksa darah memang dibolehkan minum, tapi ada aturannya. Minumnya hanya air putih, tanpa gula. Bahkan teh tawar atau kopi tanpa gula pun tidak dibolehkan. Hanya air putih yang dibolehkan. Mengapa?
Ini memang saran untuk para penderita diabetes agar selalu rajin kontrol ke dokter agar kondisi gula darahnya dapat terpantau.
Setiap bulan, para diabetesi (sebutan untuk penderita diabetes), sebelum melakukan kontrol ulang, dokter akan memerintahkan untuk uji laboratorium pemeriksaan glukosa darah berupa pemeriksaan darah puasa dan 2 jam PP.
Dua jenis pemeriksaan darah ini dilakukan untuk mengetahui apakah kondisi kesehatan si pasien selalu dalam keadaan aman dan terkendali.
• 5 Manfaat Minum Jus Seledri, Kurangi Risiko Diabetes dan Kanker
Masing-masing tes gula darah memiliki metode dan kadar normal yang berbeda-beda.
Meski begitu, agar hasilnya akurat, diperlukan persiapan tepat yang dilakukan oleh pasien sebelum pengambilan darah di laboratorium.
I. Persiapan
1. Tiga hari sebelum pemeriksaan glukosa darah tetap makan seperti kebiasaan sehari-hari dan tetap melakukan aktivitas seperti biasa.
2. Berpuasa paling sedikit 8 jam (mulai malam hari) sebelum pemeriksaan.
3. Minum air putih selalu dianjurkan, sedangkan minuman lain seperti teh dan kopi, meskipun tanpa gula tetap tidak dibolehkan.
4. Bagi perokok, hentikan merokok setidaknya 8 jam sebelum pemeriksaan (bersamaan waktu puasa) karena akan memengaruhi hasil pemeriksaan.
5. Dimohon untuk tidak melakukan olahraga atau melakukan aktivitas fisik yang berat sejak 8 jam sebelum pemeriksaan (bersamaan waktu puasa).
6. Bila akan melakukan pemeriksaan glukosa darah, jangan berpuasa lebih dari 14 jam karena akan memberikan hasil yang tidak akurat.
7. Bagi diabetesi yang mendapat obat atau suntik insulin tetap dilakukan sesuai petunjuk dokter. Namun demikian jangan lupa menginformasikan pada petugas laboratorium obat apa saja yang dikonsumsi dan waktu konsumsinya menurut resep dokter.
II. Pengambilan sampel