5 Manfaat Dongeng & Bercerita Untuk Anak yang Masih Berkembang, dari Kecerdasan IQ Hingga Imajinasi
Simak 5 manfaat dongeng dan bercerita untuk otak anak yang masih berkembang, dari kecerdasan IQ hingga imajinasi.
Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: Irsan Yamananda
TRIBUNSTYLE.COM - Simak 5 manfaat dongeng dan bercerita untuk anak. Sangat berguna bagi perkembangan otak anak. Merangsang kecerdasan IQ hingga imajinasi.
Dongeng, mendongeng atau bercerita jika dari KBBI memiliki arti: Cerita yang tidak benar-benar terjadi (terutama tentang kejadian zaman dulu yang aneh-aneh).
Dilansir dari Istanadongeng, definisi mendongeng adalah sebuah seni pengisahan cerita dengan tujuan hiburan pada live audience (pemirsa langsung).
Juga bercerita tentang kejadian-kejadian nyata maupun imajinatif yang dapat diambil dari naskah puitis dan / atau prosa maupun sumber-sumber lainnya (lisan, tertulis atau rekaman) dan melibatkan gesture tubuh, vokalisasi, musik, atau gambar untuk memberikan kehidupan pada cerita.
Yap, dan banyak penelitian mengatakan bahwa mendongeng terbukti mampu menstimulasi tumbuh kembang anak.
• 5 Hal Ini Akan Terjadi di Tubuh Saat Stop Makan Roti, Cari Tahu Perbedaan Roti Putih vs Roti Coklat
• 8 Manfaat Kersen untuk Tubuh: Bisa Jadi Obat Diabetes, Jantung, hingga Asam Urat
Dilansir dari Kompas.com pada (13/11/2019) menurut dokter spesialis syaraf anak, Dr Herbowo Soetomenggolo SpA(K), mendongeng mampu meningkatkan kinerja otak.
“Kegiatan mendongeng termasuk mudah dilakukan, namun memiliki dampak yang luar biasa terhadap perkembangan otak,” ujar Herbowo dalam jumpa pers Nivea #Sentuhan Ibu 2019 World of Imagination di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (13/11/2019).
Berikut adalah lima manfaat membacakan dongeng untuk otak anak menurut paparan Dr Herbowo.

- Imajinasi
Mendengarkan dongeng mengaktifkan bagian-bagian otak, sehingga terbentuk imajinasi (neural coupling).
Menurut Herbowo, saat mendengar dongeng, semua bagian otak akan aktif.
Kalau dulu dipercaya bahwa saat mendengar sesuatu yang aktif adalah bagian broca’s yakni bagian otak untuk berbicara dan wernicke’s untuk mengerti.
“Ternyata saat seseorang mendongeng semua bagian otak itu aktif, dan akan terbentuk imajinasi,” kata Herbowo.
• 5 Jenis Bahan Kain Sintetis yang Dapat Membahayakan Kesehatan
• 7 Hal yang Hanya Ada di Korea Utara, Cara Berpakaian hingga Kelas Sosial
- Miroring (Berkaca)
Aktifitas otak pendengar menyerupai otak pembaca dongeng.
Si kecil sebagai pendengar dari dongeng yang kita ceritakan, akan merasakan seperti apa yang kita ceritakan.
Seperti saat dalam dongeng si tokoh merasakan kedinginan, anak akan merasakan rasa dingin yang sama.
“Artinya yang bicara dan mendengar sama persis."
"Dan itu akan melatih seorang anak, agar otaknya berfungsi seperti yang kita inginkan,” ujar Herbowo.
- Melepaskan Hormon Kegembiraan dan Empati
Saat mendongeng, otak merilis beberapa hormon, seperti dopamin dan oksitosin.
Hormon dopamin mengatur perubahan emosi sedangkan oksitosin berhubungan dengan empati dan kegembiraan.
“Itu akan dilepaskan saat mendengarkan cerita, dan oksitosin yang bisa melatih anak kita berempati,” ujar Herbowo.
Hormon lain yang juga dilepaskan adalah hormon kortisol yang berhubungan dengan kewaspadaan anak.
- Kemampuan Literasi
Selain mempererat hubungan orangtua dan anak, mendongeng ternyata berhubungan dengan kemampuan literasi anak.
Herbowo mengatakan, penelitian yang lakukan oleh American Academy of Pedriatic, mengungkapkan, bahwa dongeng sebaiknya sudah dilakukan orang tua sejak anak mereka lahir.
• 10 Tanda Tubuh Seorang Perempuan Sehat, Bisa Dilihat dari Siklus Menstruasi
• Ciri-ciri Pasangan Sedang Selingkuh, Ada 8 Tanda Si Dia Menyembunyikan Sesuatu
- Merangsang IQ
Dalam penelitian juga mengungkap, bahwa area otak yang terpapar saat mendengar dongeng akan mempengaruhi kemampuan membaca dan berbicara.
“Kenapa begitu? karena kemampuan berbicara dan membaca ada hubungannnya dengan IQ,” ujar Herbowo.
Untuk itu, dianjurkan pada orangtua agar mendongeng untuk si kecil sedari dini.
Namun perlu diingat, bahwa mendongeng yang baik adalah mendongeng dua arah, yakni antara orangtua dan anak.
Berikutnya yang harus diperhatikan adalah memberikan sentuhan, karena sentuhan berhubungan dengan bagian otak yang mengatur emosi dan memori. (Tribunstyle/Dhimas Yanuar // Kompas.com / Dian Reinis Kumampung).