Viral Hari Ini
VIRAL Video Kapolsek Cempa Sulawesi Selatan Bersimpuh Memohon di Hadapan Massa Marah yang Bawa Golok
Viral hari ini - Kapolsek Cempa, Pinrang, Sulawesi Selatan Bersimpuh, Memohon di Hadapan Massa Marah yang Bawa Golok
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Irsan Yamananda
Viral hari ini! Video Kapolsek Bersimpuh dan Memohon pada Massa yang marah dan Bawa Golok.
TRIBUNSTYEL.COM - Video tersebut memperlihatkan seorang polisi tengah bersimpuh dihadapan massa yang terlihat marah besar.
Polisi tersebut meminta agar massa tidak melakukan hal yang arogan terhadap pekerja yang sudah terkapar itu.
Massa yang marah tersebut mengerumuni pekerja tambang pasir ilegal dengan membawa golok.
Polisi tersebut adalah Iptu Akbar Kapolsek Cempa di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

Dilansir dari Tribuntimur.com, video tersebut salah satunya dibagikan oleh akun Instagram @tribratatvhumaspolri.
Dalam postingan Instagram tersebut, Humas Polri menuliskan, aksi Iptu Akbar tersebut sedang melindungi salah seorang pekerja tambang ilegal.
Iptu Akbar melindungi orang tersebut karena banyak massa yang marah dan menghampiri pekerja tambang ilegal tersebut.
• VIRAL VIDEO - PNS di India Gunakan Helm Saat Bekerja di Kantor, Bukan Karena Anak Klub Motor
• VIDEO VIRAL - Kisah Miris Paus Beluga Si Mata-mata Rusia, Bermain Tangkap Bola Bersama Manusia
• Naik Ojol Beda Motor Tapi Tetep Gandengan Tangan, Video Pasangan Ini Viral di Twitter
Dalam video yang diunggah @tribratatvhumaspolri, Kapolsek Iptu Akbar tengah bersimpuh dan memohon kepada massa agar tidak main hakim sendiri terhadap pekerja tambang tersebut.
Karena massa yang marah dalam jumlah banyak tersebut membawa golok ditangannya.
Dikutip dari Kompas.com, kejadian tersebut terjadi ketika massa menggelar aksi menolak tambang ilegal di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
"Saat itu, puluhan warga menolak tambang ilegal, dilakukan dengan aksi demo.
Saat itu warga tersulut emosi," kata Iptu Akbar seperti dilansir oleh Kompas.com, Senin (11/11/2019).
Iptu Akbar menjelaskan, saat itu pekerja dalam keadaan sudah dipukuli oleh massa.
Suasana makin memanas dikarenakan sejumlah warga mengejar pekerja dan mengacungkan golok dan parang.