Kasus Pembunuhan Terjadi di Jember, Jawa Timur, Mayat Dicor di Bawah Lantai Mushala
Kasus Pembunuhan Terjadi di Jember, Jawa Timur, Mayat Dicor di Bawah Lantai Mushala, korban adalah suaminya sendiri
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Amirul Muttaqin
Kasus pembunuhan terjadi di Jember, Jawa Timur, Mayat Dicor di Bawah Lantai Mushala
TRIBUNSTYLE.COM - Busani, wanita asal Kabupaten Jember, Jawa Timur tersebut tega membunuh suaminya sendiri.
Surono (51), suami dari Busani, dibunuh oleh istrinya sendiri karena sang istri merasa ia sudah dilupakan.
Setelah dibunuh, mayat Surono dicor di bawah lantai mushala mereka.
Dilansir dari Tribunnews.com, Busani bercerita, Surono sudah tidak menganggap dirinya sebagai istri setelah Surono bergelimang harta.
Surono bekerja sebagai petani kopi.
Saat itu Surono sedang sukses-suksesnya.

Polisi menetapkan Busani sebagai tersangka.
Ternyata Busani tidak beraksi sendirian, Ia dibantu Bahar Mario.
Mereka berdua pun ditangkap dan ditetapkan menjadi tersangka hilangnya nyawa Surono.
• Jasad Seorang Pria Ditemukan Dicor di Bawah Mushala Daerah Jember, Diduga Jadi Korban Pembunuhan!
• Viral Suami Gadaikan Istri Rp 250 Juta Selama 1 Tahun, Hingga Berujung Pembunuhan Salah Sasaran
• POPULER - Kontras, Kerap Pamer Kemesaraan di Facebook, Wanita Ini Malah Jadi Korban Pembunuhan Suami
"Akhir-akhir ini kan dia sukses.
Tetapi setelah sukses, dia itu suka jalan sendiri.
Tidak ajak-ajak saya.
Bahkan lebih sering pergi, atau makan di luar.
Biasanya pergi siang, pulang ke rumah itu malam antara jam 10 malam sampai jam 1 malam," tutur Busani.
Niat baik, Busani menegur suaminya agar tidak melakukan hal tersebut.
Namun balasan dari suaminya tersebut tidak mengenakan.
Busani dipukul menggunakan sandal oleh suaminya sendiri di lengan kanan bagian atas.

Peristiwa tersebut lantas Busani ceritakan kepada anaknya, Bahar.
"Saya cerita kalau saya habis dipukul sampai lebam.
Dipukul pakai sandal.
Mendengar cerita saya, Bahar langsung bilang lek ngono, tak pateni ae (kalau begitu aku bunuh saja)," kata Busani.
Mendengar pernyataan dari anaknya tersebut, Busani tidak melarang.
Busani malah bilang terserah dan ikhlas.
Dilansir dari Tribunnews.com, Busani mengaku panik dan gemetar sekujur tubuhnya setelah melakukan pembunuhan tersebut.
Dilansir dari Tribunnews.com, akhir Maret 2019, Bahar masuk rumah, ia membawa sebuah linggis ke kamar Surono.
Ia mulai melancarkan serangannya ke Surono yang saat itu tidur pulas.
Surono mengalami luka parah dan pendarahan hebat.
Surono pun tewas di tangan anaknya.
Ia lantas berlari ke sungai belakang rumahnya dan bersembunyi disana sekira 1,5 Jam.

Saat suasana sudah sunyi, ia mengaku baru kembali ke rumahnya.
"Saya gemetar, dan panik.
Saya berlari ke sungai, dan berdiam di sana sekitar 1,5 jam.
Saya kembali ketika sudah sepi.
Saya mendengar suara kaki mondar-mandir," ujar Busani.
Namun, dari keterangan polisi, Busani sempat membantu anaknya untukmembawa mayat suaminya ke bagian belakang rumah untuk dikuburkan.
Setelah peristiwa pembunuhan tersebut, Bahar mengancam ibunya jika kejadian ini tersebar ke orang lain.
Jika kejadian tersebut tersebar, Bahar akan membunuh ibunya tersebut.
Namun, Bahar sendiri yang mengungkap kejadian pembunuhan ayahnya itu.
Bahar bercerita kepada kepala dusun setempat.
Bahar bercerita, ia mendapatkan kabar dari ibunya jika sang ayah yang hilang selama 7 bulan tersebut telah dibunuh dan mayatnya di kubur di bawah mushala.
Kamis (7/11/2019) Bahar dan Busani ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Surono, petani kopi asal Jember, Jawa Timur. (TribunStyle.com/Nafis Abdulhakim)