Gunung Merapi Mengeluarkan Awan Panas, Sebabkan Hujan Abu Tipis Tanpa Lava Mengalir, Status Waspada
Gunung Merapi Mengeluarkan Awan Panas, Sebabkan Hujan Abu Tipis Tanpa Lava Mengalir
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Irsan Yamananda
"Tidak ada guguran lava yang termati pada periode ini," tulisnya melalui Twitter @BPPTKG, Sabtu (9/10/2019).
Berdasarkan laporan BPPTKG lewat akun Twitternya @BPPTKG, Merapi via pos Selo, Minggu (10/11/2019) pukul 06:14 WIB visual Gunung Merapi tampak, suhu udara 14.5 °C, kelembaban 55 %rh, pressure 838.7 hpa, angin tenang.
Pengamatan dari Ngepos visual Merapi tampak, suhu udara 19.9 °C, kelembaban 55 %rh, pressure 945.8 hpa, angin tenang, cuaca cerah.
Pengamatan dari Kaliurang visual Merapi tampak, suhu udara 20.7 °C, kelembaban 82 %rh, pressure 918.9 hpa, angin perlahan ke arah barat.
Pengamatan dari Babadan visual Merapi tampak, suhu udara 15.6 °C, kelembaban 64 %rh, tekanan udara 872.9 hpa, angin tenang.
Lalu pengamatan dari Jrakah visual Merapi tampak, cuaca cerah, kecepatan angin perlahan dari timur, pressure 758.3 hpa, suhu udara 18.0 °C, kelembaban 95 %rh.(TribunStyle.com/Nafis Abdulhakim)

Gunung Merapi Semburkan Awan Panas, Radius 3 KM Ditetapkan sebagai Jarak Bahaya
Gunung Merapi yang berada di Jawa Tengah pada Sabtu (9/11/2019) mengeluarkan awan panas.
Awan panas diketahui terjadi pukul 06:21 WIB.
Dilansir akun Twitter resmi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimal 65 mili meter dan durasi sekira 160 detik.
"Terpantau kolom letusan setinggi 1.500 m dari puncak condong ke Barat," tulis laporan BPPTKG.
BPPTKG juga menyebutkan jarak bahaya sekira 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
"Rekomendasi jarak bahaya 3 kilo meter dari puncak," jelas BPPTKG melalui Twitternya.
Di luar radius tersebut menurut tweet BPPTKG, masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa.
Masyarakat juga diimbau untuk mengantisipasi ganguan akibat abu vulkanik yang dikeluarkan oleh Gunung Merapi.