5 FAKTA Terbaru Anak Istri Bunuh Ayah di Jember Antara Motif Duit, Asmara dan Sakit Hati pada Surono
5 FAKTA Terbaru Anak Istri Bunuh Ayah di Jember: Antara Motif Duit, Asmara dan Sakit Hati pada Surono
Editor: Agung Budi Santoso
5 FAKTA Terbaru Anak Istri Bunuh Ayah di Jember: Antara Motif Duit, Asmara dan Sakit Hati pada Surono
TRIBUNSTYLE.COM - Sejumlah fakta terbaru tentang kasus pembunuhan Surono oleh anak dan istrinya di Jember, satu per satu mulai terungkap.
Salah satu fakta terbaru yang terungkap adalah motif anak dan istri Surono, Bahar Mario (25) dan Busani (45) sehingga tega melakukan pembunuhan sadis itu.
TribunStyle.com kutip dari SURYA.co.id, berikut beberapa fakta terbaru kasus pembunuhan Surono di Jember
Persoalan ekonomi dan asmara menjadi motif anak dan istri kompak membunuh Sugiono, alias Surono, alias Pak Wid (51), warga Dusun Juroju Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo, Jember.
• Jasad Seorang Pria Ditemukan Dicor di Bawah Mushala Daerah Jember, Diduga Jadi Korban Pembunuhan!
"Motif pembunuhan itu karena ekonomi, juga ada dendam yang dilatarbelakangi asmara," ujar Kapolres Jember, AKBP Alfian Nurrizal saat merilis pengungkapan peristiwa itu di Mapolres Jember, Kamis (7/11/2019).

• 6 Artis Meninggal Sangat Muda di Puncak Popularitas, Kecelakaan, Serangan Jantung, Korban Pembunuhan
Surono merupakan petani kopi yang memiliki penghasilan cukup banyak.
Setahun sekali dari hasil panen kopi, dia bisa mendapatkan hasil penjualan antara Rp 90 hingga Rp 100 juta.
Belum lagi, pendapatan dari komoditas pertanian lain yang ditanamnya.
Bahar merasa, penghasilan ayahnya banyak, tetapi dia hanya mendapatkan pembagian sedikit.
Sementara Busani merasa, dia hanya mendapatkan sedikit hasil dari penjualan kopi, juga komoditas lain yang ditanam Surono.
Busani menduga, uang milik Surono diberikan kepada seorang perempuan yang menjalin hubungan dengan Surono.
Seorang perempuan yang dicurigai Busani menjalin hubungan dengan Surono, menjadi salah satu saksi yang dimintai keterangan oleh polisi.
Busani lantas menceritakan apa yang dirasakannya kepada Bahar.
Mendengar cerita dan keluhan ibunya, akhirnya Bahar memutuskan untuk membunuh ayahnya. Keinginan itu dia lontarkan di hadapan ibunya.Sang ibu, tidak melarang keinginan anaknya.