Sebelum Dinikahi Pangeran Harry, Meghan Markle Diingatkan oleh Teman Soal 'Jahatnya' Media Inggris

Meghan Markle membuat film dokumenter baru berjudul 'Harry & Meghan: An African Journey'.                                                                        

Dalam sebuah film dokumenter TV terbaru, Meghan Markle mengungkapkan bahwa teman-teman Inggrisnya memperingatkannya agar tidak menikah dengan keluarga kerajaan.

Simak alasannya.

TRIBUNSTYLE.COM - Dalam film dokumenter terbaru Harry & Meghan: An African Journey, Meghan Markle telah mengungkapkan untuk pertama kalinya bahwa teman-teman Inggrisnya khawatir tentang hubungannya dengan Pangeran Harry.

Dilansir oleh laman harrpersbazaar, Jumat (25/10/2019) membahas spekulasi dari media yang terus-menerus ia alami sejak pertama kali berhubungan dengan Pangeran Harry, Meghan Markle menjelaskan, "Sulit. Kurasa tidak ada yang dapat mengerti itu."

Mengenai reaksi yang dialaminya, terutama di media Inggris, Meghan Markle mengatakan kepada pewawancara, "Sebenarnya, saya tidak tahu, dan mungkin ini terdengar sulit untuk dipahami."

• Segera Rilis Film Dokumenter Pangeran Harry & Meghan Markle di Afrika, Intip Kisah di Balik Layarnya

• Istri Pangeran Harry, Meghan Markle Ungkap Curhatan: Tak Banyak Orang yang Bertanya Keadaan Saya

Ibu Archie melanjutkan, "Tetapi ketika saya pertama kali bertemu Harry, teman-teman saya sangat bersemangat.

Teman-teman AS saya juga sangat bahagia karena melihat saya bahagia.

Tetapi teman-teman Inggris saya, walaupun mereka yakin Harry adalah sosok yang manis, tetapi mereka mengatakan saya tidak boleh melangkah lebih jauh bersamanya karena, 'Tabloid Inggris akan menghancurkan hidupmu.' "

Namun, karena Meghan Markle telah jatuh cinta kepada Pangeran Harry, Meghan Markle tidak mengindahkan peringatan itu.

Meghan Markle berkata, "Karena saya orang Amerika, saya dengan naifnya tidak mengerti. Saya tidak pernah masuk ke tabloid apa pun.

Ini merupakan suatu hal yang rumit."

Duchess of Sussex juga mengungkapkan bahwa ia telah berjuang dengan cara yang tidak adil yang sering digambarkan oleh media.

Ia berkata, "Jika saya melakukan sesuatu yang salah, saya akan menjadi orang pertama yang berkata, 'Oh, astaga, saya sangat menyesal.

Saya tidak akan pernah melakukan itu,' tetapi ketika orang mengatakan hal-hal yang tidak benar dan mereka diberitahu bahwa mereka tidak benar tetapi mereka diizinkan untuk mengatakannya, saya tidak tahu siapa pun di dunia ini yang akan merasa bahwa itu adalah hal yang biasa saja. "