Viral Hari Ini
Nadiem Makarim Jadi Mendikbud, Twitter Ramai Meme Bayar SPP Pakai Gopay Hingga Aplikasi Titip Absen
Di Twitter sedang viral tentang kebijakan yang mungkin akan dibuat Nadiem Makarim sebagai Mendikbud.
Penulis: Vega Dhini Lestari
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
Berita viral hari ini - Di Twitter sedang viral tentang kebijakan yang mungkin akan dibuat Nadiem Makarim sebagai Mendikbud.
Pendiri sekaligus mantan CEO Gojek, Nadiem Makarim resmi dilantik menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada kabinet Indonesia Maju Jokowi-Ma'ruf periode 2019-2024.
Kini Twitter sedang ramai meme tentang jabatan baru Nadiem sebagai Mendikbud.
TRIBUNSTYLE.COM - Dilantiknya Nadiem menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan membuat netizen menciptakan meme-meme yang menjadi viral di Twitter.
Pendiri sekaligus mantan CEO Gojek, Nadiem Makarim telah resmi dilantik menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Rabu 30 Oktober 2019 lalu.
Nadiem Makarim kini telah menyandang posisi sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada kabinet Indonesia Maju Jokowi-Ma'ruf periode 2019-2024.
Sebagai pendiri dan CEO aplikasi ojek online, profil Nadiem Makarim sangat lekat dengan teknologi.
Bahkan netizen menanggapi pelantikan Nadiem Makarim sebagai Mendikbud dengan reaksi yang cukup nyeleneh.
• 5 Fakta Nadiem Makarim Calon Menteri Jokowi, Resmi Tinggalkan Gojek Hingga Harta Kekayaan
• Nadiem Makarim Jadi Mendikbud, Inilah Profil Kevin Aluwi CEO Gojek yang Baru, Pernah Kerja di Zalora

Karena latar belakang Nadiem Makarim sebagi pendiri Gojek, maka netizen membuat meme-meme seputar kebijakannya yang dianggap juga akan melahirkan aplikasi untuk sistem pendidikan ke depan.
Kini Twitter sedang ramai meme dengan tagar #mendikbud tentang Nadiem Makarim.
Bayar SPP Diskon 50% Pakai GoPay
Ada salah satu cuitan netizen yang menyebut SPP sekolah kelak akan mendapatkan diskon 50% jika membayar via GoPay.

Netizen yang kreativitasnya cukup tinggi ini bahkan mengedit gambar menu di aplikasi Gojek dan menambahkan menu "SPP Sekolah".

Duh, kira-kira betulan akan ada kebijakan seperti itu tidak ya?
Setelah Lulus Jadi Apa Ya?