Viral Hari Ini
Bayi Terlahir Dengan Hanya Separuh Tengkorak Kepala, Otak Tertutupi Kulit, Kondisi Langka
Berita viral hari ini - Bayi Ini terlahir dengan hanya separuh dari tengkorak kepalanya, otak tertutupi kulit, begini kondisinya.
Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
Berita viral hari ini - Bayi Ini terlahir dengan hanya separuh dari tengkorak kepalanya, otak tertutupi kulit, begini kondisinya.
TRIBUNSTYLE.COM - Keadaan langka pada bayi memang membuat miris siapa saja yang melihatnya.
Apalagi sang ibu yang melahirkan anaknya, seperti kisah seorang bayi kecil malang yang terlahir hanya miliki setengah tengkorak kepala ini.
Dilansir dari Ladbible pada (4/10/2019), seorang bocah lelaki hanya diberi beberapa jam untuk menjalani hidup setelah dilahirkan dengan kondisi tengkorak langka.
Namun beruntung bayi malang ini menjadi yang pertama selamat dari kondisi medis langka tersebut dan berhasil tumbuh dengan baik.
• Kisah Miris Pabrik Bayi di Nigeria, Perempuan Diculik, Dirudapaksa, Hamil, Anak Dijual Rp 12 Juta
• Kisah Malang Bocah 12 Tahun Dikurung di Kandang Ayam dari Usia Bayi, Pernah Dikubur Setengah Badan

Lucas Santa Maria, nama bayi tersebut, dilahirkan dengan bagian tengkoraknya hilang.
Ini berarti bahwa otaknya hanya ditutupi oleh kulit, sebagai akibat dari kondisi yang disebut exencephaly.
Ibu Lucas, Maria, pada saat usia kandungan sepuluh minggu disarankan untuk menggugurkan anaknya.
Tetapi ia memutuskan untuk menentang rekomendasi dari dokter dan mencoba tetap melahirkan bayinya.
Lucas berhasil terlahir prematur pada usia 35 minggu, dengan berat 6lbs 5 oz (2,8 Kg).
Namun Maria yang berusia 30 tahun juga telah diberikan daftar rumah duka dan diberi tahu bahwa dia harus membuat pengaturan untuk anaknya.
Namun, Maria dan suaminya, Augusto, 30, terkejut dan senang melihat kondisi putra mereka stabil padahal memiliki kondisi tersebut.
• VIRAL Penemuan Jasad Istri Siri Anggota TNI Dalam Karung, Kondisi Hamil & Suami Kabur Tanpa Kabar

Dan Lucas pun bisa bernapas dengan baik bahkan memakan makanannya tanpa bantuan.
Pada usia empat hari Luvas menjalani operasi untuk mengeluarkan cairan yang merusak bagian otaknya, sebelum diizinkan pulang.
Lucas dan ibunya masih menunggu operasi lebih lanjut demi menyelamatkan anaknya di kemudian hari.