Rina Nose Kerap Dihujat, Tunangan Josscy Aartsen Bungkam Netizen, Sebut Soal Kecerdasan
Artis Rina Nose akhirnya "menampar" netizen yang selalu mencibirnya melalui sebuah postingan di Instagram pada Minggu (29/9/2019).
Penulis: Febriana Nur Insani
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
Semenjak memutuskan untuk melepaskan hijabnya, Rina Nose memang kerap dicibir warganet.
Baru-baru ini, mantan Fakhrul Razi itu akhirnya "menampar" netizen yang mencibirnya lewat unggahannya di Instagram.
Seperti apa "tamparan" tunangan Josscy Aartsen pada hatters-nya ?
TRIBUNSTYLE.COM - Presenter sekaligus komedian Rina Nose akhirnya "menampar" netizen nyinyir di Instagram lewat postingannya pada Minggu (29/9/2019).
Dalam unggahannya itu, tunangan Josscy Aartsen menampilkan screenshot dari beberapa komentar pedas netizen di Instagramnya.
Rina memang terlihat rajin membalas setiap komentar negatif yang dilontarkan netizen kepadanya.
• Pernikahan dengan Josscy Aartsen Mundur, Rina Nose Tak Kecewa Tapi Sempat Stres

Meskipun terlihat santai, beberapa balasan Rina kepada netizen juga sempat menohok.
Rekan kerja Denny Cagur itu kemudian mengunggah kembali kumpulan screenshot komentar netizen yang telah ia balas dibarengi dengan caption panjang.
"Kepada para pembenci, bolehkah saya bertanya.. dari mana kalian yang selalu menghujat itu mendapat pelajaran-pelajaran dan latihan untuk membenci orang lain yg berbeda?,"
"Untuk tidak saling menghargai terhadap individu lainnya. Siapa yang mengajari anda-anda untuk menghakimi dan menilai orang lain yg berbeda dengan kalian itu salah jalan?,"
• Pengakuan Rina Nose Terpaksa Undur Pernikahan dengan Jasscy Aartsen, Ini Alasan Sahabat Irfan Hakim
"Apakah dalam konsep berpikir anda KEBEBASAN itu artinya berbuat sesuka hati, tanpa batas, berbuat seenaknya dan hanya melulu bermuara pada hal-hal buruk? berbuat sesuka hati yang jahat dan negatif dan membahayakan perikehidupan?
"Tunggu dulu!! Jika betul begitu, saya sangat-sangat prihatin dengan kualitas moral dan mental anda!"
"Hanya orang bermoral rendah yang akan melakukan perbuatan buruk jika memungkinkan dan memiliki kesempatan. Dia hanya baik jika diawasi ancaman dan hukuman,"
"Pemikiran yang luhur tidak memiliki konsep kejahatan! Semua yang buruk dieliminasi oleh kecerdasan moral dan spiritual untuk memilih yang baik dan ideal. Semua atas dasar KESADARAN,"

"Tujuan cerdas adalah untuk mencapai kesempurnaan spiritual. Bukan untuk sebuah penghargaan,"