Breaking News:

Puji Sosok Raffi Ahmad yang Pekerja Keras, Gading Marten Ingatkan Suami Nagita Satu Hal Penting

Gading Marten mengaku bangga dengan kerja kerasa yang dilakukan sahabatnya Raffi Ahmad. Meski begitu, ada satu hal yang dikhawatirkan ayah Gempita.

Instagram/gadiiing/Tribun Jabar
Gading Marten, Gisella Anastasia, Raffi Ahmad 

Kerja yang berlebihan terkadang bisa dihargai secara finansial maupun budaya. Kecanduan kerja bisa menjadi masalah jika sudah menimbulkan masalah dengan cara yang sama dengan kecanduan lainnya.

Lalu mengapa ada istilah workaholic?

Sebenarnya istilah ini muncul dari kalangan awam, bukan medis.

Workaholic dianggap sama seperti alcoholic, yaitu orang yang kecanduan alkohol.

Selain itu, kecanduan kerja juga tidak bisa dianggap sebagai sesuatu yang normal karena bisa menimbulkan beberapa masalah pada diri workaholic.

Diajak ke Panggung Nyanyi Location Unknown, Anak Gading Marten & Gisel, Gempi Nggak Tahu Siapa HONNE

Dampak menjadi seorang workaholic

Meski kerja secara berlebihan sering dianggap baik dan bahkan dihargai, namun kecanduan kerja di luar batas normal akan menimbulkan masalah.

Seperti kecanduan lainnya, kecanduan kerja didorong oleh paksaan, dan bukan karena rasa dedikasi pada pekerjaan secara wajar.

Pada kenyataannya, orang-orang yang menjadi korban kecanduan kerja mungkin sangat tidak senang dan menderita karena bekerja, mereka mungkin terlalu memikirkan pekerjaan dan merasa tidak dapat mengendalikan keinginan mereka untuk bekerja.

Para pecandu kerja ini mungkin menghabiskan begitu banyak waktu dan energi pada pekerjaan dan hal ini kemungkinan besar akan menganggu aktivitas di luar pekerjaan.

Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa tekanan berlebihan di lingkungan kerja bisa meningkatkan risiko gangguan jiwa serius seperti depresi.

Orang yang kecanduan kerja juga mungkin kurang memerhatikan kesehatannya karena kurang tidur, kurang makan, dan mengonsumsi kafein secara berlebihan.

Seperti apa ciri-ciri workaholic?

- Meningkatnya kesibukan tanpa peningkatan produktivitas.

- Terobsesi untuk bekerja lebih banyak, lebih lama, dan lebih sibuk.

- Menghabiskan lebih banyak waktu bekerja daripada yang Anda diinginkan.

- Bekerja secara berlebihan untuk mempertahankan harga diri.

- Bekerja untuk mengurangi perasaan bersalah, depresi, cemas, atau putus asa.

- Mengabaikan saran atau permintaan dari orang lain untuk mengurangi pekerjaan.

- Memiliki masalah pribadi dengan keluarga, kekasih, atau teman dekat karena kesibukan pekerjaan.

- Memiliki masalah kesehatan yang muncul akibat stres karena pekerjaan atau karena telah bekerja berlebihan.

- Menggunakan pekerjaan sebagai cara ‘pelarian diri’ karena suatu masalah.

- Merasa tertekan kalau tidak bekerja.

- Anda akan ‘kambuh’ bekerja secara berlebihan setelah Anda mencoba mengurangi atau menghentikan aktivitas pekerjaan.

Bagaimana jika Anda merasa kecanduan kerja?

Halaman
1234
Tags:
Raffi AhmadGading MartenNagita SlavinaRafatharGisella Anastasia
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved