Breaking News:

Ria Irawan Sempat Sembuh dari Kanker yang Sama dengan Olga, Kesehatan Sahabat Julia Perez Menurun

Diam-diam, Ria Irawan ternyata kembali dirawat karena berjuang melawan kanker.

Editor: Archieva Nuzulia Prisyta Devi

Dan Kiki Farrel merasa cemas pasalnya sang ibunda perlu dirawat inap dan akan ada efek sampingnya setelah diberi obat kemoterapi.

Tetapi Kiki Farrel yakin sang ibu kuat untuk menuju kesembuhan.

Dikutip dari hellosehat, kanker usus besar merupakan kanker ketiga yang paling sering terjadi di dunia, dengan hampir 1,4 juta kasus baru didiagnosis pada tahun 2012.

Menurut informasi data dari Komite Penanggulangan Kanker Nasional Kemenkes RI, angka kejadian kanker usus besar di Indonesia adalah 12,8 per 100.000 penduduk usia dewasa, dengan tingkat kematian mencapai 9,5% dari total seluruh kasus kanker.

Usus besar berada pada bagian terakhir dari sistem pencernaan yang berfungsi sebagai saluran pembuangan kotoran tubuh.

Kanker kolorektal terjadi ketika adanya pertumbuhan sel kanker pada bagian akhir sistem pencernaan ini, termasuk usus, anus (rektum), dan usus buntu.

Kanker usus dan kanker rektum terjadi di posisi yang berbeda, namun sering menimbulkan gejala yang sama sehingga dikelompokkan bersama sebagai kanker kolorektal.

Kanker kolorektal terjadi saat adanya pertumbuhan sel abnormal di area usus besar dan rektum sehingga menyebabkan tumor atau polip.

Sebagian polip kemudian mengganas menjadi kanker seiring waktu.

Kanker ini disebut sebagai kanker primer.

Kebanyakan kanker kolorektal merupakan adenokarsinoma, yaitu kanker yang dimulai di sel-sel penghasil dan pelepas lendir dan cairan lainnya. 

Menurut data GLOBOCAN 2012, kanker usus besar di Indonesia sekarang menempati urutan nomor 3.

Hal ini mengalami peningkatan tajam yang diakibatkan oleh perubahan pola makan orang Indonesia yang lebih tinggi lemak serta rendah serat.

Di tahap awal, polip kolorektal bisa tidak terdeteksi dan tidak menimbulkan gejala.

Namun, seiring polip berkembang menjadi tumor kanker yang besar, berikut gejala-gejalanya:

  • Diare atau sembelit
  • Perasaan bahwa buang air besar Anda tidak sepenuhnya tuntas
  • Feses berdarah (baik merah terang atau sangat gelap)
  • Feses yang lebih pendek dari biasanya
  • Sering mengalami nyeri atau kram perut akibat gas, atau perasaan kenyang atau kembung
  • Berat badan turun tanpa diketahui alasannya
  • Kelelahan 
  • Mual atau muntah

Sealin serangkaian gejala diatas mungkin saja disalahpahami sebagai gejala dari kondisi kesehatan lainnya.

Oleh karena itu, harus segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami:

- Keluar darah dari anus

- Darah di feses atau di toilet setelah buang air besar

- Perubahan pada bentuk atau konsistensi feses (seperti diare atau sembelit yang berlangsung selama beberapa minggu)

- Nyeri kram di perut bagian bawah

- Perasaaan ketidaknyamanan atau dorongan untuk buang air besar saat tidak butuh untuk buang air besar

- Kelemahan atau kelelahan

- Penurunan berat badan yang tidak disengaja

Bila seseorang terkena kanker usus besar, dokter akan menjelaskan berbagai pilihan pengobatan.

Hal yang dilakukan dalam  pengobatan kanker ada 3:

1. Operasi

Operasi umumnya merupakan pengobatan utama untuk kanker usus besar dan kanker rektum.

Dokter akan menggunakan metode ini untuk mengangkat tumor.

2. Kemoterapi

Kemoterapi menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker.

Kemoterapi bisa menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga harus menjalani imunoterapi untuk mencegah infeksi selama pengobatan.

Kombinasi pengobatan ini terbukti mengurangi penyebaran kanker secara lebih efektif daripada hanya menggunakan kemoterapi secara independen.

Terkadang dokter akan menganjurkan kemoterapi setelah operasi untuk membunuh sel-sel kanker yang tidak bisa diangkat sepenuhnya.

Metode ini juga sering digunakan jika ada kemungkinan kekambuhan.

Tersedia banyak obat-obatan yang berbeda untuk pengobatan kemoterapi dan imunoterapi.

Dokter akan membantu menentukan obat apa yang tepat sesuai dengan kebutuhan.

Ilustrasi
Ilustrasi (net)

3. Radioterapi

Pengobatan ini menggunakan radiasi untuk membunuh sel-sel kanker.

Radioterapi bisa digunakan sebelum operasi untuk mengurangi ukuran tumor kanker.

Terkadang baik radioterapi dan kemoterapi digunakan setelah operasi.

Meksipun tidak ada jaminan bahwa seseorang akan kebal dari kanker kolorektal tersebut, bisa dilakukan dengan menjalani gaya hidup sehat.

Gaya hidup sehat diharapkan dapat mengurangi risiko kanker dan mengatasi kanker dengan lebih baik.

Hal dasar untuk mengurangi risiko kanker yang bisa dilakukan dengan:

1. Skrining rutin

Menjalani pemeriksaan kesehatan rutin bisa mendeteksi tanda-tanda kanker usus besar secara dini dan meningkatkan kemungkinan keberhasilan pengobatan.

Jika Anda saat ini menderita kanker kolorektal, yang perlu dibutuhkan adalah pemeriksaan rutin untuk memeriksa jika ada pertumbuhan baru atau metastasis ke area lain.

Beberapa tes yang umum adalah tes darah CEA (carcinoembryonic antigen), CT scan (computed tomographic).

2. Konsumsi makanan bernutrisi

Setelah menjalani serangkaian pengobatan seperti kemoterapi, seseorang akan mengalami kelelahan dan menjadi sulit makan, hingga mual dan muntah.

Disamping itu penurunan berat badan akan terjadi.

Seseorang perlu diberikan asupan nutrisi yang baik untuk mengatasi efek samping pengobatan ini.

Buah penurun kolestrol
Buah penurun kolestrol (honestdocs.id)

3. Rajin berolahraga

Aktivitas fisik mampu membuat tubuh menjadi bugar serta ketahanan dan kekuatan otot tetap terjaga.

Dimulai dengan aktivitas fisik yang mudah dengan berjalan kaki.

Konsultasikan dengan dokter, aktivitas apa saja yang diperbolehkan untuk menjaga stamina tubuh.

Ilustrasi Olahraga berjalan
Ilustrasi Olahraga berjalan (Reader's Digest)

4. Perbanyak istirahat

Imbangi aktivitas fisik dengan istirahat.

Tidak perlu memaksakan diri untuk beraktivitas, bila tubuh terasa lelah dan capek, beristirahatlah saat membutuhkan. (Tribunstyle.com/Anggia)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kondisi Kesehatan Ria Irawan Terus Menurun, Sel Kanker Mulai Menyebar ke Paru dan Otak.

Yuk Subscribe Channel YouTube Tribunstyle di bawah ini:

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Ria IrawanOlga SyahputraJulia PerezDewi Irawan
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved