Jenazah Terbakar di Mobil
UPDATE Pembunuhan di Sukabumi: 2 Pembunuh Bayaran Batal Ikut Gegara Kesurupan, Baru Sekali Membunuh
Kedua pembunuh bayaran batal ikut mengeksekusi Pupung Sadili dan M Adi Pradana lantaran kesurupan. Terungkap fakta lain soal para tersangka.
Penulis: ninda iswara
Editor: Suli Hanna
TRIBUNSTYLE.COM - Fakta baru terkait pembunuhan ayah dan anak dalam mobil terbakar di Sukabumi terungkap.
Dua dari empat pembunuh bayaran yang disewa AK untuk menghabisi Pupung Sadili dan M Adi Pradana, batal ikut eksekusi.
Melansir dari TribunJakarta, Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi, mengatakan bahwa hanya dua pembunuh bayaran yang membantu AK dan KV untuk membunuh Pupung dan M Adi Pradana alias Dana.
Sebelumnya santer diberitakan ada empat pembunuh bayaran yang disewa AK.
• Al Ghazali Bagikan Foto Lawas Bareng Adi Pradana, Korban Pembunuhan di Sukabumi, Pernah Satu SMA
Mereka diketahui berinisial AG, SG, RD, dan AL.
Otak pembunuhan Pupung dan Dana yakni AK, menjanjikan bayaran sebesar Rp 500 juta pada keempat pembunuh bayaran.
Namun ternyata AK hanya memberikan uang sebesar Rp 8 juta pada AG dan SG.
Usai mengeksekusi, AK meminta AG dan SG kembali ke Lampung.
• Kronologi Penangkapan Aulia Kesuma, Otak Pembunuhan Suami dan Anak Tiri, Berawal dari Nomor Ini
"Dia (AK) menjanjikan uang senilai Rp 500 juta. Setelah melakukan kegiatan (pembunuhan), A dan S disuruh pulang ke Lampung dan diberi uang Rp 8 juta," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.

AK membunuh suaminya lantaran tak diperbolehkan menjual rumah di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, untuk membayar utang.
Pupung mengancam akan membunuh AK jika rumah tersebut dijual.
Hingga akhirnya AK merencanakan pembunuhan terhadap Pupung dengan cara meminta bantuan pada suami mantan asisten rumah tangganya untuk mencari pembunuh bayaran.
• 5 Fakta Terbaru Kasus Pembunuhan Ayah & Anak di Sukabumi, Aulia Kesuma Bayar Pembunuh Rp 500 Juta
"Yang bersangkutan (AK) pernah mempunyai pembantu, pembantu ini sudah tidak ada lagi di situ (di rumahnya). Dia (pembantunya) seorang perempuan dan suami pembantu ini disuruh menghubungi dua orang yang ada di Lampung," papar Argo, seperti yang TribunStyle.com kutip dari TribunJakarta.
Pupung Sadili dihabisi dengan cara diracun di rumahnya.
Sedang sang putra, Dana, dibunuh dengan cara dicekoki minuman keras kemudian dibekap.