Tahun Baru Islam
Jelang Tahun Baru Islam 1441 H, Inilah 3 Amalan Utama yang Dianjurkan di Bulan Muharram
Inilah tiga amalan utama yang dianjurkan saat menyambut Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1441 H.
Penulis: Listusista Anggeng Rasmi
Editor: Desi Kris
TRIBUNSTYLE.COM - Inilah tiga amalan utama yang dianjurkan saat menyambut Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1441 H.
Tahun Baru Islam tahun ini jatuh pada hari Minggu, 1 September 2019.
Bulan Muharram sendiri menjadi salah satu bulan yang paling diistimewakan oleh Allah SWT.
Muharram termasuk bulan yang dimuliakan Allah SWT.
Saking mulianya, ia dijuluki dengan Syahrullah (bulan Allah).
Muharram dikatakan mulia karena di dalamnya terdapat amalan sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan.
Ada beberapa amalan yang bisa dilakukan untuk menyambut datangnya Tahun Baru Islam.
• Sambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 H, Ini 3 Puasa yang Dianjurkan, Termasuk Niat & Keutamaannya

• Selain Mengejar Kemuliaan, Ini Manfaat Puasa Asyura Bagi Kesehatan, Ditunaikan pada 10 Muharram
Berikut 3 Amalan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 H yang dirangkum dari berbagai sumber:
1. Puasa Asyura
Puasa Asyura hukumnya sunah dan dilakukan pada 10 Muharram. Keutamaan yang didapat adalah menggugurkan dosa selama setahun kebelakang.
Berikut bacaan niat puasa Asyura:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَشُرَ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى
"Nawaitu sauma Asyuro sunnatal lillahita’ala"
Artinya: Saya niat puasa hari asyura , sunnah karena Allah ta’ala.
Seperti halnya puasa sunah lainya, Puasa Asyura juga mempunyai keutamaan, salah satu keutamaannya ialah dapat menghapuskan dosa satu tahun yang lalu, hal ini berdasarkan hadist berikut ini.
عَنْ اَبِى قَتَادَةَ اَنَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: صَوْمَ يَوْمَ عَرَفَةَ يُكَفِّرُ سَنَتَيْنِ مَاضِيَةً وَمُسْتَقْبِلَةً وَصَوْمُ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ يُكَفِّرُ سَنَةً مَاضِيَةً
Artinya: Dari Abu Qatadah ra. bahwa rasulullah saw bersabda: "Puasa pada hari arafah dapat menghapus dosa selama dua tahun, yaitu tahun yang berlalu dan tahun yang akan datang. danpuasa pada hari Asyura menghapuskan dosa tahun yang lalu." (H.R jamaah kecuali Bukhari dan Tirmidzi)
• Niat Puasa Asyura Sambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 H, Lengkap dengan Jadwal & Keutamaannya
2. Puasa Tasua
Puasa ini dilakukan sehari sebelum Puasa Asyura, yakni pada 9 Muharram, hukumnya juga sunah.
Imam Nawawi rahimahullaah menyebutkan ada tiga hikmah disyariatkannya puasa pada hari Tasua :
1. Untuk menyelisihi orang Yahudi yang hanya berpuasa pada hari kesepuluh saja.
2. Untuk menyambung puasa hari Asyura dengan puasa di hari lainnya, sebagaimana dilarang berpuasa pada hari Jum’at saja.
3. Untuk kehati-hatian dalam pelaksanaan Puasa Asyura, dikhawatirkan hilal berkurang sehingga terjadi kesalahan dalam menetapkan hitungan, hari kesembilan dalam penanggalan sebenarnya sudah hari kesepuluh.
Berikut bacaan niat puasa Tasua :
نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى
"Nawaitu sauma tasu'a sunnatal lillahita’ala"
Artinya: Saya niat puasa hari tasu’a, sunnah karena Allah ta’ala.

• Niat Puasa Asyura & Puasa Tasua serta Keutamaannya, Sambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 H
3. Menyantuni Anak Yatim
Pada bulan Muharram, umat Muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak sedekah.
Terutama menyantuni anak yatim pada 10 Muharram.
Menyantuni anak yatim memang tak perlu menunggu bulan Muharram. Namun bila dilakukan di hari Asyuro (10 Muharam), maka Allah akan mengangkat derajatnya.
Terdapat sebuah hadis dalam kitab Tanbihul Ghafilin:
من مسح يده على رأس يتيم يوم عاشوراء رفع الله تعالى بكل شعرة درجة
“Siapa yang mengusapkan tangannya pada kepala anak yatim, di hari Asyuro’ (tanggal 10 Muharram), maka Allah akan mengangkat derajatnya, dengan setiap helai rambut yang diusap satu derajat.”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjanjikan dalam sebuah hadis:
أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ كَهَاتَيْنِ فِى الْجَنَّةِ , وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى , وَفَرَّقَ بَيْنَهُمَا قَلِيلاً
“Saya dan orang yang menanggung hidup anak yatim seperti dua jari ini ketika di surga.” Beliau berisyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah, dan beliau memisahkannya sedikit.” (HR. Bukhari no. 5304).
(TribunStyle/Listusista)
Yuk Subscribe Channel YouTube TribunStyle :
Like Facebook TribunStyle :