Hari Kemerdekaan RI
Sambut Hari Kemerdekaan, 10 Film Bertema Nasionalisme Ini Bisa Bangkitkan Semangat Juang!
Berikut 10 film nasional yang mengisahkan sejarah bangsa Indonesia untuk mengenang jasa para pahlawan yang rela berkorban & membangkitkan semangat
Penulis: Anggia Desty
Editor: Irsan Yamananda
TRIBUNSTYLE.COM - Hari kemerdekaan Indonesia yang ke-74 jatuh pada 17 Agustus, tentu seluruh penduduk Indonesia merayakan dengan berbagai macam kegiatan.
Sebut saja dengan perlombaan-perlombaan, hias gapura, dan tidak terkecuali menonton film perjuangan pahlawan nasional.
Lewat karya yang lahir dari sineas-sineas muda, hari kemerdekaan bisa dirayakan dengan menyaksikan film-film yang bertema nasionalisme dan juga sejarah tentang tanah air.
Tribunstyle.com merangkum dari berbagai sumber, berikut 10 film nasional yang mengisahkan tentang sejarah bangsa Indonesia untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah rela berkorban meraih kemerdekaan dan cocok untuk bangkitkan semangat nasionalisme:
• Ikut Upacara Kemerdekaan di Istana Negara, Berikut Gaya Daniel Mananta Hingga Chacha Frederica
• Absen di Upacara Kemerdekaan Istana, Aliya Rajasa Lakukan Aktivitas Lain, Ingat Mendiang Ibu Mertua?
• Salma El Mutafaqqiha Putri Achzaabi - Profil Lengkap Pembawa Baki Upcara Kemerdekaan Istana Negara
1. Soekarno: Indonesia Merdeka
Film Soekarno menceritakan tentang kehidupan sosok Presiden pertama RI, Soekarno.
Film garapan Hanung Bramantyo, ini menceritakan pada mulanya Soekarno bernama asli Kusno, namun karena sering sakit-sakitan sang ayah mengganti namanya menjadi Soekarno.
Dalam film tersebut juga menampilkan perjuangan Soekarno untuk bangsa Indonesia, dengan pledoinya yang sangat terkenal bertajuk 'Indonesia Menggugat'.
Saat itu Soekarno harus menjalani persidangan, dan mendekam di penjara karena dianggap sebagai pemberontak pemerintahan Belanda.
Film ini menceritakan tentang tokoh bernama Soedirman, yang merupakan seorang jenderal besar yang terkenal menjadi pemimpin perang gerilya untuk melawan penjajah.
Soedirman kala itu sedang menderita sakit berat tetapi harus melakukan perjalanan ke arah selatan dan memimpin perang gerilya selama tujuh bulan.
3. Kartini