Kisah Pilu Kakek 78 Tahun Bertahan Hidup dengan Berjualan Bubur, Pernah Diusir Tetangga
Lika-liku perjuangan hidup kakek 78 tahun, tak memiliki rumah, bertahan dengan berjualanan bubur. Begini kisahnya.
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
Dia tinggal sebatang kara di Mataram dan kini menumpang tidur di sebuah kios di samping barat Mal Mataram, NTB.

Nenek Sahnun sempat tinggal di kuburan umat Hindu.
Seorang warga yang merasa kasihan dengan nenek Sahnun kemudian memberikan tumpangan tempat tidur kepadanya di kios tersebut.
Jika pagi tiba, Sahnun secepatnya menggulung tikar alas tidur karena pemilik kios sudah mulai beraktivitas berjulan nasi.
Keluarganya berasal dari Narmada, Lombok Barat.
Sampai saat ini, tidak ada satupun keluarga yang mencari keberadaan nenek Sahnun.
Nenek Sahnun memikul karung berisi botol plastik dengan tubuh kecilnya setiap harinya.
Dengan cepat ia melangkah menyusuri jalan kota Mataram demi mencari barang-barang bekas.
Ia biasa berangkat memulung mulai dari subuh hingga malam hari dengan jeda waktu istirahat pada siang hari.
"Pagi-pagi subuh sudah berangkat, balik lagi istirahat nanti lagi lanjut sampai malam," ungkap Sahnun dengan bahasa Sasak ditemui Kompas.com, Selasa (30/7/2019).
• Doa Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah Sebelum Idul Adha, Keutamaan & Keistimewaannya
• Selain Sate, Ini Daftar Resep Masakan Daging Kambing Patut Dicoba saat Idul Adha 2019
Dengan penuh peluh dan keringan ia mengumpulkan botol plastik sekitar dua karung setiap harinya.
Dan pada akhir pekan barang-barang bekas yang sudah ia kumpulkan selama seminggu akan diambil oleh pengepul.
Dan akhirnya pada Idul Adha tahun ini nenek Sahnun bisa membeli seekor sapi untuk dikurbankan dari hasil jerih payahnya selama lima tahun.
Ketika ditanya alasan nenek Sahnun ingin berkurban, ia hanya melempar senyuman kecil dengan anggukan.
Hal itu menandakan bahwa niat untuk berkurban tidak ingin diketahui banyak orang.