Selain Agung Hercules, John McCain Mantan Senator AS juga Didiagnosis Glioblastoma

Bergantung pada tempat tumor berada di otak, dimungkinkan untuk mengangkatnya melalui operasi, prosedur umum bagi banyak orang yang didiagnosis menderita penyakit ini.

Dr Mulholland menambahkan, "Ada beberapa area otak berisiko rendah dimana dapat beroperasi dengan aman, dan kemudian ada daerah lain di mana benar-benar tidak dapat memotong tumor, karena itu akan terlalu menghancurkan,"

Bagian otak yang terkait dengan gerakan dan indera, yang dikenal sebagai "area fasih", harus dihindari, sedangkan area frontal dan temporal otak, yang berhubungan dengan kepribadian, umumnya lebih aman untuk dioperasi.

“Kami tahu lokasi area-area ini, dan kami dapat menggunakan pencitraan 3D, sehingga ahli bedah dapat membuat penilaian yang sangat akurat apakah mereka dapat beroperasi, dan seberapa banyak mereka bisa,” kata Dr Mulholland.

“Ada juga kekhawatiran fisik, bisakah masuk tanpa melalui jaringan penting lainnya? Jika tumor berada di lokasi luar otak, dan mencapai permukaan otak, ahli bedah dapat masuk dan memotongnya dari permukaan itu, " tambahnya.

Menurut American Cancer Society, untuk pasien di atas 55, tingkat kelangsungan hidup untuk glioblastoma sangat rendah, sekitar 4 persen.

Bahkan di antara mereka yang merespons obat-obatan dan radioterapi, kanker dapat kembali, dan seringkali dalam 12 hingga 24 bulan.

Dr Mulholland mengatakan "sangat optimis" tentang perawatan baru termasuk obat baru dan imunoterapi untuk mengobati glioblastoma di masa depan.

Imunoterapi, jenis obat baru yang meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan tumor, saat ini sedang diselidiki melalui uji klinis.

"Beberapa hasil mengecewakan tetapi kami melihat bahwa itu bisa transformatif," kata Dr Mulholland, yang telah merawat orang dengan imunoterapi. 

Dr Mulholland dan rekan-rekannya sekarang sedang menyiapkan uji coba imunoterapi nasional, dan sedang dalam diskusi dengan University College London (UCL) dan perusahaan yang memiliki obat tersebut, yang disebut ipilimumab, yang telah setuju untuk menyediakannya secara gratis selama masa percobaan.

"Obat-obatan ini sangat mahal, tetapi perusahaan obat telah memberikannya kepada kami secara gratis untuk melakukan uji coba di Inggris, yang akan menjadi manfaat besar bagi pasien Inggris." ungkap Dr Mulholland.

(Tribunstyle.com/ Anggia Desty)

Subscribe kanal YouTube dan Like fanpage Facebook TribunStyle.com berikut ini: