Ingat Kematian Ryan Thamrin Tahun 2017? Ini Kata Dokter Soal Penyebab Gangguan Lambung & Pencegahan

Siapa yang tidak mengenal dr. Ryan Thamrin, presenter sekaligus dokter di acara Dr OZ Indonesia di stasiun TRANS TV.

Dokter Ryan meninggal pada (4/8/2017) akibat maag akut yang dideritanya.

Bukan hanya Dokter Ryan, presenter Andri Jarot, dan Didi Petet juga meninggal diduga karena penyakit asam lambung.

TRIBUNSTYLE.COM - Hesta Meiriansyah atau lebih dikenal dengan sapaan dokter Ryan Thamrin memandu acara sebagai host Dr OZ Indonesia di TRANS TV.

Dokter Ryan Thamrin pernah berkuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta tahun 2002.

Pada tahun 2004, dr Ryan memperdalam ilmunya dalam Klinis Kesehatan Reproduksi & Penyakit Menular Seksual dengan menempuh pendidikan Mahachulalong kornrajavidyalaya University, Bangkok, Thailand.

Tahun 2011, dr Ryan mengambil kedokteran Anti-Aging (Anti Penuaan Dini) di Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Bandung. 

Dokter berusia 39 tahun, memiliki penyakit yang berkaitan erat dengan kebiasaannya mengonsumsi mi instan saat masih muda.

Kebiasaaan mengonsumsi mi instan pun bertambah ketika dr Ryan Thamrin tinggal di Ibukota, karena padatnya jadwal hingga lupa mengatur pola makan.

Selain dokter Ryan, presenter Andri Jarot, dan Didi Petet meninggal dunia karena penyakit asam lambung yang dideritanya.

Dokter ahli penyakit dalam dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB saat diwawancarai oleh liputan6.com, mengatakan, penyakit akibat asam lambung tidak bisa dianggap remeh. 

Dokter Ari Fahrial menambahkan "Asam lambung atau Gastro-Esophageal Reflux Disease (GERD) sebenarnya termasuk penyakit kronis. Jika penyakit berlanjut memang bisa menyebabkan gangguan pada paru-paru," 

Dokter Ari menerangkan berdasarkan penelitiannya, "Kami dapatkan 6 % masyarakat yang menjadi responden kemungkinan menderita GERD, kondisi medis yang terjadi karena asam lambung atau isi lambung yang naik sehingga menyebabkan luka pada dinding dalam kerongkongan. Awalnya hanya perlukaan, namun luka yang terjadi bisa makin luas dan bisa menyebabkan penyempitan dari kerongkongan bawah,"

GERD juga dapat menyebabkan perubahan struktur dari dinding dalam kerongkongan menyebabkan terjadinya penyakit Barrett’s yang merupakan lesi pra kanker.

Diluar saluran pencernaan, asam lambung yang tinggi dapat menyebar ke gigi (erosi dental), tenggorokan (faringitis kronis), sinus (sinusitis), pita suara (laringitis), saluran pernafasan bawah (asma) bahkan sampai paru-paru (Fibrosis Paru Idiopatik).