Breaking News:

Waktu Melaksanakan Salat Gerhana Bulan Lengkap dengan Bacaan Niat, Tata Cara & Hukumnya

Inilah waktu untuk melaksanakan salat gerhana bulan Rabu 17 Juli 2019, lengkap dengan bacaan niat, tata cara dan hukumnya.

TribunStyle.com Kolase/Instagram
Sholat Gerhana 

TRIBUNSTYLE.COM - Inilah waktu untuk melaksanakan salat gerhana bulan Rabu 17 Juli 2019, lengkap dengan bacaan niat, tata cara dan hukumnya.

Rabu, 17 Juli 2019 akan terjadi fenomena langka yakni gerhana bulan parsial.

Gerhana bulan parsial Rabu 17 Juli 2019 bisa disaksikan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia, baik barat, tengah maupun timur.

Meski akan terlihat di seluruh wilayah Indonesia, gerhana bulan parsial ini paling baik diamati di wilayah Indonesia bagian barat.

Saat terjadinya gerhana bulan, umat Islam dianjurkan untuk menunaikan salat gerhana.

Salat gerhana bulan ini juga disebut juga salat khusuf.

Hukum melaksanakan salat gerhana bulan yakni sunnah muakad.

Salat gerhana bulan dapat dilakukan sendirian dan tidak selalu berjamaah di masjid.

Pendapat ini dipegang oleh Madzhab Hanafi dan Madzhab Maliki.

Tata Cara Lengkap Sholat Gerhana Bulan Sendirian di Rumah, Niat dan Bacaan Doa

Syekh Hasan Sulaiman Nuri dan Sayyid Alwi bin Abbas Al-Maliki menyebutkan tata cara salat gerhana bulan menurut Madzhab Hanafi dan Madzhab Maliki dalam Ibanatul Ahkam, Syarah Bulughul Maram sebagai berikut:

وقالت الحنفية صلاة الخسوف ركعتان بركوع واحد كبقية النوافل وتصلى فرادى، لأنه خسف القمر مرارا في عهد الرسول ولم ينقل أنه جمع الناس لها فيتضرع كل وحده، وقالت المالكية: ندب لخسوف القمر ركعتان جهرا بقيام وركوع واحد كالنوافل فرادى في المنازل وتكرر الصلاة حتى ينجلي القمر أو يغيب أو يطلع الفجر وكره إيقاعها في المساجد جماعة وفرادى

Artinya, “Kalangan Hanafi mengatakan, shalat gerhana bulan itu berjumlah dua rakaat dengan satu rukuk pada setiap rakaatnya sebagai shalat sunah lain pada lazimnya, dan dikerjakan secara sendiri-sendiri.

Pasalnya, gerhana bulan terjadi berkali-kali di masa Rasulullah SAW tetapi tidak ada riwayat yang menyebutkan bahwa Rasul mengumpulkan orang banyak, tetapi beribadah sendiri.

Kalangan Maliki menganjurkan shalat sunah dua rakaat karena fenomena gerhana bulan dengan bacaan jahar (lantang) dengan sekali rukuk pada setiap kali rakaat seperti shalat sunah pada lazimnya, dikerjakan sendiri-sendiri di rumah.

Shalat itu dilakukan secara berulang-ulang sampai gerhana bulan selesai, lenyap, atau terbit fajar. Kalangan Maliki menyatakan makruh shalat gerhana bulan di masjid baik berjamaah maupun secara sendiri-sendiri,” (Lihat Syekh Hasan Sulaiman Nuri dan Sayyid Alwi bin Abbas Al-Maliki, Ibanatul Ahkam Syarah Bulughul Maram, Beirut, Darul Fikr, cetakan pertama, 1996 M/1416 H, juz I, halaman 114).

Gerhana bulan
Gerhana bulan (Vox)

Tak Hanya Sholat Gerhana, Ini Amalan Anjuran Rasulullah SAW saat Gerhana Bulan Rabu 17 Juli 2019

Halaman
123
Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Salat Gerhanacara salat gerhanaTata Cara Salat Gerhana BulanNiat Salat Gerhana Bulan
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved