Siswa Meninggal Saat MOS di SMA Taruna Palembang, Hasil Otopsi Ada Bekas Kekerasan di Kepala Korban
Siswa Meninggal Saat MOS di SMA Taruna Palembang, Hasil Otopsi Ada Bekas Kekerasan di Kepala Korban
Penulis: Verlandy Donny Fermansah
Editor: Dimas Setiawan Hutomo
TRIBUNSTYLE.COM - Dokter Forensik Bhayangkara Palembang malaporkan hasil pemeriksaan jenazah Delwyn Juliandro, siswa meninggal dunia saat MOS di SMA Taruna Palembang, Sabtu (13/7/2019).
Dokter Forensik Bhayangkara Palembang, Dr Indra Saykti Nasution memeriksa baik bagian luar dan dalam tubuh korban.
Indra berhasil menemukan bekas kekerasan di bagian kepala dan dada korban.
Diduga ada pukulan benda tumpul dan benturan keras di kepala korban sebelum meninggal dunia.
Banyak serapan darah ditemukan di belakang kepala dan dada korban.
"Pada saat pemeriksaan tadi kami melakukan dua pemeriksaan baik dari luar dan dalam tubuh korban."
"Dan kami temukan kekerasan di bagian kepala dan dada."
"Diduga ada pukulan benda tumpul dan benturan keras di kepala."
"Di bagian belakang kepala ditemukan darah dan masih banyak lagi serapan darah di bagian kepala dan dada," ujar Indra seperti dilansir Tribunstyle.com dari Sripoku.com, Minggu (14/7/2019).
Diperkirakan korban telah meninggal sejak Sabtu (13/7/2019) pagi.
Kakek korban, H Kejuk, meminta agar polisi segera menangkap pelaku kekerasan hingga menyebabkan kematian Delwyn Juliandro.
"Saya harap pelaku dapat ditangkap secepatnya jika terbukti hal ini efek dari penganiayaan dan mengusut tuntas atas peristiwa ini," ujar H Kejuk.

Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, Widodo menyesalkan kasus meninggalnya siswa SMA Taruna Nusantara Indonesia Palembang saat mengikuti MOS.
SMA Taruna Nusantara Indonesia Palembang merupakan sekolah semi militer.
"Saya prihatin dan menyesalkan karena sudah diwanti-wanti setiap tahun bahkan setiap jelang tahun ajaran baru agar kegiatan pengenalan sekolah tidak ada kekerasan fisik dan mental," ujarnya.
Menurutnya, masa orientasi sekolah (MOS) seharusnya mampu membuat siswa baru nyaman, merasa diterima dan mengetahui tingkatan sekolah tersebut.
Dia mengatakan tindakan kekerasan saat MOS tidak bisa dibenarkan dan tidak bisa alasan pembenaran.
"Saya minta ini benar-benar kejadian terakhir, tidak ada lagi tindakan yang mengakibatkan kejadian seperti itu yang bisa alasan pembenaran," katanya.
Sebelumnya diberitakan seorang siswa meninggal dunia saat mengikuti MOS di SMA Taruna Nusantara Indonesia Palembang.
Delwyn Juliandro, korban sempat dilarikan ke rumah sakit Myria Palembang, Sabtu pukul 04.00.
Nyawa korban tidak bisa diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia, Sabtu pagi.
Orangtua atau pihak keluarga Delwyn Juliandro melaporkan kejadian itu ke Polresta Palembang.
Rencananya jenazah akan dimakamkan di Tulung Selapan OKI.
BACA JUGA: Kepala Sekolah SMA Taruna Palembang Buka Suara Soal Delwyn Juliandro, Siswa yang Tewas Saat MOS
(Tribunstyle.com/Verlandy Donny Fermansah)