Termasuk Thoriq, 9 Kisah Pilu Pendaki Gunung Hilang di Indonesia, Ada yang Terperosok ke Sungai!
Salah satunya Alvi yang hilang saat mendaki Gunung Lawu, Senin (31/12/2018). Hingga berita ini ditulis, keberadaan Alvi belum ditemukan.
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
Terakhir, keluarga Alvi dari Magelang pun datang ke Gunung Lawu dan ikut melakukan pencarian pada Selasa (22/1/2019).
Pencarian Alvi ditutup total pada Kamis (24/1/2019) setelah keluarga Alvi mengikhlaskan.
2. Galih Andika (20)

Selama 15 hari Galih dinyatakan hilang, ayahnya masih setia menunggu anaknya di Lembanna.
Menurut Sri, ibu kandung Galih, dia terakhir bertemu Galih pada Jumat (8/2/2019) saat meminta izin mendaki ke Bawakaraeng.
"Seusai shalat Jumat Galih pamit. Mau mendaki ke Gunung Bawakaraeng bersama dua rekannya," kata Sri, warga Perumahan Mangga Tiga, Daya, Makassar.
Basarnas sempat melakukan pencarian selama tujuh hari, 11-17 Februari. Namun, hasilnya nihil.
Setelah menghilang 3 bulan, Galih ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa dan tinggal tulang belulang di hulu tenggara sungai Gunung Bawakaraeng, Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa (21/5/2019).
"Tim SAR gabungan sudah berhasil mengevakuasi Rabu dini hari tadi. Tim SAR berangkat dari posko Buluballea setelah menerima laporan warga yang menemukan tulang belulang itu," kata Humas Basarnas Kota Makassar Ade Hamsidar, Rabu (22/5/2019).
3. Husnawati Tombo (30)
Husnawati adalah seorang relawan dari Kelompok Pencinta Alam Kepal yang ikut dalam rombongan evakuasi 12 pendaki yang terjebak di Gunung Mekongga karena cuaca buruk dan satu pendaki bernama Cindy (18) yang terkena hipotermia.
• Hasil Autopsi Ungkap Penyebab Meninggalnya Thoriq di Gunung Piramid
Insiden itu terjadi saat korban hendak menyeberang di penyeberangan kedua dalam proses evakuasi, Kamis (2/5/2019) sekitar pukul 11.00 Wita.
Saat korban menyeberang sekitar tiga meter masuk sungai di kawasan pegunungan Mekongga, tiba-tiba pegangannya lepas kerena kemungkinan korban tidak kuat menahan arus sungai dan akhirnya hanyut terseret air.
“Setiap penyeberangan sungai memang disiapkan tali untuk pegangan karena arus sungai cukup deras, pegangan korban terlepas dan akhirnya terseret,” kata Agustian, saat dihubungi, Kamis.