Breaking News:

Waspada Benjolan di Leher: Bisa Indikasi Cedera Otot, Tiroid Bengkak hingga Kanker, Kenali Gejala!

Berbagai penyakit muncul dari adanya benjolan leher, mulai cidera otot, batu kelenjar ludah, tiroid bengkak hingga kanker, berikut gejalanya!

Penulis: Yuliana Kusuma Dewi
Editor: Irsan Yamananda
medicalnewstoday.com
Waspada Benjolan di Leher: Bisa Indikasi Cedera Otot, Tiroid Bengkak hingga Kanker, Kenali Gejalanya! 

Berbagai penyakit muncul dari adanya benjolan leher, mulai cidera otot, batu kelenjar ludah, tiroid bengkak hingga kanker, berikut gejalanya!

TRIBUNSTYLE.COMBerbagai penyakit terkadang muncul dari indikasi yang tidak kita sadari.

Terkadang penyakit akut ditandai dari gejala-gejala yang kita sepelekan.

Misal, adanya benjolan di leher.

Terkadang kita tidak menganggap serius adanya benjolan di leher.

Neck swellings
Neck swellings (The BMJ)

9 Gejala Kanker Paru-Paru yang Tak Boleh Diabaikan, dari Batuk Hingga Sesak Napas

Kenali 6 Gejala Tumor Otak yang Berpotensi jadi Kanker, Waspada, Karena Makin Banyak Pesohor Kena

Gejala Awal Sakit Kepala Hebat di Pagi Hari, Begini Cara-cara Mendiagnosis Awal Penyakit Kanker Otak

Benjolan di leher ternyata bisa merupakan indikasi berbagai penyakit berbahaya.

TribunStyle himpun dari berbagai sumber berikut penyakit yang muncul dari adanya tanda benjolan di leher, penyebab dan gejalanya:

1. Cidera otot leher

Cidera otot leher
Cidera otot leher (Buoy health)

Cedera otot leher (tortikolis) dapat menyebabkan benjolan pada otot-otot leher.

Tortikolis seringkali terjadi karena pergeseran tulang belakang daerah leher.

Penyebab terburuk dari tortikolis adalah adanya tumor di daerah tulang belakang, dilansir dari doktersehat.com

2. Tuberkulosis (TBC)

Ternyata TBC tidak hanya terkait dengan kesehatan paru-paru.

Penyakit yang disebabkan bakteri mycobacterium tuberculosis ini ternyata juga menyerang bagian lain seperti kelenjar, sehingga menyebabkan kelenjar getah bening di leher.

Indikasi awalnya yakni demam berkepanjangan, batuk berlangsung lama, nafsu makan menurun, serta benjolan di leher, ketiak dan paha.

Hanya saja yang sering ditemukan adalah benjolan di bagian leher.

Benjolan tersebut terlihat mengelompok.

Selain itu, benjolan sewaktu-waktu dapat pecah dan mengeluarkan cairan seperti nanah.

3. Lipoma

Lipoma adalah benjolan lemak yang tumbuh lambat dan paling sering terletak di antara kulit dan lapisan otot yang mendasarinya.

Benjolan di leher yang tampak pucat dan biasanya lunak, mudah bergerak bila ditekan jari.

Lipoma biasanya terdeteksi pada usia pertengahan dan beberapa orang bisa memiliki lebih dari satu lipoma.

Lipoma bukanlah kanker dan biasanya tidak berbahaya.

4. Kista epidermoid

Kista Epidermoid adalah benjolan kecil yang bukan kanker di bawah kulit, kista ini dapat terbentuk benjolan di leher.

Banyak orang menyebut kista epidermoid sebagai kista sebaceous, tetapi keduanya berbeda.

Kista sebaceous kurang umum. Ini muncul dari kelenjar yang mengeluarkan zat berminyak yang melumasi rambut dan kulit (kelenjar sebaceous).

5. Struma

Struma adalah benjolan di leher tapi tidak sakit dapat disebabkan karena adanya pembesaran kelenjar gondok atau kelenjar tiroid.

Struma dapat disebabkan oleh autoimun, infeksi THT (telinga, hidung dan tenggorokan), tinggi dan rendahnya hormon yang dilepas oleh kelenjar ini.

Biasanya pembesaran yang disebabkan ketidakseimbangan hormon dapat mengecil dengan sendirinya saat hormon itu jumlahnya akan kembali normal.

Selain itu, struma juga dapat disebabkan oleh adanya sel-sel yang pertumbuhannya abnormal.

Bila sel itu adalah tumor ganas biasanya benjolan malah cepat membesar sehingga harus segera diangkat.

6. Abses di leher

Abses di leher disebabkan akumulasi nanah karena infeksi pada ruang-ruang yang ada di antara struktur leher.

Ketika pengumpulan nanah meningkat, ada perluasan ruang jaringan lunak, yang mendorong terhadap struktur di leher, seperti lidah, kerongkongan, dan dalam kasus yang lebih parah, tenggorokan atau trakea.

Abses leher juga dikenal sebagai abses cervical atau infeksi leher dalam.

Abses leher dapat menjadi serius jika tidak diobati, kemungkinan ukurannya membesar, ini dapat menekan trakea atau pipa udara dan menyebabkan pernapasan bermasalah.

Perawatan abses leher terdiri dari obat-obatan, seperti antibiotik, dan drainase abses jika diperlukan.

7. Kanker kelenjar getah bening

kanker getah bening
kanker getah bening (Youtube)

Kelenjar getah bening adalah organ kecil berbentuk seperti kacang yang memproduksi dan menyimpan sel darah, yang membantu melawan penyakit dan infeksi.

Namun beberapa kanker dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening.

Kanker dapat mulai di kelenjar getah bening itu sendiri atau lebih umum mungkin menyebar dari bagian tubuh lainnya.

Nyeri atau pembengkakan pada kelenjar getah bening adalah gejala umum kanker yang dimulai pada sistem limfatik, seperti limfoma non-Hodgkin dan limfoma Hodgkin.

Kanker yang dimulai di bagian lain tubuh dan menyebar ke kelenjar getah bening disebut metastasis.

Bahkan ketika kanker menyebar ke kelenjar getah bening, kanker ini masih dinamai sesuai dengan area tubuh di mana kanker itu bermula.

Penyakit ini berbahaya dan dinilai dari tinggi angka stadium kanker kelenjar getah bening (stadium 1-4) dan penyebaran sel kanker itu sendiri dalam tubuh.

Untuk kanker-kanker dengan stadium lanjut dapat menyebabkan hingga kematian.

8. Pembengkakan kelenjar tiroid

kanker tiroid
kanker tiroid (speciality.medicaldialogues.)

Kelenjar yang bentuknya mirip kupu-kupu ini berada di leher dan tepat di depan tenggorokan Anda.

Kelenjar tiroid biasanya tidak terlihat, tapi karena beberapa sebab, kelenjar dapat membengkak dan menimbulkan benjolan di leher yang kerap disebut gondok.

Pembengkakan ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti kekurangan yodium, kelenjar terlalu atau kurang aktif, dan kanker tiroid, dikutip dari aladokter.com.

Cek dokter
Cek dokter (wiseegeek.com)

Lantas bagaimana mengetahui apakah benjolan yang ada di leher berbahaya atau tidak?

Yakni dengan kenali gejala yang dirasakan, misalnya:

  • Tidak kunjung mengecil hingga lebih dari sebulan.
  • Terlihat terus.
  • Terasa mengeras atau tidak bergerak ketika disentuh.
  • Diiringi oleh demam, sesak napas, nyeri dan sulit menelan, penurunan berat badan, peningkatan denyut jantung, suara serak, adanya darah pada air liur, atau perubahan kulit di sekitar benjolan.

Jika mengalami gejala tersebut segera periksa ke dokter untuk pengobatan yang benar. (TribunStyle/Yuliana Kusuma)

Follow akun Facebook TribunStyle ya:

Subscribe channel Youtube TribunStyle yuk:

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
benjolan di leherpenyebab benjolan di leherindikasi cedera otottiroidkankergejala tiroidgejala cedera ototgejala kankerbatu kelenjar ludah
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved