Sutopo Purwo Nugroho Meninggal Dunia
Salah Satu Petugas BNPB yang Ikut Angkat Peti Jenazah Sutopo Purwo Nugroho: Enteng Banget
Seorang petugas yang ikut angkat peti jenazah Sutopo Purwo Nugroho sebutkan jika peti yang diangat terasa sangat ringan.
Penulis: Asytari Fauziah
Editor: Mohammad Rifan Aditya
TRIBUNSTYLE.COM - Seorang petugas yang ikut angkat peti jenazah Sutopo Purwo Nugroho sebutkan jika peti yang diangat terasa sangat ringan.
Sutopo Purwo Nugroho telah tutup usia pada 49 tahun pada Minggu (7/7/2019).
Ia meninggal dunia di Guangzhou, Tiongkok setelah menjalani pengobatan.
Kepala Pusdatinmas BNPB ini telah dirawat di Rumah Sakit St. Stamford, Guangzhou untuk penyembuhan kanker paru-paru yang diidapnya, sejak bulan Juni lalu.
• Detik-detik Pemakaman Sutopo Purwo Nugroho, Putra Sulung Curi Perhatian, Pelayat: Anak Berbakti
Pada hari wafatnya, jenazah dan keluarga pulang kembali ke Indonesia.
Jenazah Sutopo tiba di rumah duka di Perumahan Raffles Hills Blok I6 No. 15 Sukatani, Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat, pukul 22.35 WIB.
Peti jenazah ini diturunkan dari ambulan kemudian di letakan di depan kediamannya.
Ada 8 orang petigas BNPB yang ikut mengangkat peti ini.
Kesaksian petugas BNPB yang turut serta menandu peti jenazah Sutopo cukup mengejutkan.
Melansir laman Tribunnews.com, Afresia Jembar Brata, seorang petugas BNPB yang turut menandu peti jenazah Sutopo mengatakan bahwa tak merasakan berat sama sekali saat memikulnya.
"Sama sekali nggak berat, enteng banget itu peti jenazahnya," ungkap Afresia, dikutip TribunStyle.com dari laman Tribunnews.com.
Afresia juga mengungkapkan kehilangan yang sangat mendalam.
"Kayak ada yang hilang pas ngangkatnya, beneran. Kayak nggak nyangka peti jenazah yang saya angkat ini didalamnya berisi pak Topo," ungkap Afresia, dilansir dari Tribunnews.com.
Ia menganggap jika Sutopo adalah teladan yang sangat baik bahkan sampai akhir hayatnya.
"Pastinya saya sendiri sangat merasa kehilangan, beliau merupakan suri tauladan yang sangat baik semasa hidup hingga akhir hayatnya," pungkas Afresia, dikutip dari laman Tribunnews.com.