Bukan Kesal Diganggu, Motif Tukang Bubur Bunuh Bocah di Bogor karena Kelainan Seksual Tak Dipenuhi
Sempat sebut kesal dengan korban FA karena mengganggunya berdagang, motif Haryanto bunuh bocah 8 tahun di Bogor ternyata karena kelainan seksual.
Penulis: Salma Fenty Irlanda
Editor: Irsan Yamananda
TRIBUNSTYLE.COM - Sempat sebut kesal dengan korban FA karena mengganggunya berdagang, motif Haryanto bunuh bocah 8 tahun di Bogor ternyata karena kelainan seksual yang diidapnya.
Haryanto, pelaku pembunuhan terhadap FA, bocah 8 tahun yang ditemukan tewas di bak mandi kontrakan kakeknya di Bogor, Selasa (2/7/2019) ternyata membunuh korban karena kelainan seksual yang diidapnya tidak dipenuhi.
Alasan Haryanto membunuh FA ini berbeda dengan penuturannya ketika menyerahkan diri ke Polsek Moga, Pemalang, Jawa Tengah, Rabu (3/7/2019) lalu.
Kala itu, tukang bubur yang akrab disapa Yanto ini mengaku membunuh bocah yang masih duduk di kelas 2 SD ini karena kesal diganggu ketika berdagang.
• Kelainan Seksual, Tukang Bubur Pembunuh Bocah 8 Tahun di Bogor Hobi Curi Celana Dalam Wanita & Anak
"Dari keterangan pelaku, alasan dia membunuh ialah kesal ketika pulang berdagang diganggu oleh korban. Tanpa pikir panjang, ia menghabisi nyawa korbannya dengan menenggelamkan ke kolam kontrakan kosong," terang Kapolres Pemalang, AKBP Kristanto Yoga Darmawan, dikutip TribunStyle.com dari TribunnewsBogor.com, Jumat (5/7/2019).

Tapi, belakangan, dari hasil pemeriksaan sementara, tersangka Haryanto melakukan pembunuhan itu karena kelainan seksual yang diidapnya.
"Motif pelaku melakukan pembunuhan itu adalah karena kelainan seksual yang diidapnya," papar Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky.
Pelaku, kata Dicky memiliki kecendrungan menyukai anak di bawah umur serta dipengaruhi juga oleh pornografi.
"Sebelumnya yang bersangkutan (tersangka) menonton film porno. Kemudian yang bersangkutan pada pagi harinya itu berjualan. Dan bertemu dengan korban itu yang datang ke kontrakan minta makanan, diberikan. Kemudian korban meminta lagi uang dan diberi Rp 2000," terang Dicky.
Setelah itu, lanjut Dicky, tersangka meminta korban untuk menciumnya dengan diiming-imingi sejumlah uang sekitar Rp 5.000.
Namun permintaan tersangka ini ditolak oleh korban sampai akhirnya pelaku melakukan pemaksaan.
"Kemudian pelaku memaksa, korban berontak, pelaku panik kemudian merendam dan membunuh korban," katanya.
Tidak sampai di situ, setelah korban meninggal, tersangka melakukan pencabulan terhadap korban.
"Pencabulan ini (terhadap korban) bukan sekali ini, tapi ini sudah yang kedua kali, tetapi kali ini yang menolak," kata Dicky.
Pelaku Hobi Curi Celana Dalam
Tersangka Haryanto memiliki kecenderungan kelainan seksual yang mengarah pada kesukaan pada anak-anak di bawah umur.
Kelainan seksual Haryanto itulah yang membuat tukang bubur ayam ini memiliki hobi menyimpang mencuri celana dalam perempuan.
Dalam pemeriksaan, polisi menemukan satu karung penuh berisi celana dalam wanita dan juga anak-anak.

Menurut keterangan Kanit PPA Polres Bogor, Iptu Irrene Kania Defi, pelaku Haryanto sering mencuri celana dalam wnaita sejak tahun 2016.
• Pengakuan Pelaku Pembunuh Bocah 8 Tahun di Bogor, Akui Serahkan Diri Setelah Dihantui Korban
"Berdasarkan pengakuan pelaku, dia sudah mencuri sekitar seribu celana dalam sejak tahun 2016," tutur Kania, dikutip TribunStyle.com dari TribunnewsBogor.com, Jumat (5/7/2019).
Sekitar seribu celana dalam tersebut disimpan pelaku di dalam kontrakannya di Megamendung, Bogor yang baru dikontraknya 1 tahun, sisanya di Tangerang.

Sementara itu, di kontrakan Megamendung, Bogor, polisi baru berhasil mengamankan satu karung celana dalam perempuan hasil curian dari ukuran anak-anak hingga dewasa.
"Yang kita amankan dari kontrakannya sekitar satu karung celana dalam, tapi karena terlalu banyak, kami tak memperlihatkan semuanya di sini," tambahnya.
• Seorang Tukan Bubur Tega Bunuh Siswi SD di Bogor, Ternyata Dipicu Alasan Sepele!
Menurut penuturan Kania, pelaku menggunakan celana dalam perempuan tersebut untuk melepaskan hasrat seksualnya.
Haryanto akan menciuminya bersamaan dengan fantasinya.
Tak hanya itu, pelaku juga suka menonton film porno.
"Pelaku kerap mencuri celana dalam perempuan milik warga di sekitar tempat ia mengontrak saat ada kesempatan," terang Kania.
"Dia mencuri celana dalam sedapatnya, kalau ada kesempatan, termasuk mencuri celana dalam tetangga kontrakannya sendiri," lanjutnya.
Sebelumnya, di Pemalang dan Parung Bogor, tersangka pernah diusir warga karena ketahuan mencuri celana dalam.
Kasus kematian FA, bocah 8 tahun yang ditemukan sudah menjadi mayat di bak mandi rumah kontrakan kakeknya yang disewa Yanto, seorang pria asal Pemalang yang berjualan tukang bubur di Bogor masih terus bergulir.
Belakangan terkuak fakta baru bahwa korban FA dan pelaku memiliki hubungan yang dekat.
Bahkan, menurut penuturan saksi yang juga merupakan salah seorang anggota keluarga korban, Ai (50) sebelum kematiannya, korban terakhir kali terlihat bermain bersama pelaku.
FA terlihat sempat bercanda memukul barang-barang yang digunakan untuk berjualan bubur yang dipikul pelaku.
• Aktivitas Terakhir FA, Bocah 8 Tahun Bogor Sebelum Tewas di Bak Mandi Rumah Kontrak Tukang Bubur
"Dia nggebrak-nggebrak barang dagangan pelaku, FA minta uang, namanya juga anak-anak," terang Ai, dikutip TribunStyle.com dari TribunnewsBogor.com, Rabu (3/7/2019).

Sehari-hari, FA dan Yanto memang akrab karena pelaku mengontrak kontrakan milik kakeknya.
Bukti keakraban lain adalah korban FA sering diminta pelaku untuk membeli nasi lalu diberi imbalan uang.
Menurut warga maupun keluarga almarhum hal tersebut adalah hal yang wajar.
Kejanggalan lain yang dilihat oleh Ai, sebelum dinyatakan hilang dan ditemukan tewas, di hari yang sama korban FA terlihat menggedor-gedor pintu kontrakan pelaku.
"Itu sampai digedor-gedor pintunya, itu dilihat sama penghuni kontrakan yang lain, karena di kontrakan itu juga ada yang ngontrak yang lain dua orang," katanya.
• Fakta Baru Pembunuhan Bocah 8 Tahun di Bogor, Ekonomi Pas-pasan, 5 Tahun Ibu FA Jadi TKW di Taiwan
Paman korban, Agus (33) menambahkan bahwa informasi pertemuan korban dengan pelaku baru diketahui oleh keluarga di hari kedua setelah FA menghilang.
Setelah dinyatakan hilang pada Sabtu (29/6/2019) sore, jenazah FA, bocah kelas 2 SD warga Desa Cipayung Girang, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, ditemukan tewas mengenaskan, Selasa (2/7/2019).
Tubuh mungil FA terbujur kaku dan mulai mengeluarkan bau tak sedap saat ditemukan di dalam bak mandi rumah kontrakan kakeknya yang dikontrak pelaku.
"Korban FA sudah dalam kondisi meninggal dunia saat ditemukan," kata Kapolsek Megamendung, AKP Asep Darajat, Selasa (2/7/2019) malam.
• Fakta Pilu Pembunuhan Bocah 8 Tahun di Bogor, Ditemukan Membusuk di Bak Mandi Kontrakan Kosong
AKP Asep Darajat mengatakan jasad korban ditemukan di dalam bak mandi rumah kontrakan.

"Posisi waktu ditemukan itu di dalam bak, ditutupin kain, sarung, ditutupi ember. Dia masih pakai baju," kata Asep kepada wartawan.
Orang yang pertama kali menemukan tubuh mungil FA adalah kakeknya sendiri, Didin.
Awalnya, kakek FA, Didin, mengaku mencium bau busuk dari rumah kontrakannya yang disewa oleh pelaku, Selasa (2/7/2019).
Didin mencium bau tak sedap dari dalam rumah kontrakan yang berada tepat di samping rumahnya.

Ia yang curiga akan bau busuk tersebut lantas mendobrak dan masuk ke dalam rumah.
Didin tak menyangka akan menemukan cucunya tewas membusuk di dalam bak mandi rumah kontrakan tersebut.
• Sering Menang Lomba, Burung Merpati di Bogor Terjual dengan Harga Rp 1 Miliar
Sebelumnya diwartakan, Jasad FA, bocah 8 tahun yang hilang sejak Sabtu (29/6/2019), akhirnya ditemukan dalam keadaan tewas dan membusuk di dalam sebuah bak kamar mandi di rumah kontrakan yang berlokasi di wilayah Desa Cipayung Girang, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Selasa (2/7/2019).
Tubuh gadis yang masih duduk di bangku kelas 2 SD tersebut ditemukan di dalam rumah kontrakan yang berada tepat di samping rumah sang kakek.
Sebelum ditemukan tewas pada Selasa (2/7/2019) FA dinyatakan hilang oleh keluarganya sejak Sabtu (29/6/2019).
Jejak FA tak ditemukan meski warga sekitar telah mencarinya.
Menurut keterangan Kasubah Humas Polres Bogor, AKP Ita Puspitalena, korban FA masih bermain di dekat kolam tak jauh dari kediaman neneknya di Kampung Cinangka, Desa Cipayung Girang, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor pada Sabtu sekitar pukul 16.00 WIB.
Namun, sekitar satu jam setelah itu, sang nenek mencarinya dan tak menemukan korban bermain.

"Nenek korban memberitahukan kejadian tersebut kepada orang tua korban dan secara bersama-sama mencari korban sampai jam 18.00 WIB namun tetap tak ditemukan. Sampai saat ini korban juga belum diketemukan," kata Ita dalam keterangannya, Minggu (30/6/2019).
Dia menjelaskan bahwa tak ada satu pun warga yang mengetahui ke mana serta apa penyebab hilangnya korban.
Diduga kuat korban menjadi korban pembunuhan.
• Prada DP Sempat Sebut Vera Oktaria Hamil & Minta Dinikahi, Motif Pembunuhan Sebenarnya Terkuak
Jenazah gadis kecil itu lantas dibawa ke RSUD Ciawi untuk dilakukan autopsi.
Pasalnya, tubuh mungil FA tersimpan di dalam bak mandi dalam keadaan ditutup rapi.
"Diduga tindak pidana kekerasan terhadap anak di bawah umur dan atau pembunuhan berencana terhadap korban dengan cara pelaku membunuh korban dan menyimpannya di dalam bak mandi," kata Kasubag Humas Polres Bogor, AKP Ita Puspitalena dalam keterangannya, Rabu (3/7/2019).

Dari lokasi, polisi berhasil mengamankan barang bukti yang juga jadi saksi bisu pembunuhan FA.
Ditemukan ember plastik hingga centong kayu di kamar mandi.
Sprei warna biru juga pakaian korban juga diamankan.
(TribunStyle.com / Salma Fenty)