Bupati Wondama Ungkap Fakta Wafatnya Mantri Patra di Pedalaman, Beberkan Alasan Terlambat Jemput
Bupati Teluk Wondama, Bernadus Imburi, mengungkap fakta terkait meninggalnya Mantri Patra saat bertugas di pedalaman Papua.
Penulis: ninda iswara
Editor: Dimas Setiawan Hutomo
Akses yang sulit hingga ketersediaan helikopter membuat jenazah Mantri Patra tak bisa langsung dijemput. Bernadus Imburi ungkap fakta lain.
TRIBUNSTYLE.COM - Bupati Teluk Wondama, Bernadus Imburi, mengungkap fakta terkait meninggalnya Mantri Patra saat bertugas di pedalaman Papua.
Seperti yang diberitakan, Mantri Patra meninggal dunia lantaran sakit malaria.
Mantri Patra meninggal dunia pada 18 Juni 2019 kemarin.
Namun jenazah baru dijemput setelah empat hari wafat.
• Mantri Patra Dibiarkan Wafat Hingga 4 Hari di Pedalaman, Tak Kunjung Dijemput, Rekan Pulang Duluan
Bernadus pun mengungkap alasan mengapa Mantri Patra tak kunjung dijemput saat sakit.
Bernadus mengatakan bahwa informasi sakitnya Mantri Patra yang disampaikan oleh masyarakat baru diterima Kepala Puskesmas Naikere tanggal 18 Juni 2019.
"Informasi tentang sakitnya Mantri Patra berasal dari masyarakat dan diterima kepala Puskesmas Naikere tanggal 18 Juni 2019. Informasi ini menyebutkan yang bersangkutan sakit selama satu minggu, bukan dua minggu," jelas Bernadus seperti yang TribunStyle.com kutip dari Kompas.com.
Informasi yang sama juga dilaporkan kepada Sekretaris Dinas Kesehatan dan Bupati yang kemudian memerintahkan untuk proses penjemputan dengan helikopter.
• Bupati Wondama Minta Maaf Telat Kirim Helikopter untuk Jemput Mantri Patra: Semua Kesalahan Saya!
Namun sayang, saat itu helikopter yang biasa digunakan oleh Pemkab Wondama tak bisa digunakan lantaran sudah terikat kontrak dengan pihak lain.

"Sayangnya saat itu helikopter yang biasa digunakan Pemkab Wondama tidak bisa digunakan karena sudah terikat kontrak dengan pihak lain," ucap Bernadus.
Menurut penuturan Bernadus, Pemkab Wondama akhirnya baru mendapat helikopter milik PT Intan Angkasa Nabire pada 19 Juni 2019.
• Mantri Patra Dianugerahi Gelar Pahlawan Kemanusiaan, Pelayat Berjubel Mengantar dengan Tangisan
Bernadus mengatakan bahwa informasi meninggalnya Mantri Patra diterima bidan di Puskesmas Naikere, Suster Sofia Wamafma, pada 21 Juni 2019.
Keesokan harinya, mereka baru menjemput jenazah Mantri Patra di Kampung Oya.
"Informasi meninggalnya mantri Patra diterima Suster Sofia Wamafma, bidan di Puskesmas Naikere tanggal 21 Juni 2019 pukul 12.00 WIT. Keesokan harinya helikopter mendarat dari Nabire di Wasior dan kemudian menjemput jenazah mantri Patra di Kampung Oya," papar Bernadus.
Akses menuju Kampung Oya yang cukup sulit juga menjadi alasan mereka tak langsung menjemput.
• Jatuh Sakit & Berjuang Sendiri di Pedalaman Papua, Ini Pesan Terakhir Mantri Patra Sebelum Meninggal
Untuk mencapai Kampung Oya, mereka harus menghabiskan hingga 4-5 hari untuk mencapai lokasi dengan berjalan kaki.
Salah satu alat transportasi tercepat yang bisa digunakan yakni helikopter.
Mantri Patra ditugaskan ke Kampung Oya sebagai bagian dari upaya Pemkab Wondama untuk memenuhi pelayanan kesehatan di sana.
"Penugasan mantri Patra ke kampung Oya sebagai bagian dari upaya Pemkab Wondama memenuhi pelayanan kesehatan di Kampung Oya, termasuk Kampung Undurara dan Onyora, Distrik Naikere," ungkap Bupati, seperti dikutip dari rilis resmi yang diterima Kompas.com, Selasa (25/6/2019).
• Viral Kisah Miris Mantri Patra, Meninggal di Pedalaman Papua, Jasad Dievakuasi Setelah 4 Hari Wafat
Sebelumnya, Mantri Patra dikabarkan menjalani penugasan di Kampung Oya selama tiga bulan terhitung sejak bulan Februari - Mei 2019.
Namun sudah lewat masa tugas, tak ada helikopter yang menjemput Mantri Patra.

Menurut jadwal, Mantri Patra dan rekannya akan dijemput kembali pada bulan Mei untuk digantikan oleh petugas berikutnya.
• Pesan Terakhir Mantri Patra Sebelum Dibiarkan Wafat di Pedalaman Jiwa Tak Berdosa Ditinggal Sakit
Bernadus pun mencoba meluruskan kabar yang beredar tersebut.
Menurut keterangan Bernadus, Mantri Patra ditugaskan sejak 8 April 2019 bersama seorang rekannya yang bernama Jhon Inggesi.
Penugasan Mantri Patra dijadwalkan berakhir dan dijemput tanggal 8 Juli 2019, bukan 8 Juni 2019 seperti yang ramai diperbincangkan.
Sakit dan sendirian, Mantri Patra juga kehabisan makanan dan stok obat-obatan.
• Jatuh Sakit, Mantri Patra Meninggal Kehabisan Makanan & Obat, Berjuang demi Warga Pedalaman Papua
Sebelum meninggal dunia, Mantri Patra juga sempat menuliskan sebuah surat. (TribunStyle.com/Ninda)
Subscribe kanal YouTube dan Like fanpage Facebook TribunStyle.com berikut ini: