Cerita saat Anaknya Pertama Kali Naik Pesawat, Ringgo Agus Beri Pesan Bagi yang Keluhkan Tangis Bayi
Ringgo Agus Rahman memberi pesan bagi yang keluhkan suara tangis bayi di dalam pesawat. Ia ceritakan pengalaman anaknya saat naik pesawat perdana.
Penulis: Listusista Anggeng Rasmi
Editor: Desi Kris
Ringgo Agus Rahman memberi pesan bagi yang keluhkan suara tangis bayi di dalam pesawat. Ia ceritakan pengalaman anaknya saat naik pesawat perdana.
TRIBUNSTYLE.COM - Aktor sekaligus presenter Ringgo Agus Rahman menceritakan pengalamannya saat pulang mudik naik pesawat bersama sang anak, Bjorka yang saat itu masih berusia 4 bulan.
Ringgo Agus Rahman menceritakan pengalaman sang anak yang saat itu pertama kalinya naik pesawat.
Bjorka yang masih balita tentu merasa takut saat pertama kali naik transportasi udara tersebut.
Tak heran, anak pertama Ringgo Agus Rahman dan Sabai Morscheck tersebut menjadi rewel dan nangis di sepanjang perjalanan.
Pengalaman tersebut diungkapkan Ringgo Agus melalui laman Instagram pribadinya, Senin (10/6/2019).
Ringgo mengunggah potret sang istri dan putra tercintanya yang saat itu masih berusia 4 bulan.
Dalam ceritanya, pria berusia 36 tahun itu menceritakan pengalaman saat mudik lebaran beberapa tahun lalu bersama si kecil naik pesawat.
Awalnya ia merasa khawatir kalau si kecil rewel dan menganggu kenyamanan penumpang pesawat.
Dan benar saja, sepanjang perjalanan, kurang lebih 1,5 jam, Bjorka menangis dan sulit untuk ditenangkan.
Kendati demikian, Ringgo mengungkapkan bahwa penumpang di pesawat tidak terganggu dengan tangisan Bjorka.
Para penumpang bahkan memantu menenangkan si kecil, termasuk pramugari yang juga turut menghibur sang anak agar tertawa.
Lebih lanjut, Ringgo Agus memberi pesan kepada semua orang yang merasa terganggu dengan suara tangis bayi di pesawat untuk lebih bisa mengerti lagi karena si kecil juga sedang proses belajar untuk bisa tenang di pesawat.
Ia pun menyinggung soal berita yang sempat viral mengenai seseorang yang merasa terganggu dengan adanya bayi di pesawat.
Ringgo pun mengatakan bahwa hal itu menjadi wajar jika seseorang yang keberatan itu belum punya anak sendiri.